Senin, 08 November 2010

Hamparan Mega Mendung di Kampung Trusmi

Mega Mendung adalah nama corak Batik kebanggaan Cirebon. Sangking bangganya masyarakat akan corak batik yg mengadaptasi bentuk awan ini, mega mendung digunakan sbg seragam anak sekolah hingga pegawai negri di berbagai instansi pemerintahan di Cirebon.

Di masa lalu, konon motif yg kaya dgn warna merah, biru, violet, dan keemasan ini dipakai utk mengusir awan mendung agar tak jadi hujan, terutama di saat-saat hajatan. Oleh karena itu, banyak yg berkelakar, sangking populernya motif mega mendung, tak heran Cirebon jarang di guyur hujan. Sekali pun daerah-daerah di Indonesia sedang sibuk mengurusi banjir.

Dalam catatan sejarah, Batik Cirebon tak lepas dari sejarah perpaduan kepercayaan, seni dan budaya yg dibawa oleh beragam etnis dan bangsa yg pernah mampir di kota udang ini. Sebelum abad ke-20, Cirebon yg memiliki pelabuhan membuat kota di pesisir Laut Jawa itu menjadi kota perdagangan yg ramai dikunjungi pedagang dari berbagai etnis.Bentuk binatang rekaan singa baring dan Peksi Naga Liman merupakan wujud perpaduan budaya China, Arab dan Hindu terlukis pla pd Batik Cirebon.

Di Cirebon terdapat dua macam ragam hias batik, yakni batik pesisir dan keraton. Motif batik pesisir, banyak ditandai dgn gambar flora dan fauna, seperti binatang laut dan darat, pepohonan dan daun-daunan. Sedangkan motif batik keraton cenderung berupa ornamen, seperti batu-batuan (wadas), kereta singa barong, naga seba, taman arum dan ayam alas.

Dua corak batik Cirebon yg terkenal adalah motif Singa Wadas dan motif Mega Mendung. Corak Singa Wadas adalah corak resmi Kesultanan Cirebon yg memperlihatkan bentuk Singa Barong dari Keraton Kasepuhan.

Utk mengenal batik Cirebon lebih dekat, berkunjunglah ke pusat pengrajin Batik yg berada di desa Trusmi. Terletak di Plered, yaitu sekitar 6 km dari pusat kota Cirebon, banyak yg akhirnya menyebut Batik Cirebon, sebagai batik Trusmi. Walau belum sepopuler batik Jogja, namun kualitas batik tak kalah dgn batik Jogja, Solo, maupun Pekalongan.

Menuju wilayah Trusmi harus melewati pasar yg kumuh. Namun, jalan sempit di kampung itu yg hanya pas utk dua mobil di kiri-kanannya disesaki rumah-rumah mewah dgn halaman parkir yg cukup luas. Jika di depan rumah-rumah itu tak terpasang papan nama, mungkin tak ada yg menyangka kalau rumah tersebut adalah sebuah toko batik. Sebelum memasuki toko, setiap pengunjung diharapkan utk melepaskan alas kaki, layaknya akan memasuki mesjid demi menjaga kebersihan.

Batik di kampung Trusmi tersedia dalam berbagai pilihan harga, tergantung kualitas bahan dan motif batik. utk motif Mega Mendung, misalnya, semakin banyak gradasi warna pada gambar awan, harganya pun semakin mahal. Walau di setiap helai ditempeli label harga, namun harga tsb masih bisa ditawar.

Sentra Batik Trusmi sebenarnya memiliki potensi sebagai sebuah objek wisata belanja yg menarik. Oleh karena itu, alangkah baiknya bila kampung Trusmi dikemas dalam satu paket tujuan wisata bersama obyek-obyek wisata lain di Cirebon.[-O-]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar