Minggu, 13 Juni 2010

Helsinki

HELSINKI
Hawa dingin menusuk hingga ke tulang saat kami tiba di Bandar Udara Helsinki-Vantaa, Senin (9/11). Saat itu pengukur suhu ruangan menunjukkan angka -3 derajat Celsius.
Saat dinginnya Helsinki kami utarakan kepada sopir taksi, buru-buru ia menjawab, saat ini belum mencapai masa paling dingin. Suhu paling dingin di Helsinki mencapai -8 derajat celcius dan biasanya terjadi pada bulan Februari.
Setelah 20 menit perjalanan dengan taksi dari bandara, kami tiba di pusat kota yg didirikan Raja Swedia, King Gustav Vasa, pada tahun 1550. Kami disambut banyak bangunan tua yg terawatt baik, sepi, bersih, dan teraturnya ibu kota Finlandia itu.
Salah satu contoh teraturnya kota adalah hampir tidak adanya penyebrang jalan yg melanggar rambu lalu lintas. Walaupun jalan raya lengang, pejalan kaki akan setia menunggu di belakang garis hingga lampu pengatur menyala hijau bagi penyebrang. Pemandangan itu sedikit aneh bagi orang yg biasa tinggal di Jakarta.
Untuk berkeliling kota tersedia sejumlah alat transportasi, salah satunya adalah tram. Selain sebagai alat transportasi publik, tram juga bisa disewa oleh rombongan turis, lengkap dengan pemandu wisatanya.
Salah satu sarana umum yg tersedia di Helsinki adalah tempat parkir sepeda berupa besi panjang dgn alat pengunci roda untuk setiap sepeda dan tidak ada penjaganya.[-O-]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar