Kamis, 23 Desember 2010

Ketika Timnas Mengganggu Jablai

TIYA (35) hanya duduk diam di bangku kayu setinggi lutut orang dewasa. Perempuan berambut panjang berkulit putih ini berkali-kali menengok kanan-kiri. Di tengah lorong-lorong Lokalisasi Pasar Kembang (Sarkem), Yogyakarta, yang sepi dan remang itu, Tiya menunggu datangnya pelanggan pertama untuk malam ini, Kamis (16/12/2010).
Perempuan asal Pekalongan ini beberapa kali memperbaiki rok tingginya yang memperlihatkan paha putih mulusnya. Sesekali ia juga memperbaiki duduknya yang mulai membungkuk. Ia menegakkan badan, membusungkan dadanya. Padahal malam itu ia hanya mengenakan gaun hitam backless dengan belahan dada sangat rendah.
"Huff, bola bikin malam ini sepi," keluh Tiya. Kamis (16/12/2010) sampai 20.00 WIB ia mengaku belum ngamar sama sekali. "Mau gimana lagi, cowok-cowok lebih senang nonton bola daripada 'main bola'," selorohnya sambil tersenyum nakal.
Hal yang sama juga dirasakan Farida (28), seorang pekerja seks asal Semarang. Malam ini, ia mangkal di tempat yang lebih menjorok ke dalam daripada Tiya. Rupanya di sana tempat mangkal perempuan yang lebih muda dan seksi.
Perempuan yang dulunya mangkal di Solo ini juga mengeluhkan hal yang sama. "Merapi bikin sini sepi. Sekarang tambah bola lagi!" keluhnya. Ia mengaku biasanya sudah bisa mendapatkan dua pelanggan sampai pukul 20.00 WIB, namun kali ini belum sama sekali.
Farida pun berusaha keras segera dapat tamu. Ia cukup agresif menggoda pria yang lewat. Ketika ada pria berpakaian rapi lewat, Farida menarik tangan pria itu, menempelkannya ke dadanya sambil membisikkan sesuatu. Namun, pria tersebut memilih pergi.
Ternyata pria dengan jaket hitam rapi itu menuju ke pos ronda yang terletak tidak jauh dari tempat farida mangkal. Di sana ia menonton sepak bola bersama warga lain.
"Huh, Irfan bikin sepi aja!"katanya menyebut seorang pemain timnas naturalisasi yang sedang tenar karena ketampanannya.
Berbeda halnya dengan Elissa (28), pekerja seks asal Kudus. Ia terlihat bersemangat menonton pertandingan lewat televisi di warung milik warga.
"Saya dari dulu memang suka nonton bola. Apalagi main bolanya cowok," candanya sambil membetulkan tali bra hitamnya.
Elissa yang malam itu mengenakan tank-top abu-abu mengaku juga belum mendapatkan pelanggan sama sekali. "Nanti setelah bola selesai juga pasti dapat," ujarnya optimis.
Elissa tiba-tiba berteriak keras saat Irfan Bachdim nyaris mencetak gol di menit-menit akhir babak pertama. Ia terlihat gemas melihat siaran ulang adegan tersebut. "Sepakbola asik sih. Tapi saya tetap lebih suka main bola sama cowok," katanya sambil tersenyum.[-O-]

Dapat Bisikan Setan, Rajali Cabuli Tetangganya

Mustahil!! Ini namanya alasan yg sengaja dibuat-buat. Hanya karena bisikan setan laki-laki "sepatu" (separu tua) ini, tega mencabuli tetangganya sendiri. Ya, Rajali, 43, warga Lingkungan III, Kelurahan Tualang, Perbaungan, Serdang Bedagai, terpaksa harus berurusan dgn polisi karena tingkahnya telah mencabuli wanita yg tak lain tetangganya sendiri.
Peristiwa itu terjadi sekitar satu bulan lalu, dimana Rajali mengaku dirinya telah dirasuki setan utk berbuat yg tidak senonoh terhadap seorang bocah perempuan, Si bocah yg kita sebut saja namanya si Manja, ternyata masih berusia tiga tahun. Akibat perbuatan biadabnya itu, membuat alat vital si bocah menderita luak. Parahnya lagi, kini Manja mengalami trauma jika bertemu dgn pria dewasa.
Sementara itu tersangka Rajali kpd Polisi yg memeriksanya mengaku, aksi cabul itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan terlebih dahulu. Satu bulan lau, sekitar pukul 13.00 WIB, sepulang mencari penumpang, Rajali pulang ke rumah. Setibanya di rumah, Rajali dianjurkan istrinya, N, utk memarut kelapa. Saat memarut kelapa, Manja yg sedang bermain tak jauh dari rumah abang beca ini, datang menghampiri dirinya.
Menyaksikan itu, Rajali menghentikan sesaat parutan kelapanya, dan memangku si bocah. Ketika memangku Manja, Rajali mengaku kalau dirinya sayang terhadap bocah ingusan itu. Tetapi ketika memangku Manja, nafsu biadab Rajali tiba-tiba memuncak. Seketika Manja digendong masuk ke dalam rumah. Selanjutnya Rajali merasa mendapat bisikan setan yg menyuruhnya agar segera memperkosa si Bocah malang itu.
"Waktu di dalam rumah, saat Manja aku gendong, tiba-tiba ada suara bisikan di kupingku yg menyuruh supaya aku memperkosa Manja," bilang Rajali seakan tak menyesali perbuatannya.
Bisikan setan itu ternyata telah membuat Rajali mempreteli celananya dan membuka celana dalam bocah perempuan itu. Nafsu sudah di ubun-ubun, parbetor ini lantas mengarahkan alat vitalnya ke bagian kemaluan sang bocah. Untunglah, walaupun sdh bersusah payah, ternyata permata yg paling berharga milik Manja, gagal diterobos dgn kasar oleh alat vital tersangka. Meski begitu, Rajali tetap merasa puas dan segera memulangkan Manja ke rumah orang tuanya.
Aksi cabul Rajali sendiri baru diketahui setelah kedua orang tua si bocah merasa aneh melihat anaknya ketika hendak buang air kecil. Karena merasa sakit saat ingin buang air kecil, akhirnya dgn terpaksa Manja menceritakan semua kejadian yg telah menimpa dirinya.
Mendengar pengakuan Manja, hari itu juga, ibu manja, Mra, 30, usai mengantar Manja ke RSU Yoshua, Lubuk Pakam guna keperluan visum, langsung bikin pengaduan ke Mapolsek Perbanungan. atas perbuatannya, tersangka harus menginap gratis di sel tahanan Mapolsek Perbaungan," ujar Kapolsek Perbaungan, AKP Suyadi, kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (28/7).[-O-]

Rabu, 22 Desember 2010

Hepeng Gayus Na Mangatur Negara On

GAYUS kok bisa jalan-jalan yah? Bukan Gayus namanya kalau berhenti berulah. Meski mendekam di bui, ternyata Gayus masih leluasa pelesiran dan tidur nyenyak di rumah.
Bermodalkan bertumpuk-tumpuk uang yang dimilikinya, Gayus benar-benar menerapkan pemeo masyarakat Batak, "Hepeng Na Mangatur Negara On", alias uang yang mengatur negara ini. Kali ini yang terperdaya oleh "kecerdikan" eks pegawai Ditjen Pajak yang menyimpan pundi-pundi uang lebih dari Rp100 miliar itu adalah polisi.
Puluhan juta dikipaskan Gayus untuk membius hati nurani Kepala Rutan Mako Brimob dan anak buahnya. Namun kebusukan sampai kapanpun pasti tercium. Ulah Gayus yang keluyuran di luar rutan, pada akhirnya terbongkar. Walhasil, dengan muka merah, Mabes Polri mencopot Kepala Rutan Mako Brimob Kelapa Dua dan delapan anak buahnya yang terbukti menikmati uang tersangka mafia pajak itu.
Terkuaknya kasus ini bermula dari jepretan fotografer koran terbesar di Tanah Air. Dalam foto itu tampak seorang pria berkacamata dan mengenakan wig persis Gayus dan seorang wanita yang juga mirip istrinya, Milana Anggraeni, tengah menonton pertandingan tenis di Nusa Dua, Bali. Kini, wig pria sangat mirip Gayus itu menjadi perbincangan hangat di Twitter, sekadar bahan lelucon.
Dalam waktu yang bersamaan petinggi polisi sempat panik, bahkan sampai mengorder Densus 88 untuk mencari Gayus, sebab raib dari selnya. Dan benar, Gayus diciduk di rumahnya di Kelapa Gading. Dari sinilah merebak kembali isu suap mengarah kepada petugas rutan, sehingga tahanan bebas keluar masuk sel.
Eks Kepala Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Iwan Siswanto yang kini jadi tahanan dan mengalami depresi mengaku kantongi duit dari Gayus sebesar Rp368 juta, sedangkan anak buahnya "digaji" Rp5-6 juta setiap kali Gayus keluar tahanan.
Meski kekayaan Gayus hasil jerih-payahnya menjadi makelar kasus sebesar Rp25 miliar diblokir, ternyata masih ada uang Rp75 miliar yang belum jelas keberadaannya seperti
diutarakan Mas Achmad Santosa, anggota Satgas Mafia Hukum. Konon uang ini jadi rebutan polisi. Jadi jangan heran, Gayus mampu menyuap polisi dengan jumlah yang tak sedikit. Itu baru uang haram milik Gayus dari jasanya mengamankan perkara pajak perusahaan milik Bakrie grup. Dari perusahaan lain, masih gelap-gulita.
Kabarnya, Gayus juga menyimpan duitnya yang lebih besar di luar negeri agar tak tercium PPATK. "Kenakalan" Gayus yang hanya pegawai rendahan sudah begitu ruwetnya, apalagi "kejahilan" mereka yang berada di posisi lebih tinggi dan strategis. Mungkin akan lebih rumit dari benang kusut untuk mengurainya.
Kasus Gayus jilid dua ini kembali mencoreng citra lembaga kepolisian yang selama ini memang dituding kental dengan budaya korupsi. Bagi Gayus yang sudah hapal di luar kepala soal sogok-menyogok, apapun keinginan bisa terlaksana walaupun statusnya tahanan. Uang bisa mengatur segalanya. Parahnya, aparat penegak hukum gampang tergiur dan menganggap suap sebagai tambahan penghasilan.
Cerita keluar-masuknya tahanan dari penjara hanya penggalan lagu lama yang kembali terputar. Ihwalnya, praktik "kotor" di rutan atau lapas sudah jadi rahasia umum laykanya kerajaan mafia. Siapa yang kuat, dialah yang berkuasa. Siapa yang punya uang, mereka dapat menikmati fasilitas "khusus" dengan membeli kuasa-kuasa abdi hukum. Dengan uang tinggal pilih mau jasa antar-jemput istimewa, kamar mewah, hingga wanita panggilan nan jelita. [-O-]

Selasa, 21 Desember 2010

Mendongkrak Kreatifitas Si Buah Hati

Menyenangkan, seru, penuh petualangan, mendidik, dan berkesan tentu menjadi sesuatu yg ingin diberikan kpd si buah hati saat berlibur. Akan tetapi utk mencapai hal tersebut sekaligus tidak semudah membalik telapak tangan.
Selain mempertimbangkan minat dan kondisi anak-anak, jenis liburan serta menyesuaikan waktu libur menjadi hal yg sering kali memeras pikiran. Maklum, karena liburan sekolah tdk selalu berbarengan dgn hari libur orang tua yg bekerja. Maka, waktu yg paling memungkinkan adalah saat akhir pekan.

Ragam Pilihan
Ada begitu banyak tempat yg dpt dituju, tentu dgn keunikannya masing-masing. Di dlm kota Jakarta misalnya, anak-anak bisa diajak ke tempat wisata seperti Ancol.
Selain menawarkan pantainya, di tempat ini keluarga juga dpt menikmati petualangan kuliner lewat berbagai tempat makan atau restoran yg ada di sana. Terlebih saat ini kawasan wisata tsb lebih mudah di akses dgn adanya jalur Busway.
Atau berlibur ke tempat-tempat yg lebih asri dan hijau seperti kebun binatang Ragunan. Selain menikmati waktu bersama anak-anak, di tempat wisata yg berlokasi di Jakarta Selatan ini pengunjung bisa mempelajari satwa yg ada di sana.
Sementara pilihan lainnya adalah menyaksikan acara-acara yg digelar di ibukota, salah satunya Disney on Ice yg pd tahun ini kembali akan memberikan hiburan yg berkesan, khususnya bagi anak-anak, dgn tema Princess Wishes On Ice.
Acara Disney On Ice Princess Wishes akan menceritakan tentang tujuh putri dari Disney yg mendapatkan impiannya. Pertunjukan ini diadakan di atas es dgn gaya akrobat yg artistik. Tinker Bell, yg berperan sbg pembawa acara, mengajak penonton utk menyaksikan cerita menarik dari Ariel, Belle, Cinderella, Mulan, Jasmine and Snow White. Selain itu, penonton juga melihat bagaimana mimpi ketujuh putri dari Disney itu akhirnya terwujud.
Dalam tur petujukan Feld Entertaiment yg baru kali ini, penonton diajak berimajinasi dan mengajak utk terus bermimpi karena hal tsb dapat menjadi kenyataan jika mereka percaya sepenuhnya. Bagi anak-anak sendiri, imajinasi menjadi hal yg penting utk melatih kreativitas.
Untuk mengenali cerita dan menuangkannya menjadi nyata mengenai harapan dari putri-putri, Jerry Bilik, Creative Director, mengumpulkan pemain berbakat yg dapat membuat cerita-cerita tsb lebih nyata.
"Bagi saya yg paling menarik dari pertunjukkan ini adalah para pemerannya. Mereka adalah gambaran dari putri-putri dan pangeran yg dapat membuat penonton menangis, karena mereka sangat mendalami impian dari karakter yg diperankan," ujar Bilik.
Dengan durasi pertunjukan selama satu setengah jam dgn jedah waktu istirahat selama lima belas menit, pertunjukan ini tentu akan menjadi pengalaman yg berkesan, terutama bagi si buah hati.
Antusias masyarakat utk menyaksikan pertunjukan ini pun begitu tinggi, sehingga waktu pertunjukan yg sedianya bakal digelar selama 14 kali, ditambah lagi menjadi 17 kali pertunjukan pada tgl 14 April hingga 22 April 2009 di Istora Senayan. Hal ini sebagaimana diutarakan Giovani Rino Chantana, Direktur Sentra Enterprise.
"Selama dua minggu terakhir ini penjualan tiket bagus, sponsor-sponsor pun bertambah. Dengan kapasitas sekitar 4.700 bangku utk setiap pertunjukan, diharapkan Disney on Ice- Princess Wishes menjadi salah satu destinasi liburan di akhir pekan bagi keluarga," tukas Giovani. Tertarik utk ikut menonton pertunjukan ini?[-O-]

Senin, 06 Desember 2010

Koki Kampung, Teh Nasgitel, dan Es Durian

Menjual suasana demi menggaet pelanggan dilakukan dgn banyak cara. Salah satunya, mendatangkan koki asli orang Solo dan yg telah berpengalaman memasak makanan tradisional kota budaya itu.
Di warung Solo, selain makanan berat, cemilan khas Solo tak lupa disediakan. Sosis Solo yg ngangeni itu disebutkan di daftar menu cemilan teratas. Makanan ringan mirip risolis dgn kulit empuk berbumbu berisi daging cincang cocok dinikmati dgn cabai rawit segar. Cemilan lainnya, ketan juruh, yaitu ketan putih ditaburi gula jawa cair, parutan kelapa dan bubuk kedelai. Kemudian ada carang gesing, irisan pisang manis dimasak dgn santan dan dibungkus daun pisang.
Serabi Solo juga ada di sini. Kalau berminat, harus sedikit sabar menunggu karena karena Serabi di warung solo dimasak sat ada pesanan saja. Serabi Solo dgn rasa cokelat, pisang, dan polos di santap panas-panas makin enak ditemani teh nasgitel.
"Di sini tehnya asli racikan Solo. Teh tubruk di buat dari campuran teh diseduh dalam air mendidih kemudian diungkep dulu agar teh benar-benar jadi. Rasanya unik. Orang Solo biasa menyebutnya teh panas, legi (manis), dan kenthel (kental) atau nasgitel," kata pengelola Waroeng Solo, Usnul Chotimah.
Usnul tak lupa mengatakan, Waroeng Solo sdh berdiri sejak tahun 2007. Selain pemilik orang Solo, warung ini ada demi memberi alternatif dan tombo (obat) kangen bagi warga Solo maupun Jawa yg merantau ke Jakarta. Di „Joglo at kemang“, selain Waroeng Solo, ada dua joglo lain yg khusus menjual bakmi jawa dan masakan padang. Sebelum hadir di kemang, warung sejenis bernama Resto Solo lebih dulu hadir di Jalan Padjajaran indah, kota Bogor.
Di Eat and Eat Mall kelapa Gading 5, pengunjung bisa mencicipi aneka es tradisional yg sdh mulai sulit ditemukan. Ada es doger, es podeng, es potong Singapura, es pisang ijo, es cincau ijo, dan juga es duran monthong.

Harga es durian monthong Rp.15.000, jauh dari harga es durian abang-abang pnggir jalan. Tetapi, rasa yg diberikan tentu juga jauh. Es terasa lembut dgn daging durian yg melimpah. Es dan durian meleleh langsung di lidah saat di sendokkan ke dalam mulut. Dgn kualitas rasa yg baik, interior yg menarik, dan pelayanan yg prima, harga tidak lagi menjadi masalah.[-O-]

Jumat, 03 Desember 2010

Perceraian Akibat Fesbuk

Situs jejaring sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Di balik manfaatnya yang memudahkan komunikasi, situs jejaring sosial masih menjadi salah satu penyebab perceraian di era digital.
Berdasarkan survei American Academy of Matrimonial Lawyers, satu dari lima perceraian di Amerika Serikat disebabkan oleh jejaring sosial Facebook. Dikutip dari The Frisky, 80 persen pengacara perceraian melaporkan lonjakan jumlah kasus yang menggunakan media sosial sebagai bukti perselingkuhan pasangan.
Kebanyakan bukti yang diperlihatkan adalah foto-foto mesra yang menjadi penyebab percekcokan pasangan. Kasus lainnya, banyak pasangan yang menemukan dan berselingkuh dengan mitra mereka di masa lalu.
Situs jejaring Facebook menempati peringkat atas penyebab retaknya rumah tangga di AS dengan 66 persen digunakan sebagai sumber bukti kasus perceraian. Kemudian diikuti MySpace dengan 15 persen, Twitter 5 persen dan lainnya sebesar 14 persen. Survei tersebut juga menemukan, sebanyak 20 persen petisi perceraian di Inggris menyalahkan Facebook sebagai ajang selingkuh pasangan.
"Alasan yang paling umum adalah orang dengan mudah melakukan pembicaraan seksual dengan orang yang tidak seharusnya di jejaring sosial," kata Mark Keenan, Managing Director Divorce-Online.
Salah satu selebriti yang cerai akibat Facebook adalah bintang 'Desperate Housewives' Eva Longoria. Ia menemukan suaminya, pemain basket Tony Parker terus berhubungan dengan seorang wanita di Facebook. "Semua orang berbagi hal-hal pribadi mereka di situs jejaring sosial dan membuka hal-hal yang sifatnya sensitif ke ruang publik," Keenan menambahkan.
Konselor perkawinan Terry Real menambahkan, sebagian orang menggunakan jejaring untuk menciptakan fantasi dan melarikan diri dari hubungan yang membosankan. "Tidak ada yang lebih menggoda dengan menciptakan dunia fantasi hingga akhirnya ketagihan untuk bertemu langsung dengan orang yang Anda temui di dunia maya," katanya. Menurutnya, masalah sebenarnya bukan terletak dari jejaring sosial tetapi hilangnya cinta dan perhatian dalam pernikahan.[-O-]

Rabu, 01 Desember 2010

Bakau Untuk Menjaga Jakarta

Pemanasan Global, yg saat ini menjadi isu utama lingkungan, agaknya juga dipahami murid-murid sekolah dasar. Buktinya, ada 30 murid SD yg terlibat sangat antusias menanam bakau atau mangrove di kawasan pesisir Pantai Indah kapuk, Penjaringan, Jakut, pd Sabtu (24/4) pagi.
Tanpa segan-segan, para murid-murid yg datang dari berbagai sekolah di Jakarta itu turun ke dalam air berlumpur hitam. Mereka tdk hanya menanam satu pohon, tetapi beberapa pohon setiap orangnya.
Ya, mereka beberada di sana karena ingin menjadikan Jakarta lebih hijau. Dengan demikian, polusi yg ada bisa berkurang, dan Jakarta menjadi tempat yg nyaman utk hidup. Penanaman bakau itu sebenarnya dimotori oleh Taman Wisata Mekarsari yg menjadikan konservasi sebagai salah satu misinya. Bekerja sama dgn Kidzania, Artha Graha Peduli, dan beberapa pihak lainnya, mereka menggelar acara ini sebagai bagian dari rangkaian Festival Hutan yg akan berlangsung pd 13-16 Mei 2010.
Walau acara Festival Hutan masih satu bulan lagi, rangkaian kegiatan sdh kami lakukan sejak satu bulan sebelumnya," kata Hari tanjung,Dirut Taman Wisata Mekarsari. Rencananya mekarsari akan menanam 10.000 pohon bakau di wilayah utara Jakarta ini. nantinya, pohon-pohon bakau tsb akan menjadi hutan lindung shg tdk ada yg boleh menebang pohon mangrove.
Jika sdh menjadi hutan, tentu bisa menjadi habitat bagi satwa liar seperti burung, biawak, ular dan monyet. Rencana ini tentu saja disambut gembira oleh Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan sosial Kementrian Kehutanan Indriastuti yg juga hadir di acara itu.
"Penanaman bakau ini sejalan dgn komitmen Pemerintah Indonesia utk mengurangi emisi hingga 26 persen pd tahun 2020. bakau ataua mangrove ini termasuk tanaman yg menyerap karbon paling banyak," kata Indriastuti. Selain itu, keputusan Presiden SBY, yakni satu orang satu pohon pd tahun 2009, sdh tercapai. Namun, pd tahun 2010 ini target penanaman pohon ditingkatkan menjadi satu Miliar pohon.
"Pemerintah sangat serius utk mengurangi emisi. Oleh karena itu, sekarang pemerintah melakukan gerakan "One Billion Indonesia Tress to the World," kata Indriastuti. Keberadaan hutan mangrove di pantai Jakarta itu juga bisa melindungi akses menuju bandara. Beberapa kali jalan menuju bandara terkena limpasan gelombang laut shg mengganggu jadwal penerbangan.
Selain mencegah gelombang tinggi dan abrasi pantai, hutan mangrove juga bisa mencegah instrusi air laut masuk lebih jauh ke daratan kota Jakarta. Intrusi air laut ini membuat air tanah tdk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat kota Jakarta. Menurut Indriastuti, keberadaan bakau juga bisa menambah penghasilan masyarakat. "Di tempat ini bisa dibudi dayakan kepiting. Buah mangrove juga bisa dimanfaatkan sebagai sirup, dodol, dan bahan sabun," tutur Indriastuti.

Lomba
Selain menanam mangrove, Taman Wisata Mekarsari juga mengunjungi 50 SD se-Jabodetabek utk menanam pohon buah dan tanaman keras di halaman sekolah mereka. "Kami juga sdh membuat hutan kecil di Mekarsari agar pengunjung bisa menikmati hutan di sana," kata Hari.
Bagi engunjung yg ingin belajar menanam, mereka bisa belajar secara gratis di Mekarsari setiap Sabtu dan Minggu mulai tgl 1 April sampai 11 Mei 2010. Beberapa lomba yg memakai tema konservasi juga diselenggarakan, seperti lomba gambar, mewarnai gambar, tari kreasi, karya tulis, dan juga fotografi. "Total hadiahnya mencapai Rp. 50 juta," kata Hari.[-O-]

Minggu, 21 November 2010

Warga Tangkuban Perahu Tidak Sabar

Warga kawasan Gunung Tangkuban Perahu, Jawa barat, tdk sabar dgn berlarut-larutnya kasus perizinan Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu yg dinilai tdk prosedural. Selasa (18/5), perwakilan warga mendatangi DPRD Jabar dan mendesak DPRD menggugat izin pengelolaan dari Kementrian Kehutanan kepada PT Graha Rani Putra Persada ke pengadilan tata usaha negara.
Acil Bimbo, budayawan dan tokoh masyarakat Sunda, mengatakan, persoalan Tangkuban Perahu seperti bom waktu jika pemerintah tdk tegas. "Masyarakat sdh lelah menahan sabar karena kasus ini sdh tiga tahun. Pemberian izin kepada PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) menunjukkan pemerintah tdk ada tenggang rasa kpd warga," katanya.
Acil mengingatkan, pengembangan Tangkubanperahu oleh swasta tanpa melewati prosedur semestinya akan berdampak buruk secara sosial, ekologis, ekonomis, dan etnisitas. Terlebih, lanjut Acil, Tangkubanperahu adalah lambang kebanggaan Jabar. "Disana tersimpan, cerita, pantun, dan situs budaya serta alam yg tdk ternilai harganya," kata Acil.
Acil menagih janji pemerintah menghijaukan kawasan hutan dgn berbagai program, termasuk penanaman satu miliar pohon yg setahun lalu dicanangkan Presiden SBY. juru bicara masyarakat adat Tangkubanperahu, Dadang Hermawan, menyatakan, warga akan mengepung gedung sate, Bandung, utk menuntut Gubernur dan DPRD Jabar bersikap tegas. "Kami akan turun pd 30 Mei. Harga diri masyarakat Sunda dihinakan dgn berlarut-larutnya masalah ini. Kami menuntut pemerintah segera mencabut izin PTGRPP," katanya.
Ketua Komisi B DPRD Jabar, Hasan Zaenal berjanji akan mempertemukan semua pihak terkait dgn kasus Tangkubanperahu. Ia juga akan bertemu dgn Menhut Zulkifli Hasan."Kami akan mengupayakan mediasi dgn Menhut,"katanya. Secara kelembagaan, abidin sepakat dgn tuntutan warga Tangkubanperahu. DPRD Jabar juga menyayangkan pengelolaan Taman Wisata Alam Tangkubanperahu oleh PT GRPP yg tdk memberikan restribusi 30 persen kpd Kabupaten Bandung Barat dan Subang selaku pemilik wilayah administratif.
Gubernur Jabar Ahmad Hermawan telah berkirim surat kpd Menhut tertanggal 2 Desember 2009. Isinya, meminta Kemhut mencabut dan membatalkan Keputusan Menhut Nomor 306/Kpts-II/2009 yg memberikan izin pengusahaan pariwisata alam kpd PT GRPP. Namun surat itu belum dibalas Menhut.[-O-]

Jumat, 12 November 2010

Demikian Parahkah Negri Ini?

Kesaksian mantan Kepala Biro Gubernur BI Rusli Simanjuntak di Pengadilan Khusus Tipikor membuat kita bengong, tersentak, sekaligus mengurut dada.
Demikian parahkah negri ini?
Ya, pertanyaan itu segera muncul setelah membaca pernyataan Rusli. Rusli mengungkapkan, praktik BI memberikan uang tanpa tanda bukti utk berbagai urusan kepada anggota DPR sdh berlangsung sejak tahun 1970. Dana itu diberikan karena DPR menentukan "hidup" BI.
Kita tdk habis mengerti, mengapa bisa terjadi seperti itu. Belum lama ini mantan Ketua Subkomisi Keuangan di Komisi IX DPR, Hamka Yhandu , mengungkapkan, semua anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004, berjumlah 52 orang, menerima dana dari BI.
Pernyataan itu mengagetkan. Kini Rusli lebih membuat kaget. Mengapa semua itu terjadi? Apakah jawabannya seperti yg dikemukakan Koentjaraningrat lewat bukunya, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, yg menyatakan hal itu terjadi akibat sikap mental masyarakat Indonesia yg suka "menerabas", sikap mental yg terkait orientasi hidup masa kini.
Terlepas dari penjelasan Koentjaraningrat itu, kita berpendapat bahwa pernyataan Rusli itu membenarkan ungkapan yg dikemukakan Hannah Arent, teoretikus politik asal Jerman, tentang korupsi sbg banality of evil (kekebalan kejahatan). Dalam bahasa yg sederhana mungkin disaebut ”kehilangan akal sehat, tdk menghiraukan etika dan pertanggung jawaban politik.”
Mereka hanya memedulikan kesenangan diri tanpa memedulikan norma-norma sosial. Dengan kata lain, mereka mengaburkan batas antara yg legal dan ilegal, yg boleh dan yg dilarang, yg etis dan tdk etis.

Tdk salah karena itu masyarakat berpendapat korupsi di Indonesia sdh menjadi kejahatan struktural, sebagai hasil interaksi sosial yg berulang, sistematis dan terpola. Secara lebih ekstrim bisa dikatakan korupsi sdh seperti mafia..

Kita berasumsi, andaikata tdk ada kesaksian Rusli, barangkali kita, masyarakat, tdk tahu apa yg sesungguhnya terjadi selama ini antara BI dan DPR. Atau mungkin kita mendengar, tetapi lebih sekadar mendengar kabar angin yg tiada bukti.

Dengan kesaksian Rusli itu, kini sulit dipungkiri bahwa praktek mementingkan diri sendiri, menghalalkan segala cara- meminjam istilah Niccolo Machiavelli- demi kepentingan diri atau kelompok lumrah dilakukan di negri ini. Padahal, semua orang tahu korupsi merupakan penghianatan terhadap bangsa dan negara. Korupsi juga menghancurkan sendi-sendi kehidupan sipil dan politik. Korupsi ibarat kanker ganas yg menyerang organ vital kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Karena itu, tdk ada cara lain kecuali diberantas sampai ke akar-akarnya tanpa pandang bulu. Hukum harus ditegakkan setegak-tegaknya termasuk penegak hukumpun harus ditegakkan.[-O-]

Senin, 08 November 2010

Hamparan Mega Mendung di Kampung Trusmi

Mega Mendung adalah nama corak Batik kebanggaan Cirebon. Sangking bangganya masyarakat akan corak batik yg mengadaptasi bentuk awan ini, mega mendung digunakan sbg seragam anak sekolah hingga pegawai negri di berbagai instansi pemerintahan di Cirebon.

Di masa lalu, konon motif yg kaya dgn warna merah, biru, violet, dan keemasan ini dipakai utk mengusir awan mendung agar tak jadi hujan, terutama di saat-saat hajatan. Oleh karena itu, banyak yg berkelakar, sangking populernya motif mega mendung, tak heran Cirebon jarang di guyur hujan. Sekali pun daerah-daerah di Indonesia sedang sibuk mengurusi banjir.

Dalam catatan sejarah, Batik Cirebon tak lepas dari sejarah perpaduan kepercayaan, seni dan budaya yg dibawa oleh beragam etnis dan bangsa yg pernah mampir di kota udang ini. Sebelum abad ke-20, Cirebon yg memiliki pelabuhan membuat kota di pesisir Laut Jawa itu menjadi kota perdagangan yg ramai dikunjungi pedagang dari berbagai etnis.Bentuk binatang rekaan singa baring dan Peksi Naga Liman merupakan wujud perpaduan budaya China, Arab dan Hindu terlukis pla pd Batik Cirebon.

Di Cirebon terdapat dua macam ragam hias batik, yakni batik pesisir dan keraton. Motif batik pesisir, banyak ditandai dgn gambar flora dan fauna, seperti binatang laut dan darat, pepohonan dan daun-daunan. Sedangkan motif batik keraton cenderung berupa ornamen, seperti batu-batuan (wadas), kereta singa barong, naga seba, taman arum dan ayam alas.

Dua corak batik Cirebon yg terkenal adalah motif Singa Wadas dan motif Mega Mendung. Corak Singa Wadas adalah corak resmi Kesultanan Cirebon yg memperlihatkan bentuk Singa Barong dari Keraton Kasepuhan.

Utk mengenal batik Cirebon lebih dekat, berkunjunglah ke pusat pengrajin Batik yg berada di desa Trusmi. Terletak di Plered, yaitu sekitar 6 km dari pusat kota Cirebon, banyak yg akhirnya menyebut Batik Cirebon, sebagai batik Trusmi. Walau belum sepopuler batik Jogja, namun kualitas batik tak kalah dgn batik Jogja, Solo, maupun Pekalongan.

Menuju wilayah Trusmi harus melewati pasar yg kumuh. Namun, jalan sempit di kampung itu yg hanya pas utk dua mobil di kiri-kanannya disesaki rumah-rumah mewah dgn halaman parkir yg cukup luas. Jika di depan rumah-rumah itu tak terpasang papan nama, mungkin tak ada yg menyangka kalau rumah tersebut adalah sebuah toko batik. Sebelum memasuki toko, setiap pengunjung diharapkan utk melepaskan alas kaki, layaknya akan memasuki mesjid demi menjaga kebersihan.

Batik di kampung Trusmi tersedia dalam berbagai pilihan harga, tergantung kualitas bahan dan motif batik. utk motif Mega Mendung, misalnya, semakin banyak gradasi warna pada gambar awan, harganya pun semakin mahal. Walau di setiap helai ditempeli label harga, namun harga tsb masih bisa ditawar.

Sentra Batik Trusmi sebenarnya memiliki potensi sebagai sebuah objek wisata belanja yg menarik. Oleh karena itu, alangkah baiknya bila kampung Trusmi dikemas dalam satu paket tujuan wisata bersama obyek-obyek wisata lain di Cirebon.[-O-]

Hasrat Miring Pangeran Sebrang

Setiap manusia punya hasrat seksual yang berbeda-beda. Perbedaan di ruang privat itu tak masalah. Tapi bila terbawa ke ruang publik, wah, bisa malu karenanya. Itulah yang dialami oleh Pangeran Jefri, adik dari Sultan Hassanal Bolkiah, pemimpin negara Brunei Darussalam. Seperti yang dilansir Shine, Senin (8/11), Pangeran Jefri dilaporkan memiliki kelainan seks yang aneh.
Pria 56 tahun itu dilaporkan memiliki beberapa boneka karet 'berjenis' kelamin pria dan perempuan. Boneka itu dibuat persis seperti manusia asli. Yang pria memiliki tubuh kekar berotot. Sedangkan yang boneka wanita terdapat payudara dengan ukuran 'lumayan' besar.
Foto-foto boneka karet itu muncul sebagai buntut dari persidangan yang sedang dijalani oleh Pangeran Jefri di Pengadilan Tinggi Manhattan. Pangeran Jefri menuntut dua mantan penasihat keuangannya, Thomas Derbyshire dan istrinya, Zaman. Mereka dituduh telah menjual istana mewah dengan 23 kamar milik sang pangeran yang terletak di Long Island, Amerika Serikat. Istana itu dijual seharga USD 11 juta atau hampir Rp 100 miliar. Menurut pangeran Jefri harga tersebut telalu murah.
Membela diri, pengacara Derbyshire pun mengajukan sejumlah bukti. Di antaranya adalah foto-foto boneka karet itu. Pengacara Derbyshire mengatakan kalau boneka karet tersebut digunakan oleh Pangeran Jefri untuk memuaskan syahwatnya di waktu luang.
Namun kuasa hukum sang pangeran menolak kalau gambar-gambar tersebut dijadikan bukti. Menurutnya foto boneka karet tak ada hubungannya dengan kasus penjualan istana milik Pangeran Jefri. Pihak Pangeran Jefri juga memprotes pengadilan yang dinilainya sembrono sehingga foto-foto itu bisa tersebar luas ke media.
Pangeran Jefri yang kaya raya ini dikenal memiliki banyak istri dan selir. Kabarnya ada 40 wanita dijadikan istri dan selir oleh Pangeran Jefri. Entah apa maksudnya, ia juga menamai kapal pesiar miliknya dengan sebutan alat kelamin wanita.
Selain dua boneka tadi, Pangeran Jefri juga memiliki beberapa boneka karet, berwujud pria dan perempuan telanjang. Kabarnya ada pembuat boneka tersebut yang dibayar hingga USD 1 juta atau Rp 9 miliar.
Tidak berhenti di situ, sang pangeran juga kepergok pernah memesan pelacur dalam jumlah banyak. Tujuannya untuk melakukan pesta seks. Wah.

Fajar Anugrah Putra

Kamis, 04 November 2010

Selebriti Jadi Penarik Suara Kaum Muda

Sama seperti kampanye di Indonesia, kehadiran para pesohor seperti bintang film dan penyanyi di panggung kampanye memang mampu menjadi magnet yg sangat kuat utk menarik hati para pemilih. Demikian pula yg terjadi pd rangkaian pemilu di AS.
Bintang muda seperti Beyonce Knowles, Christina Aguilera, dan Sean "P Diddy" Combs juga dimanfaatkan utk membujuk kaum muda agar mau memberikan suara dan berpartisipasi dalam pemilu. survei yg dikeluarkan hari Selasa (21/10) membuktikan, kiat mendatangkan para bintang itu memang berhasil.
"Para selebriti memiliki kekuatan utk memotivasi walaupun mungkin mereka tdk memiliki kemampuan mengolah isu," demikian studi yg yg dilakukan oleh Universitas Washington State yg diumumkan pd jurnal Komunikasi Massa dan Sosial.
Studi yg didasarkan pd survei terhadap 305 mahasiswa universitas tsb dikontraskan dgn sejumlah pemilihan lain yg mengindikasikan bahwa dukungan selebriti terhadap presiden tdk akan menyebabkan para pemilih beralih.
Dukungan selebriti terhadap kampanye sukses meningkatkan kepercayaan diri anak muda yg memiliki dampak terhadap sistem politik. Para pemuda kemudian terlibat dalam sistem politik yg lebih tinggi dan menjadi lebih peka terhadap isu-isu sosial," demikian ditulis dalam jurnal itu.
Penelitian yg dipimpin oleh Erica Austin itu juga meneliti bagaimana dampak kampanye pd pemilu tahun 2004 yg melibatkan para bintang seperti Knowles, Aguilera, Combs, dan selebriti muda lainnya. Penelitian itu mengutip jajak pendapat yg diadakan Universitas Pace tahun 2004. Sekitar 44 juta orang berusia 18-29 tahun memiliki hak pilih dalam pemilu AS pd 4 November.
Jajaran selebriti yg diundang utk memeriahkan kampanye tahun ini antara lain Jesica Alba, Leonardo Di Caprio, Halle Berry, Jenifer Aniston, dan Dustin Hoffman.
Tunggu saja apakah mereka benar-benar akan dapat menarik perhatian para pemuda agar pergi ke bilik suara utk menentukan Presidennya pd 4 November.[-O-]

Rasa Demokrat yg Terjaga

Soal keseragaman, rasanya dibandingkan dgn partai politik lain, Partai Demokrat layak juara. Keseragaman itu terjaga baik sejak awal kampanye hingga akhirnya.. Operator keseragaman itu adalah Fox Indonesia, yg disewa Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Ssilo Bambang Yudhoyono dan partai itu sebagai konsultan utama kampanyenya.
”Seperti Mc Donald yg terjaga rasanya dimanapun, kami ingin Demokrat dirasakan demikian juga di seluruh Indonesia,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Fox Indonesia Choel Mallarangeng di Jakarta, pekan lalu.
Oleh karena ketatnya menjaga ”rasa” utk keseragaman itu, nyaris tdk ditemui kerja swadaya. Rasa kampanye di Gelora Bung Karno, Jakarta, sama dgn rasa kampanye di Stadion Matoangin., Makasar, Sulsel. Di Denpasar, Palembang, Medan, Banda Aceh, Padang, g sama dijaga juga.
”Di semua lokasi kami mengirim terlebih dahulu logistik utk kampanye. Semua langsung dari Jakarta. Selain juru kampanye dan massa, logistik berupa alat peraga itu kami pastikan juga kehadirannya di tempat acara,” ujar Choel.
Logistik yg dimaksudkan itu antara lain banner tujuh seri yg jumlahnya ribuan dan bendera tangan Partai Demokrat yg jumlahnya lebih banyak lagi. Semakin strategis suatu tempat, semakin banyak logistik kampanye yg dikirimkan. Utk setiap tempat kampanye, setidaknya dikirim 5.000 banner tujuh seri.
Dengan bendera dan terutama banner yg disebar di arena kampanye, massa dimanja. Panas terik atau hujan buatan dari semprotan petugas pemadam kebakaran tdk terlalu terasa. Ukuran banner yg terbuat dari bahan anti air ideal utk menutup empat atau lima kepala peserta kampanye.
Utk multi-fungsi peraga ini, Fox Indonesia memang memikirkannya. Selain melindungi panas terik dan hujan, ribuan banner juga dapat berfungsi sebagai penutup ruang kosong di lapangan. ”Masa juga bisa membawanya pulang sebagai kenang-kenangan,” ujar Choel.
Utk masa kampanye sampai 5 April 2009, dicetak ratusan ribu banner tujuh seri sesuai dgn tema kampanye dan bendera seragam. Belum dihitung keseragaman lain, berupa kaus utk massa. Tdk heran jika di Makasar, ribuan banner berserakan di mana-mana. Massa memungutinya utk alas dagangan dan pelindung kepala. Anak-anak yg tdk dilarang memasuki lokasi kampanye memanfaatkannya utk bermain.
Utk keseragaman kampanye itu, tdk sedikit biaya yg dibutuhkan. Tentu, tak ada swadaya dari massa utk urusan biaya. Sumbangan berbagai kalangan, termasuk pengusaha, menjadi andalan biaya itu.
”Pengusaha ingin kelanjutan usaha. Oleh karena itu, mereka menaruh dananya dimana-mana. Satu Dollar As di beberapa tempat, 100 Dollar AS di satu tempat yg kemungkinan menangnya besar. Jangan salahkan pengusaha,” ujar Choel. Berapa total biaya kampanye Partai Demokrat? Kita tunggu saja laporan mereka, termasuk biaya kampanye di media massa.[-O-]

Senin, 01 November 2010

Mengusir Sumpek, Takut dan Trauma

Derai tawa Rizki (8) seperti sulit ditahan. Berkali-kali dia memegang dan memukul-mukul tangan relawan bencana Gunung Merapi utk menahan tawa gelinya. Saat itu relawan dari tim kerja MGR memang sdng berusaha menghibur anak-anak korban letusan Gunung Merapi.
Tawa Riski pecah hanya karena hal sepele, seperti tak mampu menjawab nama binatang yg yg diawali dgn huruf L pada permainan "ABC Lima Dasar" bersama kawan-kawan sedusunnya. Kegiatan ringan ringan tapi cukup menghibur itu dilangsungkan di barak pengungsian di SD Kiaran I, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (31/10)
Tawa yg lepas itu ternyata mampu membuat Riski melupakan sejenak jenuh dan sumpeknya selama berada di pengungsian bersama orang tua dan kawan-kawannya. Riski berasal dari dusun Kinahrejo, Cangkringan, yg luluh lantak diterjang awan panas Merapi pd 26 Oktober lalu.
Di balik masalah di atas, Rizki juga menyimpan kenangan buruk. Kenangan saat bersama ayah dan ibu serta adiknya yg harus lari dari kejaran awan panas. ”Saat itu sudah mau maghrib dan terdengar suara serene peringatan erupsi gunung berapi, ”tuturnya.
Saat itu, lanjut Rizki, bibinya meminta agar semuanya tenang dan tdk panik. ”Tapi, karena bunyi sirene diikuti padamnya linstrik, kedua orang tua saya langsung menarik saya berlari keluar dari dusun,” ujar bocah yg sedusun dgn juru kunci Merapi, Mbah Maridjan.

”Ada suara gemuruh juga. Suaranya kencang sekali. Saya takut sekali, tetapi ayah dan ibu menyuruh saya lari sekencang-kencangnya,” cerita Rizki dgn mimik ketakutan.

Teman bermainnya, Puteri Lestari (8) masih beruntung karena dpt melarikan diri dari kejaran awan panas, yg di daerah itu lebih dikenal dgn wedus gembel, bersama kedua orang tuanya dgn sepeda motor. Dia mengaku sat itu tdk terlalu merasa takut karena ibunya memintanya agar tenang. ”Sebenarnya saya takut sekali,” ujarnya.

Sri Rahayu (35), ibu Putri mengatakan, saat itu memang semuanya panik, tetapi dia tetap meminta anaknya tdk ikut panik. ”Kasihan kalau dia ikutan panik, nanti malah ketakutan terus. Padahal, kami kan tinggal digunung,” katanya.


Tidak Betah
Hampir setiap anak dusun Kinahrejo yg mengungsi itu mengaku tidak betah berada di pengungsian. Mereka ingin bersekolah kembali agar dapat bermain bersama teman-temannya. Sidik (7) yg kelihatan ceria karena kerap berlari dan melompat di sekitar teman-temannya pun mengaku ingin segera kembali ke sekolah. "Enggak betah di sini. Enggak enak," katanya.
Keinginan Sidik dan anak pengungsi lainnya itu tentunya tak mungkin diwujudkan segera sebab sekolah mereka, SD Negri Pangukrejo, yg berada tak jauh dari dusun Kinahrejo sdh tak beraktivitas sejak Merapi erupsi. Menurut sejumlah pengungsi, sekolah itu saat ini pun tutup karena rawan luncuran awan panas
Sejak mengungsi, demikian Ketua RT 04 RW 02 Dusun Kinahrejo Budiman, belum ada upaya satu pemerintahpun untuk memulihkan trauma anak-anak akan erupsi Gunung Merapi. Bahkan televisipun tdk disediakan di tempat pengungsian. Para pengungsi harus menghibur diri sendiri, termasuk menghibur anak-anak mereka.
Terlebih,lanjutnya, hampir semua pengungsi dari dusun Kinahrejo, yg bermata pencarian sebagai peternak sapi perah, sdh tak memiliki ternak lg karena mati terkena awan panas. "Nyaris, kami ini sama sekali tak memiliki kegiatan karena ternak kami pun sdh mati semua," kata Budiman.

Pemulihan Trauma
Suluh Pamuji (23), koordinator relawan utk pemulihan trauma anak korban bencana erupsi Gunung Merapi dari Tim Kerja Marto Golek (TKMG), mengatakan, seharusnya pemerintah dapat mengutamakan terapi pemulihan trauma anak-anak korban bencana erupsi Merapi dari Dusun Kinahrejo sebab mereka mengalami langsung luncuran awan panas yg menerjang dusun tempat tinggal mereka.
"Kehadiran kelompok kami di tengah anak-anak pengungsi Dusun Kinahrejo ini sebenarnya utk observasi. Tdk semua anggota tim bisa segera datang karena harus kuliah," kata Pramuji seraya menjelaskan, anggota TKMG terdiri atas mahasiswa filsafat UGM dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Ia berharap ada tim yg dapat memberikan pelajaran bagi anak-anak pengungsi Merapi. "Biar mereka tak jenuh sehingga merekapun tdk bertindak aneh-aneh akibat kejenuhannya selama di pengungsian," kata Pamuji lagi.[-O-]

Rabu, 27 Oktober 2010

Betawi Dan Sisa Kerbaunya

Sama seperti hari-hari biasanya, Jumat (28/9) lalu pukul 16.00, suasana di sekitar Plaza Cengkareng, Jakarta Barat, hiruk-pikuk. Lalu lintas padat merayap. Matahari terik. Di depan Plaza, dua jalur jalan, masing-masing di sisi kantor Kecamatan dan Kantor Kepolisian sektor Metro Cengkareng, masih terbelah gundukan tanah bakal Jalan Tol Lingkar Luar Jawa.
Beberapa bagian dataran rendah ditumbuhi rumput dan perdu putri malu. Sebagian lagi berupa tanah telanjang berbatuan. Di tempat itu ada delapan kerbau, dua diantaranya kerbau bule. Lilik (47) sang Pengembala, bersama dua rekannya duduk di rerumputan.
Empat puluh tahun lalu, di tempat yg sama, ia setiap hari mengembalakan kerbau-kerbaunya. Namun, sejak tahun 1990, ia mengembalakan kerbau hanya pada pertengahan bulan Ramadhan. Mengapa?
"Dulu, sejauh mata memandang, yg ada cuma sawah. Engkong (kakek) saya, almarhum Rein, punya berhektar-hektar sawah. Setiap hari saya menggembalakan kerbau kemana saya suka dari pukul 07.00 sampai 12.00. Lalu menggembalakan lagi pukul 14.00-17.00. Sekarang saya hanya menggembalakan kerbau di sini dan hanya pada pertengahan bulan Ramadhan. Saya sekarang bukan lagi penggembala, tapi cuma pedagang kerbau," ungkapnya. Ia lalu tertawa terbahak-bahak. Anting di telinga kirinya bergerak-gerak mengikuti tawanya. Di lehernya tersampir sarung.
Lilik lalu menjelaskan, di antara cucu-cucu Rain, ia dinilai paling rajin menggembalakan kerbau sehingga diberi tugas memelihara kerbau kakeknya itu hingga beranak pinak. "Karena kegemaran saya menggembala kerbau, saya putus sekolah kelas V SD. Saya enggak tahu kalau suatu saat sawah dan kandang-kandang kerbau di sini hilang. Akhirnya saya cuma dagang kerbau kecil-kecilan seperti ini," ujar Lilik, seperti menyesali nasibnya.

Semur Betawi
Bersama seorang kakaknya, ia mulai berdagang kerbau sejak tahun 1989. Awalnya ia cuma mampu membeli dua kerbau, sampai akhirnya ia mampu menjual 10-12 ekor kerbau setiap menjelang lebaran.
Lilik mengemukakan, di kalangan orang Betawi, menu semur Betawi menjadi istimewa kalau dagingnya daging kerbau, bukan daging sapi. Semur istimewa ini umumnya disajikan hanya pd acara hajatan, seperti khitanan, pernikahan, lebaran haji, terutama idul fitri.
"Daging kerbau lebih banyak seratnya, sedikit minyaknya, dan tahan lama. Semur dgn daging kerbau bisa tahan sampai dua minggu. Setiap dihangatkan, bumbu semur semakin merasuk ke daging kerbau. Kalau daging sapi dihangatkan bolak-balik, hancur," ucap Lilik. Akan tetapi, lanjutnya, ada jeleknya juga tuh. Orang rumah yg makan semur kerbau jadi bosan karena gak habis-habis, ha-ha-ha..."
Menurut dia, harga seekor kerbau sat ini Rp. 6 juta, sedangkan seekor sapi Rp. 5 juta. Pada hari biasa, daging kerbau eceran tak tersedia di pasar. Masyarakat Betawi yg punya hajat dan menginginkan menu makan daging kerbau umumnya membeli sekurang-kurangnya seekor kerbau.
Dua hari sebelum lebaran, Lilik dibantu sejumlah pejagal biasanya memotong kerbau. "Memotongnya pukul 02.00. Pukul 05.00 pembeli sdh pd dateng meskipun daging belum dirapikan. Mereka saling berebut memilih daging yg dianggap bagus," ucapnya.
Lilik bak kisah klasik warga Betawi yg terlempar dari deru pembangunan Ibukota. Pertumbuhan gedung di sekitar rumahnya, di belakang Plaza Cengkareng, membuat ia dan keluarganya justru semakin miskin, terasing. Bersama kerbau yg dijualnya, Lilik cuma menjadi penonton keriuhan pusat perbelanjaan yg terus menggoda pengunjung utk membeli apa saja.

Selasa, 26 Oktober 2010

April Mop

Anda tahu April Mop yg jatuh setiap tgl 1 April? Pada tanggal ini, orang diperbolehkan mengerjai orang lain atau memberi kejutan. Nah, pd tgl inilah Benjamin Jorgesen (38) dan Donna Hayes merampok Restoran Cuckoo di Melbourne, Australia, tahun lalu. Mereka berhasil menggondol satu karung besar yg mereka kira berisi uang.
Ketika dibuka, karung itu ternyata berisi roti gulung. Mungkin itulah kejutan yg dibuat si pemilik toko utk kedua perampok. Sangking kesalnya dgn kejadian itu, Jorgensen tiba-tiba menembak pantat Hayes.
Singkat cerita keduanya ditangkap polisi dan diadili. Hari Selasa (2/11), Pengadilan kabupaten Viktorian menyatakan, kedua perampok sial itu bersalah telah merampok Restoran Cuckoo. Hakim menghukum Jorgensen tujuh tahun penjara dan Hayes delapan tahun penjara. Hakim Roland Williams mengatakan, Jorgensen dan Hayes adalah sepasang perampok bodoh dan sial. Awal pekan lalu, pembela Jorgensen, Greg Thomas, menagatakan, kliennya berada di bawah pengaruh obat-obatan ketika merampok dan menembak pantat temannya sendiri.
Jorgensen telah mengakui perbuatannya kpd polisi. Dia juga menyatakan amat menyesali perbuatannya. Demikian diberitakan News Ltd. Satu nasihat tambahan yg perlu diberikan kpd Jorgensen dan Hayes; jangan pernah merampok pada saat April Mop! Bisa-bisa anda dikerjai habis-habisan.[-O-]

Senin, 25 Oktober 2010

DPR Kunjungi Kalbar

Konjen RI (KJRI) yg mandiri di Kuching, ibukota Serawak, perlu diisi diplomat ulung dan dalam formasi stafnya ada orang dari Kalimantan Barat, provinsi terdepan di perbatasan darat dgn salah satu negara bagian Malaysia itu.
"Ide itu saya kira sangat bagus. Nanti akan saya kemukakan dalam pertemuan di Jakarta," kata Ketua Tim Komisi I, Sidharto Danusubroto, di Pontianak, Kamis, mengenai kemungkinan pemerintah merekrut staf dari Kalbar utk KJRI Kuching, karena boleh jadi mumpuni dalam pengetahuan maupun penguasaan permasalahan spesifik khususnya mengenai perbatasan.
Sebanyak 16 anggota Tim Komisi I DPR hari itu singgah di Bandara Supadio, Pontianak, setelah semalaman mengunjungi Kuching dalam serial kunjungan ke Kalbar sejak Minggu (10/7) di Pontianak (ibukota Kalbar) dan Entikong (Sanggau) dan bertatap muka dgn Gubernur Usman Ja'far, Kapolda Brigjen Nanan Soekarna, Pangdam VI/Tanjungpura Mayjen TNI Erwin Sudjono, dan beberapa unsur masyarakat pers.
Pemerinta Indonesia sejak September 2004, menyiapkan peningkatan status kantor diplomat RI di Serawak yg selama ini berstatus sbg kantor penghubung di kota Kuching yg berinduk kpd KJRI di Kinibalu, Sabah.
Di Serawak sekitar setengah juta warga negara Indonesia bekerja resmi maupun ilegal, tapi hubungan baik kedua negara bertetangga sering kali terganggu persoalan wilayah, patok batas, keimigrasian, perlakuan buruk terhadap pekerja lintas negara, pembalakan dan penyeludupan kayu.[-O-]

Menuju Pesisir Jakarta

SEBAGAI negara kepulauan, Indonesia punya banyak pilihan utk berlibur dan menikmati kehidupan khas pantai. Bagi warga Jakarta, tak perlu jauh-jauh jika waktu berlibur sangat pendek. Pulau-pulau yg ada di kepulauan seribu bisa menjadi pilihan.
Ke pulau Untung Jawa, misalnya, yg banyak dicari oleh para pecinta fotografi karena sudut-sudutnya yg unik terutama dgn hutan bakaunya yg khas. Jika senang memancing pun tak perlu jauh-jauh melempar kail. Cukup dgn duduk di dermaga, ikan-ikan akan menghampiri.
Ada pula pulau Pramuka yg banyak dikunjungi. Pulau yg sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan ini sudah tergolong modern, dgn adanya sekolah, tempat ibadah, dan tak ketinggalan pusat informasi taman lautnya. Di sini kita bisa mendapatkan informasi seputar foto-foto hewan. Yg tak boleh dilewatkan jika ke sini, adalah snorkeling. Tenang jika tak punya perlengkapannya bisa menyewa di pulau dgn harga terjangkau.
Tak ada salahnya pula lanjut ke Nusa Keramba yg memiliki restoran di atas air dan bisa membeli ikan-ikan segar yg baru saj dipancing. Jika tak mau repot mengurus perjalanan sendiri, sebaiknya gunakan biro perjalanan yg menyediakan fasilitas dan rute tsb. Saat ini pilihannya pun makin banyak, salah satunya adalah Ramantha Tour lewat rute Pulau Untung Jawa, Nusa keramba, Pulau Rambut, dan pulau Pramuka. masing-masing pulau punya ciri khasnya tersendiri dan menarik utk dijambangi. Perjalanan ini pun bisa menjadi Oase di tengah kepenatan menjalani rutinitas sehari-hari.[-O-]

Indonesia Power Mrica Terima Sertifikat ISO SMT

Anak perusahaan PLN, PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UPB) Mrica, Banjarnegara, belum lama ini menerima sertifikat ISO Sistem Manajemen Terintegrasi (SMT). Sertifikat diserahkan oleh Sucofindo selaku pihak yg merekomendasikan UPB Mrica kpd Dirut PT Indonesia Power Abimanyu Suyoso, selanjutnya diserahkan kpd GM UPB Mrica, Teguh Adi Nuryanto.
Pd saat yg sama, diresmikan gedung Pusat Pengendalian Operasi PLTA UPB Mrica, yg berfungsi utk mengendalikan sekaligus mengelola seluruh PLTA dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) yg ada di wilayah kerja Mrica.
Dirut PT Indonesia Power Abimanyu Suyoso menyatakan, dgn diterimanya sertifikat ISO SMT, berarti UPB Mrica telah dapat mengimplementasikan sekaligus memadukan tiga sistem yaitu Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, ISO 2000, Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001: 2004 dan Sistem Manajemen K3, OHSAS 18001 dan SMK3 secara terintegrasi dari seluruh kegiatan tersebut.
Namun, menurut Abimanyu, yg terpenting adalah hasil akhir dari penerapan berbagai sistem tsb, yakni bagaimana membuat perusahaan menjadi lebih efisien, mampu berkembang dan bersaing dgn perusahaan lain. Tentang Pusat Pengendali Operasi PLTA UPB Mrica, Abimanyu mengatakan, sarana tsb merupaka pengendali terpadu yg yg pertama dijajaran PT Indonesia Power (IP) sekaligus pertama di Indonesia sbg hasil rekayasa para ahli pengendali sistem di PT IP.
"Kami sbg direksi, sangat bangga dan berterima kasih kpd para ahli instrumentasi dan teknologi informasi serta komputer yg telah menciptakan sistem ini," kata Abimanyu.[-O-]

Minggu, 24 Oktober 2010

Pesantren Harus Jaga Toleransi

Pesantren harusnya bisa menjaga keseimbangan antar dimensi ekstremitas sikap keislaman dgn mayoritas umat Islam di Asia Tenggara yg toleran.
Sikap watak Melayu yg memilih jalan tengah, toleran dan menjaga keseimbangan harus menjadi modal penting. Apalagi pesantren sbg lembaga pendidikan Islam tradisional sdh diterima sbg bagian dari kehidupan masyarakat.
Hal ini disampaikan cendikiawan muslim Indonesia, Prof Zamakhsyari Dhofier, dalam seminar "Tajdid Pemikiran Islam Kedua" di Sepang, Malaysia, Kamis (13/4). Seminar yg dilaksanakan Yayasan DI Malaysia dan Center for MM Indonesia ini dihadiri 150 intelektual Malaysia dan Indonesia. "Pesantren harus peduli pengetahuan sains dan teknologi, tak lagi cuma pengetahuan keagamaan," ujarnya.
Meski demikian, menurut Dhofier, ada kenyataan menyedihkan di pesantren. Meski jumlah pesantren di Indonesia saat ini lebih dari 16.000 dan madrasah lebih dari 40.000, jumlah itu tak memberi gambaran pasti tentang kualitasnya. Lemahnya akar penunjang pesantren justru karena adanya tuntutan agar pesantren ikut berperan dalam percaturan peradaban dunia. Tuntutan ini terkadang membebani pesantren dan dalam situasi tertentu bahkan di luar batas kemampuan pesantren. Apalagi hampir 80 persen dari 8 juta peserta didik di pesantren berasal dari keluarga miskin di pedesaan sehingga dukungan dana bagi pesantren minim," ujarnya.
Lebih menyedihkan lagi, menurut Dhofier, dukungan dana penyelenggaraan pendidikan dari pemerintah dan masyarakat Muslim yg tergolong kaya juga belum memadai. Padahal, kalau potensi keuangan yg dimiliki masyarakat ini dpt dikelola baik, pesantren akan memberi andil besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Mantan Menag Tarmizi Taher mengatakan, bangsa Melayu dgn kekayaan budaya berpeluang memparaktikkan wajah Islam yg moderat dan toleran. Apalagi, budaya Arab yg maskulin sering tidak kompatibel dgn wajah Islam yg toleran. "Islam memang lahir di Arab, dan ilmunya dikembangkan di Al-Azhar Mesir, tapi Islam yg damai itu dipraktikkan di Asia Tenggara," ujarnya.
Dari segi jumlah saja, menurut Tarmizi, penduduk beragama Islam di Asia Tenggara lebih besar dibandingkan dgn Timur Tengah. "Itu sebabnya, pakar-pakar agama Islam dari Melayu dapat mengajarkan pemahaman keislaman yg moderat dan hidup di Asia Tenggara," ujarnya.
Amini Amir bin Abdullah dari Malaysia mempertanyakan apakah penyelesaian masalah pesantren harus dilakukan parsial atau dikaitkan dgn dunia global. Pilihan ini akan menentukan masa depan Islam di Asia Tenggara. "Kita harus menentukan pilihan terbaik. Bagi saya, pilihan itu bisa dilakukan bersamaan. Artinya, penyelesaian di tingkat lokal, juga harus memerhatikan perkembangan global," ujarnya.[-O-]

Derita Berlapis Penjual Kue

Kasminah, 47 tahun, berdiri terpaku menyaksikan para petugas Ketentraman dan Ketertiban membongkar kios-kiosnya di pasar Kosambi, Jakarta Barat. Di kios itulah ia sehari-hari berjualan kue lapis.
Dari hasil berjualan yg sdh dilakoninya selama bertahun-tahun itu ia bisa mengasapi dapur dan menghidupi tujuh orang anaknya. "Saya nggak tahu apakah anak saya bisa makan apa nggak," katanya penuh haru, Rabu lalu.
Kepada ZP yg mengunjungi gubuk kecilnya yg terletak tak jauh dari pasar itu, Kasminah dan suaminya, Suyono, 62 tahun menuturkan kisahnya. Setiap hari, kata Suyono, keduanya harus berjuang keras di pasar Kosambi itu. Selain membantu istrinya berjualan, kadang ia harus nyambi sebagai kuli bangunan.
Beban hidupnya kian terasa berat ketika ia harus menerima kenyataan, empat dari tujuh anaknya menderita sakit parah. Penghasilan istrinya dari berjualan keu lapis rata-rata hanya Rp.20 ribu. Uang itu harus ia gunakan utk menghidupi keluarganya dan menyembuhkan sakit anaknya. Meski upayanya belum juga berhasil, tekad utk menyembuhkan buah hatinya tetap saja membara.
Wiwin Priono, 15 tahun, anak kelimanya, telah kembali ke pangkuan-Nya pd 12 Februari lalu karena penyakit leukemia yg dideritanya selama lima tahun. Di sudut kamar berukuran 3x3 meter yg disewanya Rp. 150 ribu per bulan itu tergeletak anaknya, Siswardoyo, 24 tahun, yg mengalami kelumpuhan sejak setahun lalu. "Kata dokter, Sis bisa sembuh jika dioperasi. Tapi biayanya Rp. 18 juta," ujar Suyono.
Derita yg dialami keluarga ini memang datang bertubi-tubi. Awal penderitaan mulai dirasakan sejak tahun 2000. Ketika masih di Cilegon, putri keempatnya, Kusmiatun, 19 tahun, tertabrak kontainer. Akibatnya, putrinya ini terancam buta karena geger otak yg dideritanya tak tertangani secara baik.
Kini keluarga ini hanya bisa berharap budi baik dari siapa pun agar ia bisa mendapat peluang berjualan kue lapis kembali. Entah di mana, mungkin di pasar Kosambi baru.[-O-]

Kamis, 21 Oktober 2010

Melongok Dari Kios Bu Wati

Wati melongok dari jendela kiosnya. Sekitar 25 meter di depannya, puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi berunjuk rasa di tengah Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (20/10).
Sambil sesekali meladeni pembeli yg datang ke kios makanan-minumannya, perempuan yg sejak tahun 1965 berdagang di Jalan Mendut, Menteng, itu melemparkan pandangannya ke arah demonstran. Ia terperanjat ketika dorong-mendorong terjadi antara petugas dan mahasiswa, disusul dgn tembakan polisi dan hujan batu dari arah mahasiswa.
"Aduh, kenapa itu? Kenapa harus pakai berantem?" seru Wati panik.
Walau di kawasan itu sering terjadi demonstrasi, Wati sama sekali tak pernah mengerti apa isi tuntutan yg disampaikan anak-anak muda berjas almamater itu. Boro-boro paham urusan demo begitu, Wati bahkan tidak ambil pusing mengenai berapa usianya kini. "Kira-kira zaman Jepang masuk Indonesia, saya sdh ada," ucapnya singkat.
Perempuan yg tdk bisa baca tulis itu tdk bisa membaca spanduk-spanduk bawaan demonstran. Ia juga tdk begitu mengenal urusan politik. Satu-satunya pengetahuan politik diperoleh Wati dari mendengarkan obrolan wartawan, polisi, atau warga yg mampir dan duduk-duduk di muka kiosnya.
Di luar itu, ibu satu anak ini lebih akrab dgn harga-harga barang yg terus naik dan cara berdagang kecil-kecilan utk menyambung hidup dari waktu ke waktu. "Sekarang, paling-paling saya bisa dapat uang Rp.200.000 sehari. Itu kotor lho. Uang itu saya pakai utk belanja barang-barang yg bisa saya jual lagi. Sisa uang dipakai utk makan saya, suami, dan anak,"tutur perempuan asal Cirebon itu.
Kehidupannya kini kian minim. Jika gaji pegawai bisa naik atau anggaran kunjungan kerja anggota legislatif selalu naik dari tahun ke tahun, nilai uang perolehan Wati kini kian susut tergerus inflasi. Barang dagangannya, seperti kopi-teh, mi-instan, dan rokok, juga menjadi barang dagangan yg jamak dijual para pedagang keliling naik sepeda. Belum lagi kios dan warung yg kian menjamur, lengkaplah persaingan ketat yg dihadapi Wati dalam merebut pasar.
Pemimpin negara yg berganti kiranya tdk membawa perubahan signifikan bagi Wati. Satu-satnya perubahan yg dirasakannya adalah Jalan Diponegoro yg dulu banjir sekarang tidak lagi. Selebihnya, kondisi tetap begini-begini saja.
Hal serupa dirasakan Pon (38). Pedagang rujak keliling itu memilih hijrah ke Jakarta utk mengadu nasib ketimbang tetap tinggal di kampungnya, Piyungan, Jogjakarta."Di sana susah cari kerja. Mau bertani tdk punya sawah. Jadi, tiga tahun lalu saya mengadu nasib ke Jakarta saja," ujar pria lajang itu.
Di Jakarta, Pon mula-mula membantu kakaknya berdagang rujak. Usaha itu semakin surut lantaran perdagangan di suatu pertokoan di Manggarai juga sepi. Sejak itulah Pon mulai mendorong gerobak rujak.
Unjuk rasa seperti yg terjadi di Jakarta kemarin memberikan keuntungan bagi Pon kendati hanya sedikit. Beberap polisi, pengunjuk rasa, dan wartawan mampir ke gerobaknya. Umumnya mereka membeli potongan buah segar seharga Rp. 2.000 per potong. Rezeki itu memberi peruntungan bagi Pon. Apalagi hujan yg turun menyebabkan dagangan buah sering tidak laku. Padahal, dia dan kakaknya harus patungan membayar sewa kamar seluas 3 meter x 2,5 meter seharga 6 juta per tahun. Belum lagi biaya listrik, air dan makan sehari-hari.
Kendati membawa rezeki, Pon mengaku belum merasakan berubahan berarti selama tiga tahun berdagang. "Sebenarnya, ingin juga sih mencari pekerjaan lain. Namun, apa yg bisa saya kerjakan? Mencari pekerjaan sangat sulit, apalg saya hanya lulus SMP," ucapnya. Namun, tdk semua orang mendapat tetesan rezeki kala unjuk rasa seperti Pon.
M Jali (30), pedagang pakaian di Blok M, mengaku kerap repot jika terjadi kerusuhan saat unjuk rasa. "Toko harus tutuplah, mengamankan barang daganganlah, terus pasti orang di rumah khawatir. Sudahlah, kalau perlu, jangan terlalu sering ada demonlah," kata Jali.
Unjuk rasa dan banyaknya jalan ditutup menyebabkan para pengguna jalan geleng-geleng kepala. "Macet lama di dekat Bank Indonesia. Banyak orang demo, "kata Libra (28) yg baru saja turun dari bus Transjakarta di Halte Blok M. Libra meminta para pengunjuk rasa lebih baik menyalurkan aspirasinya terarah di lokasi tertentu saja tanpa perlu menghalangi orang lain yg harus tetap bekerja.
Kebingungan akan lalu lintas yg ditutup saat unjuk rasa juga menimpa Cathrina (46). Semula ia tdk menyangka perjalanan dari Blok M ke Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata di Jalan Medan Merdeka Barat bakal ribet. Baru di Halte Transjakarta Blok M ia dikabari bahwa sejumlah ruas jalan ditutup shg perjalanan bus transjakarta juga berubah jalur.
Terbayanglah ia harus berjalan kaki cukup panjang setelah halte terakhir sebelum bus berputar arah Ditambah melewati kerumunan pengunjuk rasa. Bagi karyawan-karyawan yg ter biasa hidup dgn rutinitas tanpa gejolak ini, hambatan pada Rabu itu sangat mengganggunya.
Unjuk rasa bukan sesuatu yg terlarang karena disitulah salah satu wujud penyampaian aspirasi masyarakat. Namun, barangkali perlu juga dipikirkan alternatif lain untuk berpendapat sekaligus membawa perubahan signifikan bagi banyak orang.[-O-]

Ketika Harga Komoditas Membumbung

Ada rasa masygul ketika membaca berita tentang membumbungnya harga berbagai komoditas. Harga tembaga naik tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir. Seng lipat dua, dan terigu serta kedelai meningkat 70 persen di tahun 2007. Sementara harga-harga mendatang utk minyak mentah, emas, perak, timah, uranium, kokoa,dan jagung sdh mencapai-atau hampir mencapai- rekor (tertinggi).
Sebelum ini, komoditas selalu mengikuti siklus menggelembung (boom) dan kempis (bust), tetapi banyak ekonom kini melihat adanya pergeseran fundamental di pasar.
Seperti diulas Clifford Krauss yg dikutip di atas, perubahan muncul dari dinamika di negara-negara yg pd masa lalu terbelakang. Di negara-negara tsb, salah satunya Cina, berlangsung pembangunan yg memperbaiki taraf hidup miliaran orang. Kebutuhan akan makanan, logam, dan bahan bakar melonjak hebat. Pemasokpun harus berjuang keras utk memenuhinya. Tak terelakkan, harga-hargapun membumbung. Strategi komoditas di BMO Capital Markets Bart Melek menegaskan telah terjadi perubahan fundamental dalam struktru ekonomi global.

Kalau AS resesi
Masih akan dilihat, apakah tren di atas masih akan berkelanjutan manakala AS dilanda resesi. Namun, sejumlah pengamat ekonomi berpendapat bahwa permintaan luar negri akan bisa mempertahankan harga-harga komoditas sekalipun AS dilanda resesi.
Alasan bagi pandangan ekonom di atas adalah berbeda dgn waktu-waktu lalu, harga komoditas sekarang ini lebih terkait dgn faktor di luar AS, seperti industrialisasi di China, juga di India, lalu juga negara-negara minyak yg tambah makmur, seperti Arab Saudi dan Rusia.
Bisa dikatakan, dewasa ini dunia semakin sulit memenuhi permintaan yg terus meningkat. Minyak bisa dikatakan makin sulit diperoleh, sementara biaya utk memproduksinya terus meningkat. Sementara utk biji-bijian, kekeringan dan hujan berlebihan akibat cuaca ekstrin-yg boleh jadi terkait dgn pemanasan global dan penggunaan bahan bakar fosil secara eksesif- membuat produksi biji-bijian berkurang.
Satu faktor tunggal yg disebut Krauss sbg pengerek harga komoditas adalah gegap gempitanya pembangunan di China. Raksasa Asia itu kini punya 7.000 pabrik baja, dua kali dari jumlah tahun 2002. Setiap pabrik baru perlu listrik, yg harus disediakan oleh pembangkit listrik, yg harus didukung oleh kereta api diesel yg mengangkut batu-bara. Lalu utk mengangkut baja yg diproduksi dibutuhkan tambahan truk dan perluasan pelabuhan.
Tampak memang bahwa revolusi industri di China- dgn hasil berupa pertumbuhan ekonomi sebesar 10 persen tahun lalu-telah tampil sebagai faktor tunggal yg meningkatkan kebutuhan global akan minyak dan komoditas lain.

Merespons Perubahan
Dengan proyeksi kebutuhan komoditas yg terus meningkat, yg lalu membuat harga-harganya semakin tinggi, negar-negara jelas harus mengambil langkah utk merespons segera perubahan yg terjadi.
Misalnya saja, meningkatnya harga minyak telah membuat upaya menemukan energi alternatif- seperti biofuel- ditingkatkan. Boom etanol di kawasan Midwest di AS telah membuat harga jagung melonjak. Sayangnya, karena jagung merupakan bahan makanan vital bagi hewan ternak, kenaikannya segera diikuti kenaikan harga susu dan daging. Harga biji-bijian pun ikut naik karena lahan yg semula utk menanam berbagai bijian tadi digunakan utk menanam jagung.
Dari satu sisi, alternatif energi bisa saja mudah ditemukan. Namun, kuatnya tali-temali urusan membuat solusi tidak serta merta mudah ditemukan.
Selain kendala modal, SDM, dan teknologi, pengembangan sektor pertambangan di era pelestarian lingkungan hidup juga sering terkendala karena sumber pertambangan tdk jarang berada di kawasan hutan lindung (Situs Bappenas 2003).

Dari Hulunya.
Merespons naiknya harga komoditas bisa dilakukan dgn langkah tanggap darurat, seperti halnya utk mengatasi melambungnya harga kedelai, juga minyak goreng dan terigu.
Akan tetapi, berikutnya, respons juga harus ditarik ke arah konsep, karena catatan yg yg sejauh ini dipahami seperti halnya dalam soal kedelai adalah bahwa selain adanya faktor eksternal, krisis juga buah dari akumulasi tiadanya keseriusan pemerintah dalam membangun ketahanan pangan.
Riset diberbagai lembaga penelitian dan pendidikan seperti LIPI dan IPB disebut telah menengarai potensi kelangkaan, tetapi memang jelas lembaga ini tak bisa sendirian dalam implementasi suatu kebijakan atau inisiatif. Padahal, salah satu elemen solusi sudah sdh ada di tangan, seperti tersedianya bibit unggul kedelai plus yg ditemukan peneliti LIPI (Warta Kota, 19/11).
Hal yg sama kiranya juga bisa dikatakan utk sektor pertambangan. Giat mencetak SDM, ahli pertambangan, giat melakukan survei dan eksplorasi, dan menguasai dinamika pasar, menjadi kunci membangun ketahanan dan keunggulan.
Tanpa itu, yg akan selalu muncul- lebih-lebih ketika dunia seperti berebut komoditas- adalah ironi, bagaimana sebuah negara yg dilimpahi sumber daya alam aneka ragam setiap kali terpojok dalam posisi sulit utk memenuhi kebutuhannya sendiri.[-O-]
Rata Penuh

Selasa, 19 Oktober 2010

Menghibur Pejabat Dengan Berpeluh

Di teras bangunan simbol kolonialisme klasik yg terawat baik hingga kini, Presiden didampingi Ny Ani Yudhoyono, Wapres didampingi Ny Ida Kalla, para mentri dan pejabat negara duduk di podium beranak tangga setinggi sekitar 2 meter. Dari ketinggian itu, mereka menikmati tarian, nyanyian, dan tabuhan alat musik yg dipersembahkan kelompok-kelompok masyarakat dari seluruh Nusantara.
Sebanyak 3.575 orang terlibat dalam persembahan berjudul Gelar Budaya Nusantara. Gelar budaya ini merupakan rangkaian peringatan hari ulang tahun ke-63 kemerdekaan RI. Istana meredeka yg dibangun pada masa Gubernur Jendral JW Van Lansberge tahun 1873 menjadi panggung pertunjukkan, selasa (19/8).
Peserta gelar budaya adalah wakil dari 33 provinsi. Mereka menampilkan keunikan masing-masing dgn kostumnya. Anak-anak dan orang tua berbaur menjadi satu. Panas matahari dan panas aspal yg membakar telapak kaki tak dihiraukan. Para pejabat terhibur. tepuk tangan menyambut setiap atraksi menarik. Mereka semua tertawa ketika 90 kethek ogleng (kera putih) dari Jawa Tengah berlari berhamburan di hadapan mereka.
Pawai budaya ini adalah acara rutin yg diselenggarakan sejak pemerintahan Presiden Yudhoyono. Ribuan orang hadir menyaksikan atraksi dan para pejabat yg duduk di depan mereka. Karena posisi duduk sejajar, orang yg duduk di belakang hanya melihat punggung orang lain di depannya. Separuh dari mereka meninggalkan Istana Merdeka tidak lama setelah pawai dimulai.
Peserta pawai mulai bergerak dari Jalan Medan Merdeka Utara, masuk halaman Istanan Merdeka, dan berjalan menyusuri Jalan Medan Merdeka Barat menuju Monumen Nasional yg dibangun atas prakarsa Presiden Soekarno. Karena pawai tahunan ini, sejumlah ruas jalan di sekitar pawai ditutup sejak pukul 13.00.
Terbayang bagaimana kemacetan jalan-jalan yg menjadi limpahan jalan-jalan yg ditutup. Tanpa penutupan jalan saja kemacetan sudah seperti merayap seperti ular. Pengendara di Jalan Juanda, Jalan Veteran, dan Jalan Medan Merdeka Timur mengumpat karena minimnya informasi penutupan jalan.

Ketidakdisiplinan pengendara seperti mendapat tempat pelampiasannya di kekacauan jalan ini. Trotoar tempat pejalan kaki di terabas. Tempat teduh di bawah pohon dijadikan tempat istirahat sejenak karena kelelahan dan kepanasan.[-O-]

Kamis, 14 Oktober 2010

Alkitab Menuliskan Kepada Kita...

Alkitab menuliskan kepada kita bahwa Tuhan harus dihormati, dan diutamakan. Kenapa? Karena Tuhan harus dihormati dan diutamakan. Tidak ada penjelasannya.
Atau barangkali, bisa dijelaskan bagaimana saja. Pokoknya, kalauu kita beragama (ber Tuhan), maka Tuhan itu harus dihormati, diutamakan. Alkitab mendidik kita untuk tidak mampu bersikap lain.

Umat Hindu Turut Andil Cegah Pemanasan Global

Sebagai rangkaian peringatan Nyepi Tahun Baru Saka 1932, Parisada hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Jawa barat, Minggu (28/3) di GOR kota Bekasi, Bekasi. Dalam sambutannya di acara Dharma Santi Nyepi Tingkat Provinsi Jawa barat Kemarin; Walikota Bekasi Mochtar Muhammad mengatakan, dgn menjalankan penyepian, Umat Hindu di Indonesia memberi andil dan kontribusi nyata terhadap upaya pencegahan pemanasan global dan pengurangan polusi. Selama Nyepi, Umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian atau empat bentuk pengendalian diri, berpuasa, serta melakukan tanpa semadi. Adapun Nyepi Tahun baru Saka 1932 jatuh pada selasa lalu. Dharma Santi nyepi Provinsi Jawa barat kemarin diisi dgn Dharma Wacana atau paparan tentang ajaran agama oleh Direktur Jendral bimbingan Masyarakat Hindu Departemen Agama Ida Bagus Gede Yudha Triguna.[-O-]

Daftar Pejabat Perusahaan

A. PT PLN Sektor Belawan
JL. Pulo Sicanang No.1, Belawan, Sumatera Utara. (20416)
Telp. (061)6941142, 6940559, 6942278/0847

-Manager Sektor : Ir. Arjuna Affandi
-Manager Perbekalan : Ir.Bachtear

B. PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP)
Jakarta off (Adm. off) , telp.(021)3929001
Perawang (factory), telp.(0761)91088, 91030

Head Office (Serpong), telp.(021)53120001
Factory di Serpong : Telp.(021)53120222 dan fax : (021) 53120313
Attn : Ronald Hartadi (Kepala Purchasing)
Panji Sucahyo (Senior Staf Purch.)
M.Ikhlas Mappatunwu (Plant Manager)
J.J Huang (Manager Purchasing)
Robert Tanaka (Wakil Manager Purchasing)

(data : Selasa, 13 Januari 2004)



C. PT Pupuk Kalimantan Timur
-Procurement Manager : Ir.Alfian Aman
-Kasie Pengadaan Jakarta : Sumardjoko.
Telp.(021)5255595, 5210244

(data : Selasa, 13 Januari 2004)

Selasa, 12 Oktober 2010

Gerak Cepat Atasi Gelombang PHK

Pemerintah akan mengatasi gelombang pemutusan hubungan kerja dgn segera menjalankan proyek-proyek infrastruktur. Pemerintah berharap, dgn angka stimulus fiskal yg signifikan dan dipercepat pelaksanaannya, gelombang PHK bisa diredam.
Demikian disampaikan Wapres Jusuf Kalla, Jumat (6/3) di Istana Wapres, Jakarta. "Memang ada PHK. Akan tetapi, dgn proyek baru dari stimulus fiskal dgn angka yg signifikan, seperti utk proyek infrastruktur yg akan dipercepat pelaksanaannya serta pemberian fasilitas pajak, mudah-mudahan itu dpt menyerap banyak tenaga kerja yg di PHK," ujar Wapres Kalla.
Wapres menanggapi dampak krisis ekonomi global yg sdh sampai ke Indonesia. Data dari Depnakertrans menunjukan, sampai tanggal 27 Februari, sebanyak 37.095 buruh terkena PHK akibat kolapsnya sejumlah industri. Ini belum termasuk 16.000 buruh yg dirumahkan karena pabrik tdk lagi optimal dalam produksi (kompas, 6/3).
Menurut Wapres, melalui stimulus fiskal di berbagai proyek pembangunan, seperti infrastruktur jalan tol, bandar udara, pelabuhan, proyek listrik 10.000 MW tahap I dan II, 10 juta sambungan air bersih, dan penngkatan ekspor, hal itu dpt menyerap kembali sekitar 38.000 tenaga kerja yg sebelumnya terkena PHK.

Saat ditanya sampai berapa perkiraan tenaga kerja yg bisa diserap, Wapres Kalla menjawab, hal tsb hanya soal waktu. Kalau dihitung dgn stimulus fiskal secara keseluruhan, saya kira bisa mengimbangi gelombang PHK yg terjadi sampai 38.000 orang,“ ujarnya.



Di Tampung di BLK
Di tempat terpisah, Menakertrans Erman Suparno menjelaskan, sebanyak 600 ribu TKI yg terkena PHK di luar negri akan ditampung pada program pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) di 200 kabupaten. Mereka diharapkan mendapatkan ketrampilan baru yg akan menjadi bahan utk mencari pekerjaan pengganti di dalam negri.

Menurut Herman, total lapangan kerja yg akan tercipta akibat pencairan stimulus fiscal masih diperhitungkan oleh departemen masing-masing karena terjadi berkali-kali perubahan data. Namun, khusus utk Depnakertrans jumlah penyerapannya sebanyak 600 ribu orang, yg semuanya adalah TKI yg dididik di BLK yg ada di 33 provinsi.
Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan anggaran stimulus sebesar Rp.6,6 Triliun itu diharapkan menciptakan lapangan kerja baru utk 500 ribu orang.
Proyek yg kami prioritaskan adalah rehabilitasi kerusakan-kerusakan akibat banjir pada banjir yg lalu, seperti di sekitar Bengawan Solo (Rp.300 miliar) dan provinsi lain. Kebanyakan akan digunakan utk membangun tanggul yg rusak karena banjir. Itu kontraknya sdh ada, jadi kami tinggal membayarnya saja," kata Djoko.
Anggaran stimulus fiskal utk infrastruktur mulai disalurkan setelah 18 Maret 2009. Oleh karena itu, 11 departemen dan kementrian non departemen penerima stimulus fiskal infrastruktur harus menetapkan detail proyek-proyeknya maksimal pd 11 Maret 2009. "Kementrian dan lembaga harus menyelesaikan RKA (rencana kerja anggaran) maksimal 11 Maret. Setelah itu, departemen Keuangan akan menyelesaikan penyusunan DIPA (daftar Isian pelaksanaan anggaran) maksimal 18 Maret 2009," ujar Sri Mulyani.
Di Bawen, Jawa Tengah, Koordinator Tim AAPI (Advokasi Asosiasi Pengusaha Indonesia) Jateng Agung Wahono mengingatkan, gelombang PHK saat ini masih merupakan badai awal dari gelombang lebih besar yg diperkirakan berlangsung akhir semester I-2009. sayangnya hampir semua pemerintah di kabupaten dan kota Jateng belum mempunyai program jaring pengaman PHK yg riil.


Masih Separuhnya
Agung Wahono mengatakan, gelombang PHK di Jateng saat ini mencapai 5.000 pekerja, masih separuh dari angka yg direncanakan perusahaan sekitar 10.000 orang. "Ada 15 perusahaan orientasi ekspor yg sdh konsultasi dan mereka mulai merealisasikan PHK bertahap mulai awal tahun ini. Puncaknya antara April dan Juni apabila belum ada sinyal positif dari pasar," katanya.
Di kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, dari catatan Dinas Tenaga Kerja, Sosial, dan Keluarga Berencana (Disnakersos KB) Sleman, jumlah perusahaan yg melakukan PHK hingga saat ini tercatat sebanyak 37. Adapun jumlah tenaga kerja yg terkena PHK mencapai 533 orang.
"Untuk periode Januari sampai Maret ini, tercatat 15 PHK yg dilakukan lima perusahaan," ujar Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakersos KB Sleman Basuki.
Ia menambahkan, dampak krisis juga membuat delapan perusahaan mengajukan penundaan pembayaran upah minimum provinsi pd 2008, atau lebih banyak dari tahun 2007 yg hanya dua perusahaan.[-O-]

Rabu, 06 Oktober 2010

Azwir Berlebaran dalam Kesendirian

LEBARAN biasa menjadi momen bahagia saat berkumpulnya seluruh anggota keluarga. Tetapi, bagi Azwir (33), warga desa Gugop, Pulau Breueh, Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Lebaran adalah kesendirian.
Inilah Lebaran kedua yg harus dilewati Azwir tanpa keluarga. Istri dan ketiga anaknya hilang ditelan gelombang tsunami dua tahun silam. Tak ada kabar kemana laut menghanyutkan jenazah keempat orang terkasih. Ketika bulan Rhamadan tiba, saat orang-orang berziarah di pusara keluarga yg telah meninggal, Azwir hanya bisa berdoa dalam sunyi di dalam kamar baraknya.
Dan, sore itu, seminggu menjelang lebaran, Azwir melewatkan buka puasa dalam kesendirian di kamar barak. Di luar kamar, suasana jalanan desa Gugop sangat sunyi. Maklum, desa di pulau kecil itu telah kehilangan lebih dari tiga perempat penduduknya. Dari sekitar 850 penduduk di Gugop sebelum tsunami, yg selamat hanya 200-an orang.
Malam itu tak ada suasana hingar-bingar penduduk di desa Gugop menyambut Lebaran. Tak ada kembang api ataupun bunyi petasan. Bahan, tawa ceria anak-anakpun sangat jarang terdengar. Hanya beberapa anak kecil di Desa Gugop yg selamat dari tsunami. Perempuan yg kehilangan suami dan anak-anaknya saat tsunami pd malam itu tengah membuat kue-kue Lebaran khas Aceh, seperti kue bada reteuk, karah, dan bohoi. Harum kue menguar dari pemanggang berupa kotak berbahan seng yg dipanaskan dgn kompor minyak tanah. Namun, harum kue lebaran itu justru membuat Azwir larut dalam kepedihan.
Momen lebaran selalu saja mengingatkannya kpd anak dan istri.”Menjelang lebaran seperti inilah yg paling pedih. Biasanya kami buka puasa dan sahur bersama-sama. Kemudian belanja ke Banda Aceh, menyiapkan baju utk anak-anak,” kenang Azwir. Kini tak ada persiapan khusus Azwir menyambut Lebaran.

Kembali ke Laut

Laut memang telah merengut orang-orang tercintanya, tetapi hidup Azwir tak bisa terpisahkan dari laut. Dari laut, Azwir menggantungkan hidup hingga kini. Hampir tiap malam Azwir menyelami lautan, mengambil berkah dari laut berupa udang lobster. Profesi yg ditekuninya sejak usia 9 tahun itu adalah satu-satunya tumpuan hidup.

Seperti malam-malam sebelumnya, malam itu sehabis shalat tarawih, Azwir bersiap-siap mencari lobster. Di tengah udara dingin akibat hujan yg mengguyur di Pulau Breueh sejak sore hari, Azwir tetap melaut. Di tengah kehilangan yg sedemikian besar, Azwir mencoba membuat hidupnya lebih bermakna, dgn menjadi wali bagi anak-anak yatim di kampungnya. Lebaran kali ini memang sepi tanpa istri dan anak-anak kandungnya. Tetapi, Azwir kini tak sendiri. Dia menjadi tumpuan baru bagi anak-anak yatim di kampungnya.[-O-]

Senin, 04 Oktober 2010

Pesan Moral Dari Jayawijaya

DINGINNYA udara dan tebal kabut tidak menyurutkan niat para pendaki yg tergabung dalam tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia utk merayakan peringatan Hari Bumi di kawasan es Nggapulu, Pegunungan Jayawijaya, Papua, Kamis (22/4), atau di ketinggian sekitar 4.700 meter dpl.
Di kawasan yg jaraknya sekitar 150 meter lagi menuju Puncak Nggapul atau Soekarno tsb, mereka merenungkan arti penting bagi kondisi lingkungan saat ini. Pemanasan Global, perubahan iklim, kerusakan hutan, dan alih fungsi lahan membuat bencana semakin dekat pada manusia.
Sekitar 23 orang yg tergabung dalam tim Alfa dan tim Bravo Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia ini memiliki asa yg sama, yaitu perubahan perlakuan lingkungan utk kehidupan Bumi yg lebih baik.
Dari lebah Danau-Danau, tim Bravo berangkat sekitar pukul 08.00 WIT atau 06.00 WIB. Tim menempuh perjalanan sekitar 4 jam sebelum mencapai lokasi lokasi yg dituju, padang es yg diapit puncak Nggapulu dan Puncak Soemantri.
Sehari sebelumnya atau pada Rabu (21/4), tim Alfa sdh lebih dahulu berada dikawasan puncak Nggapulu. Mereka mendirikan tenda utk berlatih menginap di atas medan es. Tujuannya, agar mereka terbiasa dgn medan dan suhu ekstrim yg nantinya akan mereka hadapi di puncak-puncak gunung tertinggi lainnya.
Setelah kedua tim bertemu di atas medan es, mereka kemudian mendaki dgn berpegang tali agar dpt bergerak bersama. Namun, pekatnya kabut cukup menghambat perjalanan tim. Jarak pandang hanya sekitar 3 meter. Belum lagi dinginnya udara dan hujan yg mendera anggota tim. Agar tdk menggigil kedinginan, semua pendaki harus bergerak dan berjalan dalam jarak dekat.

Setelah tiba di padang es, sesama anggota tim saling mengamit tangan. Mereka mengheningkan cipta sejenak, kemudian disambung dgn nyanyian penyemangat. Ketua Harian Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia Yopie Rikson membuka sambutan dalam ”seremoni” kecil itu. Dia menekankan, kegiatan ini hanya utk memberi pesan soal kerusakan lingkungan.

Anggota Wanadri angkatan 1968/1969 yg tergabung dalam Tim Bravo, Iwan Hignasto (58), mengungkapkan, perayaan Hari Bumi di kawasan es Nggapulu ini juga utk memberikan kesadaran secara luas kpd masyarakat akan ancaman pemanasan global.
"Pemanasan global membuat es menyusut di pegunungan Jayawijaya ini begitu pesat. Ada juga gejala lokalyg timbul, seperti banjir dan kekeringan," kata Iwan. Anggota Wanadri lainnya, Renny Tjahari (65), mengajak seluruh masyarakat agar mau bertindak sesuatu sesuai dgn kompetensi masing-masing. "Dengan menanam pohon atau mengurangi kegiatan yg menghasilkan polusi," ucapnya

Pemimpin Berani
Selain kesadaran masyarakat, menurut Erry Ryana Hardjapamekas, mantan Ketua Komisi Pemberantas Korupsi, yg tergabung dalam Tim Bravo, utk menangani persoalan lingkungan yg semakin parah dibutuhkan juga kebijakan yg berani dari pemimpin bangsa, baik dari kalangan eksekutif maupun legislatif.
Seperti halnya korupsi, kata dia, penanganan kerusakan lingkungan harus dgn kepastian hukum. Pemerintah bisa saja memberikan batasan masa pelanggaran yg dpt diampuni jika memang kesulitan mendeteksi waktu pelanggaran. "Misalnya, pemerintah mengampuni pelanggaran lingkungan yg pernah dilakukan hingga tahun 2000. Dengan catatan, perusak lingkungan harus memberikan denda senilai 50 persen sesuai dgn tingkat kesalahannya,"kata Erry.
Namun, setelah tahun yg ditentukan, pemerintah harus memberikan hukuman berat agar terdapat efek jera bagi perusak lingkungan meskipun berasal dari perusahaan besar. "Hanya saja, butuh pemimpin yg berani mengambil resiko utk membuat keputusan yg tdk populis tsb," kata Erry.
Tidak adanya keputusan yg tegas utk menindak perusak lingkungan, seperti perambah hutan secara liar, pertambangan ilegal, dan pelaku eksploitasi sumber daya alam secara masif, membuat dampak pemanasan global tdk akan bisa dicegah. Iwan menambahkan, parahnya dampak pemanasan global sekarang ini membuat masyarakat dunia beradaptasi dgn perubahan lingkungan, tdk lagi melakukan mitigasi.
Seusai upacar, tim kembali turun ke kamp terakhir di Lembah Danau-Danau. Selama perjalanan turun, mereka mengumpulkan sampah anorganik, baik yg mereka hasilkan maupun yg mereka temukan di sepanjang jalur, utk konservasi. Tak pelak, kampanye "kecil" tim ekspedisi pd hari Bumi ini memang ingin memberikan pesan moral bagi pemimpin bangsa. Keselamatan lingkungan hanya akan menjadi wacana jika pemimpinnya terus membiarkan eksploitasi lingkungan secara besar-besaran berlangsung.[-O-]