Minggu, 23 Mei 2010

KOTA TUA, Wisata Sejarah Monoton

Penyajian wisata sejarah di Kota Tua, Jakarta, dinilai Monoton. Padahal banyak cerita menarik dan kemungkinan untuk membuat acara kreatif di kawasan bersejarah Kota Batavia yg dibangun pada tahun 1619 itu.

Penyajian pameran membosankan dan penataan kawasan semrawut,” ujar Yoga, peserta acara jalan-jalan di Kota Tua yg diselenggarakan Komunitas Jelajah Budaya dan British Council, Minggu (7/3).

Yoga mengaku sudah beberapa kali datang ke Kota Tua. Bangunan-bangunan tua dan koleksi museum di Kota Tua sebetulnya memiliki sejuta cerita menarik, tetapi tidak dikemas menjadi daya tarik bagi wisatawan.

”Cara menyajikan wisata sejarah hanya sebatas bercerita peristiwa,, tanggal, dan tahun. Seperti pelajaran sejarah di sekolah yg membosankan,” ujar Yoga.

Pdahal, lanjut Yoga, banyak cerita besar dan pesan strategis di dalam peristiwa sejarah yg terjadi di Batavia tempo dulu. Hal itu , misalnya, cabang internasional pertama bank HSBC di luar Sanghai dan Hongkong adalah di kota Batavia. Itu membuktikan betapa ekonomi Batavia jauh lebih maju dibandingkan dengan Singapura, Penang, Malaka, dan Kuala Lumpur, yg menjadi pusat industri karet dan Timah ataupun Saigon, Vietnam, yg menjadi pusat industri karet serta beras di Asia Tenggara.

Fakta-fakta sejarah itu bisa menjadi guru untuk mempelajari kelemahan dan kekuatan dari Kota Batavia dan Masyarakat Nusantara pada masa sekarang. Sekitar 200 peserta berkeliling museum dan bangunan tua di Kota Tua.

”Masyarakat diajarkan untuk melihat pengelolaan Kota Tua dan bangunan bersejarah di Inggris. Bangunan tua tidak harus dihancurkan karena bisa menjadi saksi sejarah dan bukti kemampuan sebuah masyarakat dalam menghargai masa lalunya,” ujar Kartum.

Media Relations Officer British Council Gusni Puspitasari mengatakan, pihaknya berusaha membangun kesadaran masyarakat untuk melestarikan bangunan tua.

”Jangan sampai terjadi penghancuran bangunan tua seperti yg menimpa tiga bioskop tua yg dihancurkan oleh penguasa setempat,” ujar Gusni.[-O-]

1 komentar: