Minggu, 29 Agustus 2010

Ratusan Keluarga Kehilangan Rumah Akibat Kebakaran

Ratusan keluarga di pemukiman padat di RT 10 RW Kapuk Muara, Penjaringan, Jakut, Selasa (20/4), sekitar pukul 09.15, terbakar. Belum ada angka pasti dari jumlah rumah semipermanen yg terbakar.Namun, Komandan Pemadam Kebakaran Penjaringan Budi Suharto mengatakan, kawasan yg terbakar seluas 6.000 meter persegi dan jumlah rumah yg terbakar mencapai 400 rumah.

Banyaknya jumlah rumah yg terbakar disebabkan saat kejadian angina berembus kencang. Rumah-rumah yg terbakar juga juga terbuat dari kayu dan tripleks. Letak rumah juga berhimpitan sehingga api dgn mudah menjalar ke sana kemari. Selain itu, petugas pemadam kebakaran sulit mendapatkan sumber air di daerah tsb.

Tdk ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun, empat orang terluka saat membantu memadamkan api. Selain itu, ratusan keluarga kehilangan tempat tinggal. Mereka lalu mengungsi di tanah lapang yg letaknya tdk jauh dari lokasi kebakaran.

Budi mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab kebakaran. Namun, dikalangan warga terjadi kesimpang-siuran informasi. Beberapa warga mengatakan api disebabkan oleh ledakan tabung gas 3 kg, sedangkan warga lain mengatakan api berasal dari hubungan pendek arus listrik dari sebuah warung.

Besarnya kebakaran itu membuat Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta mengirim 25 unit mobil pemadam kebakaran. Sebanyak 11 unit mobil pemadam didatangi dari suku dinas Kebakaran Jakbar dan dari Jakut dikirim 14 unit mobil pemadam. Dengan banyaknya mobil pemadam kebakaran, api berhasil dikuasai sekitar dua jam kemudian. Namun, api menghanguskan 80 persen dari lokasi pemukiman itu.

Dalam kesibukan warga menyelamati barang-barang miliknya, seorang laki-laki digebuki masa karena diduga akan mengambil barang berharga milik warga. Namun, keributan tsb berhasil dilerai polisi dan laki-laki itu dibawa ke pos Polisi Kapuk Muara. "Dia mencoba mengambil handphone," kata Dedeh (30), salah seorang warga.

Utk sementara warga ditampung di dua tenda besar milik PMI dan enam tenda kecil yg didirikan di tanah lapang itu. Enam tenda kecil itu milik dinas sosial dan kelurahan. "Saya belum tahu setelah ini bagaimana. Malam ini terpaksa tinggal di tenda dulu," kata Mia yg masih menangis.

Saat kejadian, sebagian warga yg berada di lokasi adalah perempuan dan anak-anak. Sementara kaum laki-laki sdh berangkat bekerja. "Suami saya sdh berangkat pagi-pagi. Makanya barang saya banyak yg terbakar karena saya tdk kuat membawa keluar. Kaki juga terasa lemas," kata Mia.

Ketua PMI Jakut Sabri Saiman mengatakan, PMI mendirikan dapur umum dan mengalokasikan sejumlah logistik bahan makanan utk para korban.[-O-]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar