Rabu, 02 Juni 2010

SAATNYA Dunia Kosmetik Indonesia Merambah Pasar Internasional.

Dunia Kosmetik merupakan salah satu dunia tertua yg diselami manusia. Dunia ini telah bertransformer dari masa ke masa seiring perkembangan zaman. Selama perempuan ingin tampil cantik, selama itu pula dunia kosmetika terus berlangsung.
Meski definisi cantik sangat beragam, namun merawat dan memulas diri merupakan faktor-faktor besar yg ambil bagian di dalamnya. Mulai dari cara yg sangat tradisional yaitu menggunakan tumbuhan dan buah-buahan di masa nenek moyang, hingga kini dikembangkan dgn mengadopsi teknologi terkini.
Kendati demikian, resep tradisional yg diwariskan turun-temurun tak pernah benar-benar ditinggalkan perempuan Indonesia. Ekstrak daun sirih, bengkoang atau ketimun, hingga kini masih banyak ditemui sebagai bahan-bahan dasar produk kosmetik. Indonesiapun boleh berbangga hati dengan keanekaragaman hayati dan budaya yg dimilikinya, sehingga formulasi ini bisa terus dipertahankan. Bahkan, seiring dgn konsep kembali ke alam yg kini merambah secara global, semakin mengangkat bahan-bahan alami dan banyak produsen kosmetik yg mulai meninggalkan bahan kimia.
Di lingkup ASEAN, Thailand memegang urutan atas dalam dunia kosmetik utk perkembangan maupun ekspansinya. Sangat mudah menemui produk-produk keluaran Thailand di Indonesia maupun di negara-negara lainnya. Seolah tak mau ketinggalan langkah, Indonesia berusaha mengejar dgn tetap mempertahankan identitas dan karakter bangsa.
Beberapa perusahaan kosmetik di Indonesia pun secara konsisten menggunakan bahan-bahan alami dalam mengembangkan produknya. Salah satunya adalah Martha Tilaar group.
Konsistennya dalam mengembangkan produk berbahan alami lewat bahan-bahan lokal selama kurang lebih 39 tahun di Indonesia inipun membuahkan hasil. Baru-baru ini Martha Tilaar group mendapat penghargaan dari ASEAN Bussiness Award 2008 dalam kategori inovasi. Acara yg digelar di Thailand ini telah diselenggarakan untuk kedua kalinya dgn jumlah peserta 110 perusahaan dari negara-negara yg tergabung dalam organisasi ASEAN.

“Tujuan untuk merecognize mereka yg selama ini berkontribusi ke ekonomi ASEAN dan mempromosikan mereka juga untuk jadi pemain regional dan global,” ujar Nararya Sangramawijaya Soeprapto, Executive Director, ASEAN Business Advisory Council (ASEAN BAC).

Hini pun diamini oleh Hartono Santoso, CEO Martha Tilaar Group. Yg mengatkan bahwa penghargaan ini menjadimomen penting untk memulai langkaj menggarap pasar regional dalam waktu dekat dan secara global untuk jangka panjang.Nararya juga berpendapat bahwa di tengah krisis global saat ini justru perusahaan-perusahaan lokal bisa lebih unjuk gigi karena bisa lebih bertahan. Sementara di negara-negara barat, banyak perusahaan yg telah bangkrut dan tak bisa lagi beroperasi. Meski pertumbuhan dalam negri kecil, namun setidaknya masih terus bergerak, demikian Nararya berpendapat.

Penilaian ASEAN Business Advisory ini sendiri dilakukan oleh pihak independen yg meneliti secara kualitatif maupun kuantitatif dari seluruh aspek manajemen. Untuk kategori inovasi, misalnya, bukan hanya dilihat dari segi pengembangan produk dan teknologinya, tetapi juga dari segi program CSR, pengelolaan manajemen, menciptakan tren, dan faktor-faktor lainnya.

Dari Lokal Untuk Global.

Kosmetik tak bisa dilepas dari dunia perempuan. Di masa modern ini, perempuanpun bersikap lebih selektif dalam menggunakan produk untuk merawat dirinya. Itu sebabnya, penggunaan bahan alami tak pernah berhenti dilakukan untuk sekaligus memberi kenyamanan tersendiri bagi penggunanya.

Penggunaan bahan baku alami lokal dalam produk kosmetika ini pun tidak dilakukan secara sembarang. Adanya tim research and development (R&D) yg didukung oleh beragam fasilitas berperan penting di dalamnya.

Martha Tilaar Group, mislanya, yg menggandeng kerja sama dengan Leiden University dalam hal etnobotani yaitu meneliti tumbuh-tumbuhan yg bersifat etnis. Misalnya memanfaatkan buah langsat untuk produk whitening. Buah langsat ini berasal dari Kalimantan, yg sejak dulu telah digunakan oleh suku Dayak untuk merawat kecantikan kulitnya.

Ada pula bahan temu-kunci yg digunakan untuk produk tabir surya atau biji okra yg menjadi bahan utama dalam sebuah produk dengan cara yg serupa botox, hanya dgn cara yg lebih alami dan tanpa menggunakan suntikan.

Alami, aman dan ditunjang teknologi terkini untuk bisa diterima pasar dunia, demikianlah misi yg dibawa, seperti yg disampaikan oleh Hartanto.

Potensi bahan baku dalam negri yg digali ini pun dibawa ke forum internasional dgn menyajikan makalah ilmiah yg diikuti olrh berbagai negara di dunia. Di sini pada akhirnya mulai menunjukkan banyaknya permintaan ekspor bahan baku lokal yg memberi keuntungan tersendiri.

Selain bekerja sama dgn Leiden University, dijalin pula kerja sama dgn lembaga riset dari Perancis yaitu Martha Tilaar Laboratories yg bertugas mengembangkan formula kosmetik yg tepat. Seperti yg dikatakan oleh Samuel Pranata Marketing Director Martha Tilaar, yg utama adalah memaksimalkan budaya dan alam Indonesia dalam pembuatan produk dgn tetap melihat kebutuhan konsumen dan dibuat sesuai kondisi kulit perempuan Asia.[-O-]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar