Kamis, 27 Mei 2010

Ada Apa di sekitar Halte Busway?

Halte Juanda
MAU bersantap di Dapur Babah? Tak jauh dari halte Juanda di Koridor II (Harmoni-Pulo Gadung), adanya di jalan Veteran I No. 18, di situlah dapur Babah berada.
Inilah rumah makan yg menyajikan menu khas yg dipengaruhi oleh Culinary Eropa, Cina, Belanda, dan Indonesia. Selain menunya, kekhasan resto ini adalah keselarasan desain interiornya yg bernuansa masyarakat peranakan Tionghoa masa lalu. Sarat dengan nuansa oriental.
Kursi-kursi dan meja bergaya art deco seluruhnya bernuansa merah. Di atas meja-meja ditata pula beberapa cangkir beserta tea/coffee pot untuk menciptakan suasana yg berbeda seolah berada di sebuah "dapur".
Salah satu sudut ruang dapur Babah adalah tungku-tungku khas dan sarat dgn koleksi keramik-keramik antik serta poster yg terdisplai indah. Ketika anda mulai duduk, selain alunan musik pilihan, pandangan mata tak akan pernah lepas dari kekaguman terhadap display koleksi keramik-keramik antik itu.
Komposisi penataannya sangat artistic. Perhatikan pula pada sudut lain yg dipenuhi dengan beberapa koleksi perangkat dapur seperti tepong dan wajan. Koleksi ini dipadukan pula dgn benda-benda lain seperti koper-koper tua dan lampion-lampion kuno bermotif penjaga-penjaga arwana.
Pepohonan palem berjejer menghijaukan area. Suasana oriental terlukis pula melalui kerlipnya lampu-lampu hias. Detail salah satu sudut area duduk untuk tea time. Hangat dan romantis dengan kursi dan meja-meja gaya art deco.
Suasana benar-benar diciptakan seakan kita berada di sebuah dapur milik bediende babah-babah yg penuh dengan berbagai barang yg seharusnya tidak dipakai lagi.
Seluruh elemen yg ditata di area ini begitu saling menunjang dan harmonis. Suasana romantispun menebar ruangan ketika lilin-lilin bernuansa merah di atas meja mulai dinyalakan.

Untuk menuju lokasi dapur Babah, terlebih dahulu anda harus melewati beberapa area yg masing-masing memiliki nama khusus dgn tema khusus. Seluruhnya memperlihatkan pesona serta penuh fantasi.

Kedai kopi dan teh Kawisari, dgn ragam aroma dan rasa yg diracik sendiri dan aneka kue-kue babah tempo dulu dalam bentuk dan rasa yg khas.
Ada juga area VOC untuk ruang makan The Hall of Guan Yin/Kuan Im, untuk privat dining. Selain itu, ada Hapliong Tailor dan ruang selir Oei Tiong Ham. Dapur Babah berada pada lokasi paling belakang menghadap kebun.
Sirkulasi udara segar serta posisi area yg langsung ke area kebun memberikan suasana yg benar-benar relaks. Seluruh tamu seakan dibawa ke suasanan dapur zaman dulu, dapur pramuwisma atau bediende babah dgn patung dewa nenek moyang para juru masak yg dipercaya dapat memberikan berkah pada juru masak, sehingga menghasilkan makanan yg lezat serta penuh rezeki.
Hangatnya teh dan kopi Kawisari dgn aroma wangi khas dipadu dgn keragaman makanan yg juga khas, baik tradisional maupun modern dari paduan beragamdaerah/Negara seperti jawa, oriental, ataupun barat, dari koki terpilih mampu melepas seluruh kepenatan.
Penataan restoran yg apik dgn ornamen-ornamen Cina dan kaum Babah hasil koleksi sang pemilik, membuat anda serasa di beberapa abad silam. Pilih duduk di ruang terbuka saat malam hari, lampion-lampion besar yg menyala terang memberikan suasana yg romantis.

Nasi Campur Babah Sangat Digemari
Nasi campur Babah adalah salah satu menu yg paling digemari di sini. Menu ini terdiri atas nasi pandan, udang goreng kering, serundeng, sambal goreng kentang, tahu dan tempe, empal, perkedel udang, ayam bumbu rujak, peyek, sambal terasi, acar kuning dan sayur lodeh.
Pilihan menu lainnya adalah ikan goreng Moeloet Garing Boembon, yg merupakan ikan goreng yg diberi bumbu spesial dapur Babah.
Untuk pilihan minuman disarankan, memilih plasir D'Amor. Minuman ini sebenarnya merupakan lemon tea, tapi karena menggunakan brown sugar rasanya pun menjadi berbeda. Manis-manis asam, sangat segar dinikmati di hari yg panas.[-O-]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar