Rabu, 01 Desember 2010

Bakau Untuk Menjaga Jakarta

Pemanasan Global, yg saat ini menjadi isu utama lingkungan, agaknya juga dipahami murid-murid sekolah dasar. Buktinya, ada 30 murid SD yg terlibat sangat antusias menanam bakau atau mangrove di kawasan pesisir Pantai Indah kapuk, Penjaringan, Jakut, pd Sabtu (24/4) pagi.
Tanpa segan-segan, para murid-murid yg datang dari berbagai sekolah di Jakarta itu turun ke dalam air berlumpur hitam. Mereka tdk hanya menanam satu pohon, tetapi beberapa pohon setiap orangnya.
Ya, mereka beberada di sana karena ingin menjadikan Jakarta lebih hijau. Dengan demikian, polusi yg ada bisa berkurang, dan Jakarta menjadi tempat yg nyaman utk hidup. Penanaman bakau itu sebenarnya dimotori oleh Taman Wisata Mekarsari yg menjadikan konservasi sebagai salah satu misinya. Bekerja sama dgn Kidzania, Artha Graha Peduli, dan beberapa pihak lainnya, mereka menggelar acara ini sebagai bagian dari rangkaian Festival Hutan yg akan berlangsung pd 13-16 Mei 2010.
Walau acara Festival Hutan masih satu bulan lagi, rangkaian kegiatan sdh kami lakukan sejak satu bulan sebelumnya," kata Hari tanjung,Dirut Taman Wisata Mekarsari. Rencananya mekarsari akan menanam 10.000 pohon bakau di wilayah utara Jakarta ini. nantinya, pohon-pohon bakau tsb akan menjadi hutan lindung shg tdk ada yg boleh menebang pohon mangrove.
Jika sdh menjadi hutan, tentu bisa menjadi habitat bagi satwa liar seperti burung, biawak, ular dan monyet. Rencana ini tentu saja disambut gembira oleh Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan sosial Kementrian Kehutanan Indriastuti yg juga hadir di acara itu.
"Penanaman bakau ini sejalan dgn komitmen Pemerintah Indonesia utk mengurangi emisi hingga 26 persen pd tahun 2020. bakau ataua mangrove ini termasuk tanaman yg menyerap karbon paling banyak," kata Indriastuti. Selain itu, keputusan Presiden SBY, yakni satu orang satu pohon pd tahun 2009, sdh tercapai. Namun, pd tahun 2010 ini target penanaman pohon ditingkatkan menjadi satu Miliar pohon.
"Pemerintah sangat serius utk mengurangi emisi. Oleh karena itu, sekarang pemerintah melakukan gerakan "One Billion Indonesia Tress to the World," kata Indriastuti. Keberadaan hutan mangrove di pantai Jakarta itu juga bisa melindungi akses menuju bandara. Beberapa kali jalan menuju bandara terkena limpasan gelombang laut shg mengganggu jadwal penerbangan.
Selain mencegah gelombang tinggi dan abrasi pantai, hutan mangrove juga bisa mencegah instrusi air laut masuk lebih jauh ke daratan kota Jakarta. Intrusi air laut ini membuat air tanah tdk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat kota Jakarta. Menurut Indriastuti, keberadaan bakau juga bisa menambah penghasilan masyarakat. "Di tempat ini bisa dibudi dayakan kepiting. Buah mangrove juga bisa dimanfaatkan sebagai sirup, dodol, dan bahan sabun," tutur Indriastuti.

Lomba
Selain menanam mangrove, Taman Wisata Mekarsari juga mengunjungi 50 SD se-Jabodetabek utk menanam pohon buah dan tanaman keras di halaman sekolah mereka. "Kami juga sdh membuat hutan kecil di Mekarsari agar pengunjung bisa menikmati hutan di sana," kata Hari.
Bagi engunjung yg ingin belajar menanam, mereka bisa belajar secara gratis di Mekarsari setiap Sabtu dan Minggu mulai tgl 1 April sampai 11 Mei 2010. Beberapa lomba yg memakai tema konservasi juga diselenggarakan, seperti lomba gambar, mewarnai gambar, tari kreasi, karya tulis, dan juga fotografi. "Total hadiahnya mencapai Rp. 50 juta," kata Hari.[-O-]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar