Rabu, 14 Juli 2010

ANCOL, Ecopark dan Keanekaragaman Hayati

Kalau menyebut Taman Impian Jaya Ancol, umumnya publik akan menyebutnya sebagai taman impian yg nyaman,lengkap, kreatif dan inspiratif. Tidak banyak yg membayangkan bahwa inilah taman impian, atau taman rekreasi publik terbanyak keempat pengunjungnya di dunia, setelah Disneylan Orlando, Disneyland Tokyo dan Disneyland Anaheim. Di Asia, areal Taman Impian Jaya Ancol terluas, dan terhijau.
Tidak banyak pula yg membayangkan bahwa dgn membayar rupiah relatif murah, warga dapat menikmati Ancol yg luasnya mencapai 500 hektar. Tdk banyak yg menduga Ancol mampu berkembang pesat di tengah munculnya ikon-ikon baru taman hiburan dunia. Di beberapa kota Asia muncul Disneyland, dan Universal Studio, tatapi toh Ancol tetap Survive dan keren.
Di Singapura, bahkan muncul Universal Studio yg sangat inspiratif dan taman-taman bermain yg ekstra spektakuler, tetapi Ancol tetap tegak. Belakangan, taman impian yg dibidani Soekarno, Ali Sadikin, dan Ciputra ini menjadi slah satu ikon dunia yg paling atrakrif. Menarik mengetahui apa yg dikerjakan Ancol sehingga mampu bertahan di domain dunia.
Budi Karya, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol hari Selasa (23/2) menyatakan, kompetisi di panggung rekreasi atau hiburan memang terasa makinkeras dan dahsyat. Bukan saja kota-kota di dalam negri membangun sentra rekreasi yg keren, tetapi negri-negri tetangga Indonesia pun sungguh rajin membangun panggung rekreasi baru.

Persaingan yg demikian hebat ini tak ayal pasti menghadirkan korban. Siapa yg lemah, dan malas mengerjakan pekerjaan rumahnya, pasti akan tersapu ombak persaingan yg amat kejam.

Maka, tutur Budi, utk terus berada di wilayah elit dunia, sebuah usaha mutlak membutuhkan inovasi dan kreativitas tanpa henti. Kalau inovasi dan kreativitas tdk dipacu, perusahaan akan berjalan di tempat, dan bahkan terancam tergerus kompetiter. Produk yg dihasilkan harus imajiner atau inspiratif. Utk merengkuh taraf ini, para pengelolanya harus memiliki visi sangat jauh ke depan. Tim yg bekerja harus sangat kompak.

Budi Karya menututurkan, di masa ini seluruh dunia berteriak tentang pemanasan global. Seluruh warga sejagat pusing oleh badai salju, banjir yg tanpa ampun menghantam apa saja atau longsor yg suka menggerus rumah penduduk. Warga seduniapun sibuk mengkhawatirkan tentang makin cepatnya proses hutan menjadi gurun. Di antaranya atas dasar inilah, tahun 2010 ini Ancol menambah wahana rekreasi baru, yakni Ecopark dgn penekanan pd keanekaragaman hayati.

Taman ini, seluas 33,6 hektar, akan mulai dibangun pd akhir Februari 2010, direncanakan akan ditandai dgn penanaman pohon bersama 500 orang siswa-siswi dari 10 sekolah Dasar dan sekolah rakyat di kawasan penyangga Ancol, yakni kelurahan Ancol Barat dan Pademangan. Ancol menyiapkan pohon-pohon langka utk ditanami, misalnya pohon Bodhi yg diketahui mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan manusia.

Praktis, kata Budi Karya, Ecopark merupakan salah satu wujud konsistensi pemberdayaan lingkungan menuju cita-cita Ancol Green Company.

Kadept Corporate Plan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Kiky Da Gomez menambahkan, pembangunan Ancol Ecopark ini dilatar belakangi upaya memberikan dan dan mengoptimalkan penggunaan ruang hijau terbuka yg ada di dalam areal Ancol Taman Impian utk dapat dinikmati seluruh pengunjung Ancol.

Budi Karya mengatakan, tahun lalu, Ancol dikunjungi 14 juta lebih wisatawan. Ke depan, 10 tahun mendatang, Ancol menargetkan dikunjungi 20 juta penumpang. Target ini diyakini akan tercapai karena perusahaan ini tidak pernah berhenti melakukan diferensiasi, inovasi dan kreasi yg inspiratif.[-O-]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar