Kamis, 04 November 2010

Rasa Demokrat yg Terjaga

Soal keseragaman, rasanya dibandingkan dgn partai politik lain, Partai Demokrat layak juara. Keseragaman itu terjaga baik sejak awal kampanye hingga akhirnya.. Operator keseragaman itu adalah Fox Indonesia, yg disewa Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Ssilo Bambang Yudhoyono dan partai itu sebagai konsultan utama kampanyenya.
”Seperti Mc Donald yg terjaga rasanya dimanapun, kami ingin Demokrat dirasakan demikian juga di seluruh Indonesia,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Fox Indonesia Choel Mallarangeng di Jakarta, pekan lalu.
Oleh karena ketatnya menjaga ”rasa” utk keseragaman itu, nyaris tdk ditemui kerja swadaya. Rasa kampanye di Gelora Bung Karno, Jakarta, sama dgn rasa kampanye di Stadion Matoangin., Makasar, Sulsel. Di Denpasar, Palembang, Medan, Banda Aceh, Padang, g sama dijaga juga.
”Di semua lokasi kami mengirim terlebih dahulu logistik utk kampanye. Semua langsung dari Jakarta. Selain juru kampanye dan massa, logistik berupa alat peraga itu kami pastikan juga kehadirannya di tempat acara,” ujar Choel.
Logistik yg dimaksudkan itu antara lain banner tujuh seri yg jumlahnya ribuan dan bendera tangan Partai Demokrat yg jumlahnya lebih banyak lagi. Semakin strategis suatu tempat, semakin banyak logistik kampanye yg dikirimkan. Utk setiap tempat kampanye, setidaknya dikirim 5.000 banner tujuh seri.
Dengan bendera dan terutama banner yg disebar di arena kampanye, massa dimanja. Panas terik atau hujan buatan dari semprotan petugas pemadam kebakaran tdk terlalu terasa. Ukuran banner yg terbuat dari bahan anti air ideal utk menutup empat atau lima kepala peserta kampanye.
Utk multi-fungsi peraga ini, Fox Indonesia memang memikirkannya. Selain melindungi panas terik dan hujan, ribuan banner juga dapat berfungsi sebagai penutup ruang kosong di lapangan. ”Masa juga bisa membawanya pulang sebagai kenang-kenangan,” ujar Choel.
Utk masa kampanye sampai 5 April 2009, dicetak ratusan ribu banner tujuh seri sesuai dgn tema kampanye dan bendera seragam. Belum dihitung keseragaman lain, berupa kaus utk massa. Tdk heran jika di Makasar, ribuan banner berserakan di mana-mana. Massa memungutinya utk alas dagangan dan pelindung kepala. Anak-anak yg tdk dilarang memasuki lokasi kampanye memanfaatkannya utk bermain.
Utk keseragaman kampanye itu, tdk sedikit biaya yg dibutuhkan. Tentu, tak ada swadaya dari massa utk urusan biaya. Sumbangan berbagai kalangan, termasuk pengusaha, menjadi andalan biaya itu.
”Pengusaha ingin kelanjutan usaha. Oleh karena itu, mereka menaruh dananya dimana-mana. Satu Dollar As di beberapa tempat, 100 Dollar AS di satu tempat yg kemungkinan menangnya besar. Jangan salahkan pengusaha,” ujar Choel. Berapa total biaya kampanye Partai Demokrat? Kita tunggu saja laporan mereka, termasuk biaya kampanye di media massa.[-O-]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar