Jumat, 25 Juni 2010

Dari Negeri SAKURA Hingga AUSTRALIA

MENDENGAR nama Jepang, benak mungkin akan terbawa pada sebuah negara yg terdiri dari rangkaian pulau-pulau yg membentang dari utara ke selatan memiliki empat pulau utam yaitu Hokkaido, Honshu yg menjadi pulau utama, Shikoku dan Kyushu.
Dengan luas total kurang lebih 378.000 km persegi, jepang memiliki kota-kota yg masing-masing memiliki atraksi dan tempat-tempat wisata yg unik. Di antara kota-kota yg ada dinegri Sakura, Tokyo, Osaka, Nagoya, adalah tempat favorit para pelancong.
Di Tokyo misalnya, pengunjung dapat menikmati Tokyo Disney Resort dan berkeliling menikmati atraksi di sana dengan Disney Resort Line Monorail atau dengan Disney Resort Cruiser, shuttle bus yg akan mengantar anda ke titik manapun di tempat ini.
Dalam kota ini, pelancong juga dapat mengunjungi Imperial Palace. Bangunan yg dulunya merupakan Edo Castle ini masih dikelilingi oleh parit-parit asli yg dalam. Jembatan dan menara penjaga yg apik menjadi obyek yg menarik, demikian pula dgn pintu utama yg dapat dilalui dgn Nijubashi atau Double Gate yg akan dibuka untuk publik pada acara-acara khusus saja.
Sementara bagi mereka penggila belanja, bisa berkunjung ke beberapa pusat perbelanjaan seperti Shinjuku, Harajuku, dan Aoyama serta Akhibara yg menjadi pusat elektronik di Tokyo.

Akan halnya dgn Osaka yg terletak di mulut Sungai Yodo di Teluk Osaka. Kota yg menjadi tuan rumah World Expo pada 1970 ini memiliki keunikan yg patut utk disambangi. Salah satunya jemabatan yg banyak terdapat di kota tersebut. Tak tanggung-tanggung jumlahnya mencapai 808 dan masing-masing memiliki nama sendiri.

Semua jembatan tersebut terdapat di tengah kota yg sarat dgn galeri seni rupa, hotel-hotel berkelas internasional, hingga gedung-gedung dgn gaya arsitektur menarik.

Warganya sendiri tampak sibuk bergerak ke sana- kemari, bahkan sangking sibuknya tak jarang mereka makan siang atau santap malam sambil berjalan kaki atau berdiri di kios-kios makanan.

Namun Osaka tidak melulu diisi oleh kesibukan orang-orang yg berhuni di dalamnya yg sibuk mengurusi bisnis dan perdagangan, kebudayaan di kota tsb pun masih dijaga dgn baik.

Bagi para penggila kuliner, Osaka juga dikenal sbg kota yg penuh dgn makanan yg cocok di lidah banyak orang di seantero dunia.

Tempat yg tak kalah menarik di Jepang adalah Nagoya. Di sini terdapat objek wisata berupa Nagoya Castle, sebuah kastil yg terkenal dari zaman Edo. Kastil yg diperkirakan dibangun pada tahun 1612 ini terletak tak jauh dari pusat kota Nagoya. Kastil ini juga sempat terbakar dan nyaris menghabiskan keseluruhan bangunan pada saat perang dunia II tahun 1945, namun kemudian direnovasi pada tahun 1959 dan hingga kini menjadi ikon bagi kota Nagoya.

Masih ada banyak tempat lain yg dapat dikunjungi, namun potensi dan kekayaan yg ada di negara ini membuat siapapun yg berkunjung ke sana mendapat kesan yg takkan terlupakan.


AUSTRALIA
SALAH SATU negara yg menjadi destinasi wisata di dunia adalah Australia, sebuah negara yg juga merupakan satu benua. Beberapa kota yg kerap disasar di negara ini adalah Melboune, Perth, dan Sydney.
Melbourne
merupakan kota yg banyak dituju warga Indonesia untuk menuntut Ilmu dan dikenal sebagai tempat bertemunya berbagai kebudayaan. Di sini pula terdapat Captain’s Cook Cottage yg menjadi singgahan wajib bagi para pelancong. Rumah tsb merupakan rumah orang tua kapten Cook yg menemukan Benua Australia pada tahun 1770.
Rumah yg asli berdiri di Great Ayton, Yorkshire, Inggris, lalu pada tahun 1934 rumah tersebut dibongkar dan dibawa ke Melbourne.
Jika ingin melihat cikal-bakal Australia, bias mengunjungi di The Rocks, Sydney, yg merupakan permukiman tertua di kota ini. Pada tahun 1788, Kapten Arthur Phillip mendiaminya, dan dari titik inilah Sydney berkembang hingga kini menjadi tempat pertemuan antara masa lampau dan modern. Gedung-gedung bersejarah berdiri berdampingan dgn bangunan modern sehingga memberi sentuhan unik di tiap sudutnya.
Sementara di Sydney terdapat opera house yg menjadi ikon kota tsb. Dedsain arsitekturnya yg unik di dapat dari hasil sebuah kompetisi yg dimenangkan oleh Jorn Utzon dari Denmark, pada tahun 1955.
Tidak jauh dari gedung opera tsb, terdapat Sydneu Harbour Bridge yg merupakan jalur utama utk menyeberangi pelabuhan Sydney yg menghubungkan distrik bisnis sentral Sydney dgn wilayah utara Sydney. Sydney juga memiliki Greater Blue Mountain atau pegunungan biru yg pada tahun 2000 Unesco memutuskan bahwa tempat ini merupakan wilayah dgn keindahan alam yg luar biasa dan penting shingga layak dijadikan situs Warisan Dunia.
Nama Greater Blue Mountain tentu diambil dari warna biru yg memulas pegunungan tsb. Yg membuatnya demikian adalah hutan-hutan pegunungan yg didominasi oleh pohon-pohon ekaliptus. Partikel-partikel minyak yg mengambang membentuk embun halus yg oleh cahaya matahari menjadi kabut biru jika dipandang dari kejauhan. Jumlah spesies ekaliptusnyapun demikian beragam sehingga wajar kalau layak dimasukkan dalam tempat-tempat yg wajib dikunjungi. Berminat?[-O-]


Rabu, 16 Juni 2010

Pulau Sikuai, Membuai Namun Terbengkalai

Butuh waktu sekitar 50 menitika cuaca sedang bagus, untuk menuju Pulau Sikuai yg terletak di Kecamatan Bungus, Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat. Perjalanan menuju pulau Sikuai bisa ditempuh dari Dermaga Wisata Bahari dgn menumpang speed boat milik PT Abadi Wijaya yg memiliki dan mengelola satu-satunya resor di pulau itu, yakni New Sikuai Island Resort.

Pengunjung dapat pula menyewa kapal milik nelayan dari Pelabuhan Bungus, yg jaraknya sekitar 20 kilometer dari pusat kota Padang ke arah selatan. Setiba di pulau Sikuai, pengunjung tetap harus membayar Rp. 50.000 kepada pengelola pulau, yakni New Sikuai Island Resort.

Namun, informasi menuju dan selama berada di pulau itu teramat sulit di dapat. Bahkan, petunjuk untuk menuju Dermaga Wisata Bahari pun tidak ada.

Ketiadaan terminal bus dan angkutan kota di Padang menjadi sebab utama. Tempat mangkal bemo di pasar Raya, Padang, juga tidak ada lagi. Lagi pula, bemo yg beroperasi lebih sering mengangkut barang ketimbang orang. Akhirnya, ojek sepeda motor menjadi satu-satunya alat transportasi dgn tarif Rp. 5.000 menuju ke Dermaga Wisata Bahari setelah berputar-putar nyaris selama satu jam di kawasan Pasar raya yg tidak tertata.

Butuh biaya Rp. 250.00 untuk ikut menumpang speed boat milik PT Abadi Wijaya. Biaya itu termasuk tiket pergi pulang dan jatah makan siang. Jika menyewa kapal milik nelayan, harganya berkisar Rp. 200.000.

Jika hendak menginap, terdapat tidak kurang dari 54 bangunan resor. Tarif semalam Rp. 800.000 hingga 4 juta. Ada lima jenis kamar dgn tarif berbeda yg ditawarkan. "Belum pernah terjadi ada pengunjung datang kesini dan tidur di tenda," kata Hadi (20) pegawai New Sikuai Island Resort yg hampir dua tahun bekerja di pulau itu.


Kendala Listrik

Namun, listrik menjadi kendala utama bagi pengunjung. Pukul 08.00 hingga 17.00 listrik dari generator dimatikan. ”Semestinya mereka menggunakan listrik tenaga surya dan membangun resor yg atapnya lebih tinggi sehingga tidak perlu AC yg butuh banyak energi. Pengunjung tidak butuh AC. Asalkan ada udara segar masuk, itu sudah cukup,” ujar Neil (32), pengunjung asal Kanada.

Neil juga tidak habis pikir mengapa pulau seindah itu harus sepi saat liburan akhir pecan panjang, dengan 15 resor saja yg terisi. Saat itu, Sabtu (3/4), terlihat tidak banyak wisatawan yg datang.

“Semestinya pulau ini bias jadi tujuan orang-orang saat akhir pecan,” kata Neil tentang pulau yg dipenuhi keanekaragaman biota laut dan koleksi flora serta fauna yg bermacam-macam. Mahalnya biaya dan pelayanan yg tidak seberapa diduga menjadi penyebab sepinya pengunjung.

Pengunjung yg tidak menginap berangkat pukul 10.00 dan sudah harus kembali ke Dermaga Wisata Bahari pada pukul 16.00. Paket wisata sehari yg merupakan tariff termurah menuju pulau itu dinamai One Day Tour.

Selama sekitar lima jam berada di pulau seluas 38,6 kilometer persegi itu, pengunjung bebas berkeliling. Jika berjalan kaki, butuh waktu lebih dari dua jam untuk mengelilingi pulau.

Tiga sepeda motor disediakan pengelola pulau untuk disewa. Tarif sewa sepeda motor buatan cina itu Rp. 200.000 per jam. Kano plastik dipasang dgn tarif sewa Rp. 50.000 per jam, sedang jet ski Rp. 150.000 selama 15 menit.

Pengunjung juga dapat berenang atau melakukan aktifitas snorkeling dan diving di sekitar wilayah perairan berkarang itu. Sebagian besar terumbu karang memang terlihat rusak dan tidk bisa lagi dinikmati. Namun di bagian belakang pulau itu kondisi sebagian terumbu karang tanpak lebih baik., dgn macam-macam tumbuhan dan hewan, seperti burung blekok, relatif mudah dijumpai.

Pemilik PT Abadi Wijaya sekaligus New Sikuai Island Resort yg mengelola Pulau Sikuai sejak 2007, Rikwan, mengeluhkan tidak adanya dukungan pemerintah. Investasi Rp. 4 miliar yg ditanamkan sejak 2007 hingga kini belum kembali.

Resor di pulau tersebut dibangun sejak 1994 dan sejak membeli hak pengelolaan pada 2007, Rikwan hanya menikmati masa keemasan pada tahun 2008-2009. setelah gempa bumi, tingkat hunian turun jadi sekitar 5 persen hingga 10 persen saja,” katanya.

Walikota Padang Fauzi Bahar mengatakan, pengelola Pulau Sikuai sat ini memang memiliki persoalan untuk pengadaan listrik. Ia mengatakan, PLTU Teluk Sirih di Kecamatan Bungus, Teluk Kabung, Padang, akan menjadi Solusi kelangkaan listrik itu. ”Investor dari Jerman pada Juli juga akan masuk ke pulau itu,” kata Fauzi.

Belum Utuh.

Peneliti budaya dari Universitas Negri Padang, Ady Rosa, menyebutkan, industri pariwisata di Pulau Sakuai dan Sumbar secara keseluruhan belum pernah dikelola secara utuh. ”Jaringan yg ada tidak pernah digunakan dan cenderung berjalan sendiri-sendiri,” katanya.

Kepala Dinas kebudayaan dan pariwisata Sumbar James Hellyward menambahkan, pengelolaan Pulau Sikuai yg merupakan wewenang pemerintah Kota Padang harus dilihat lagi dari aspek kebijakannya. Pengelola saat ini dari pihak swasta tidak bisa disalahkan jika mengutip biaya yg terlalu tinggi dgn pelayanan yg tidak terlalu memuaskan. Pengelola memang mencari untuk terlebih dulu. Wajar toh..[-O-]

Minggu, 13 Juni 2010

Helsinki

HELSINKI
Hawa dingin menusuk hingga ke tulang saat kami tiba di Bandar Udara Helsinki-Vantaa, Senin (9/11). Saat itu pengukur suhu ruangan menunjukkan angka -3 derajat Celsius.
Saat dinginnya Helsinki kami utarakan kepada sopir taksi, buru-buru ia menjawab, saat ini belum mencapai masa paling dingin. Suhu paling dingin di Helsinki mencapai -8 derajat celcius dan biasanya terjadi pada bulan Februari.
Setelah 20 menit perjalanan dengan taksi dari bandara, kami tiba di pusat kota yg didirikan Raja Swedia, King Gustav Vasa, pada tahun 1550. Kami disambut banyak bangunan tua yg terawatt baik, sepi, bersih, dan teraturnya ibu kota Finlandia itu.
Salah satu contoh teraturnya kota adalah hampir tidak adanya penyebrang jalan yg melanggar rambu lalu lintas. Walaupun jalan raya lengang, pejalan kaki akan setia menunggu di belakang garis hingga lampu pengatur menyala hijau bagi penyebrang. Pemandangan itu sedikit aneh bagi orang yg biasa tinggal di Jakarta.
Untuk berkeliling kota tersedia sejumlah alat transportasi, salah satunya adalah tram. Selain sebagai alat transportasi publik, tram juga bisa disewa oleh rombongan turis, lengkap dengan pemandu wisatanya.
Salah satu sarana umum yg tersedia di Helsinki adalah tempat parkir sepeda berupa besi panjang dgn alat pengunci roda untuk setiap sepeda dan tidak ada penjaganya.[-O-]

Sabtu, 12 Juni 2010

Nostalgia Makan Di KAMPUNG

Mengisi perut tak sekedar mencari kenyang. Tren bisnis restoran kini makin memanjakan pelanggannya dgn tatanan khas nan nyaman. Resto bergaya rumahan, kampung halaman, atau pasar pecinan biasa jadi pilihan.

COBA datanglah ke Eat and Creating Food Adventurer di Mal Kelapa gading 5.

Di bagian muka, anda akan menemukan tempat cukur “Pangkas Rambut Rapih” yg bergaya kuno. Pengunjung yg mau cukur saja bayar Rp. 15.000. Tetapi, yg mau cukur dan nyapu, cukup bayar Rp. 7.000. Sapu lidinya sudah disiapkan di samping meja cukur.

Meja kayu dan kursi cukur terlihat sangat kuno. Kesan zaman dulu (zadul) makin terasa karena ada beberapa kosmetik rambut yg berjaya pada tahun 1970-an juga dipajang di sana.

Tempat cukur ini memang cuma interior yg membuat suasana di Eat and Eat terlihat seperti pasar pecinan tempo dulu. Kedai-kedai makanan berjajar di tengah maupun di tepi areal seluas 2.350 meter persegi itu. Seluruh interior menggunakan kayu tua yg memang di cari khusus dari sumatera dan Jawa.

Genteng, pintu tua, dan kurungan ayam yg digantung di langit-langit menambah suasana di tempat makanan itu seperti pasar. Hiruk pikuk pasar akan semakin terasa saat jam makan ketika konsumen berdesakan datang.

Sekilas, suasana di Eat and Eat mirip dgn Food Republik di Vivo City, Singapura. Namun, interior Eat and Eat jauh lebih bervariasi karena memang budaya dan Tradisi Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan Singapura.

Soal makanan, di tempat ini ada kedai makanan dan warung kopi. Juga ada gerobak-gerobak cemilan tempo dulu, yg bisa memuaskan rasa kangen.

Menurut Deni A Rahman, General Manager Eat and Eat, makanan yg ingin ditonjolkan adalah makanan tradisional, baik itu Indonesia maupun Asia. Ada makanan Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

"Konsep kami bukanlah makanan siap saji. Kira-kira kelasnya itu di atas food court, tetapi bukan restoran," kata Deni.

Untuk bisa makan di sini, konsumen harus memakai kartu khusus, baik yg berlaku satu bulan maupun yg berlaku selamanya. Konsumen bisa mengisi ulang kartu itu.


Waroeng Solo

Salah satu restoran gaya kampong bisa ditemukan di jalan Madrasah No. 14 tak jauh dari kompleks pemakaman umum jeruk purut di kawasan kemang, Jakarta Selatan. “Joglo at Kemang”, tulisan di gapura utama, segera menyambut pelanggan sebelum memasuki area luas dgn tiga joglo atau rumah khas solo dan satu gedung serba guna.

Joglo pertama yg terlihat terkesan begitu ndeso. Papan-papan dinding kayu dibiarkan berwarna kusam, jendela-jendela lebar terbuka, dan di emperan di bawah naungan atap terdapat sederet mesin jahit yg bagian atasnya dimodifikasi ditutup dgn marmer dan difungsikan sebagai meja. Meja mesin jahit ini dipadukan dgn dingklik atau kursi kayu panjang. Rumah ndeso inilah waroeng solo yg khusus menyediakan makanan khas solo.

”Sugeng rawuh, monggo pinarak mbelet (Selamat datang, silahkan masuk),” demikian sapa para karyawan warung ini setiap kali menyambut tamu. Saat menanyakan menu pesanan pun, bahasa jawa halus digunakan. Bagi yg tidak paham bahasa Jawa, para karyawan dgn senang hati segera berbahasa Indonesia.

Memasuki ruang tengah warung ini dijumpai beberapa meja mesin jahit dan dingklik serupa. Pilar-pilar penyokong joglo sekaligus menjadi tempat bergantungnya kaleng-kaleng kerupuk. Di dinding joglo terpampang aneka foto dan lukisan jadul, antara lain, foto mantan Presiden RI Soekarno, koleksi si empunya warung.

Di sebuah papan di pojok ruangan tertulis menu spesial hari itu, sayur lodeh, irisan terong, buah melinjo, daun melinnjo, dan sayuran lain dimasak dalam kuah santan yg gurih di santap dgn nasi pulen ditambah sambal.

Di atas meja besar di ruang tengah tersedia aneka sayur, nampan-nampan berisi makanan ringan asli Solo, sampai aneka kerupuk. Ada lebih dari 20 menu masakan yg tersedia.

”Menu spesial atau yg paling laris di sini nasi liwet. Selain itu, ada salad solo yg banyak ditanyakan pelanggan,” kata Usnul Chotimah, pengelola Waroeng Solo.[-O-]

Jumat, 11 Juni 2010

Pemegang Kartu Visa

Pemegang kartu Visa yg terhormat
Berbagai hal menggembirakan untuk menyambut pergantian tahun sudah pasti hadir dalam bayangan anda. Entah itu merayakan tahun baru bersama keluarga atau merencanakan berlibur ke tempat favorit anda.
Tahun Baru memang kerap memberikan nuansa yg unik. Meski sudah sering merayakan tahun baru di tahun-tahun sebelumnya, kita selalu ingin mengalami pergantian tahun yg berbeda dari yg sudah-sudah. Jika kali ini anda merencanakan untuk berlibur, tidak ada salahnya kalau anda menjalaninya hanya berdua dengan pasangan anda. Apa lagi jika kesempatan untuk berlibur berdua jarang sekali anda nikmati. Soal anak-anak, mungkin anda bisa minta bantuan orang tua atau saudara-saudara anda. Toh..ada baiknya jika sesekali putra-putri anda menghabiskan waktu bersama sepupu-sepupu atau kakek nenek mereka.
Jika anda berencana berlibur ke tempat yg jauh dan ke lain benua seperti Eropa atau Amerika, mungkin ketidaknyamanan jetlag sudah hadir di kepala anda. Jangan khawatir, untuk menghindari jetlag silahkan simak tips kami yg ada di rubrik Extract. Dan jika sampai saat ini anda masih bingung untuk berlibur kemana, Mandiri Travel Center siap membantu.
Tak lupa kami ucapkan Selamat hari natal dan Tahun baru. Teriring salam untuk keluarga anda. [-O-]

Rabu, 09 Juni 2010

Lestarikan Lingkungan Demi Generasi Penerus.

TIDAK TANPA SEBAB jika gugusan kepulauan yg tersebar di antara Benua Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik disebut sbg ”Zamrud Khatulistiwa”. Indonesia tdk hanya diberkahi suber daya alam yg melimpah, tetapi juga tamasya alam yg hijau dan indah, sehingga pantas dijuluki sebagai ”zamrud”

NAMUN keindahan itu kian terancam kini. Seperti diutarakan Menteri Kehutanan RI Zulkifli Hasan dalam sebuah kesempatan baru-baru ini, dari 130 juta hektar hutan di Indonesia, hanya 43 juta hektar yg kondisinya masih baik yakni dalam kondisi subur dan lebat. Selebihnya ada yg sudah beralih fungsi menjadi pertambangan, ada pula yg bekas HPH (hak penguasaan hutan). Yg memprihatinkan, jumlah hutan yg benar-benar sudah rusak mencapai 40 juta hektar dari keseluruhan hutan Indonesia.

Tentu saja, menimpakan tanggung jawab menjaga kelestarian hutan dan alam Indonesia semata ke pundak Pemerintah bukan sikap yg tepat. Dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan industri dan individu untuk untuk sama-sama menjaga kelestarian alam.

Alam yg lestari memiliki banyak manfaat. Terkait isu pemanasan global, rusaknya hutan ditengarai menjadi salah satu penyebab. Oleh karena itu, penanaman pohon dan penghijauan kembali dapat berkontribusi untuk mencegah pemanasan global. Selain itu, hutan yg lebat berfungsi sebagai paru-paru yg menyegarkan kembali udara kotor akibat polusi. Dan, tamasya alam yg hijau permai juga berpotensi menggerakkan wisata alam.


Mangrove

Pentingnya pelestarian alam menjadikan banyak perusahaan menjadikan masalah lingkungan sebagai salah satu sasaran program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR). Salah satunya adalah PT HM Sampoerna Tbk. Di bidang pelestarian lingkungan, Sampoerna memiliki tiga fokus program yg secara konsisten dilakukan dgn pendekatan kolaboratif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sambil memfokuskan pada kesinambungan hubungan program.

Ketiga fokus program tsb yakni program konservasi mangrove di pantai timur Surabaya, program konservasi hutan yg di gunung arjuna, dan program hutan lestari di Lombok.

Hutan mangrove memiliki peran penting untuk menjaga keanekaragaman hayati di tepi pantai. Dalam upaya untuk mengembalikan potensi keanekaragaman hayati hutan mangrove di pantai Timur Surabaya, dan utk membuat arah pembangunan daerah yg memperhitungkan nilai-nilai konservasi, pendidikan, pemberdayaan masyarakat ekonomi, dan eko-pariwisata, Sampoerna bekerja sama dgn mitra, masyarakat dan pemerintah Surabaya utk melestarikan potensi keanekaragaman hayati hutan mangrove di pantai timur Surabaya. Hutan mangrove di Surabaya merupakan bagian dari solusi ruang hijau terbuka di kota, pengurangan polusi udara, mengurangi resiko bencana, (Tsunami), serta melestarikan kekayaan dan keanekaragaman hayati ekosistem di hutan mangrove.

Sehubungan program tsb, ada 9 Agustus 2009, Sampoerna berpartisipasi dalam drive penanaman mangrove dan pembukaan pos pengamatan Gunung anyar yg melibatkan sekitar 700 sukarelawan yg menanam sekitar 5.000 bibit mangrove.

Selanjutnya pada 13 Desember 2009, Sampoerna menyelenggarakan penanaman mangrove di pantai Timur Surabaya, Wonorejo. :ebih dari 300 orang berpartisipasi dan melakukan penanaman 2.000 bibit mangrove. Memasuki tahun 2010, pada 27 Maret 2010, Sampoerna didukung Universita Airlangga dalam penanaman mangrove di Wonorejo-Surabaya yg disebut “Psygogreen” Program ini dihadiri oleh 470 orang dan penanaman 1.000 bibit mangrove.


Konservasi Hutan

Seperti disebutkan, semakin berkurangnya hutan Indonesia sangat memprihatinkan. Terkait pelestarian hutan, Sampoerna menjalankan konservasi hutan di Gunung Arjuno dan program hutan lestari di Lombok.

Konservasi hutan di Gunung Arjuno dilatari untuk mengurangi risiko kebakaran dan rehabilitasi lahan kritis. Untuk itu, pendekatan yg diambil adalah pengembangan konsep hutan asuh yg melibatkan penduduk desa setempat ntuk meningkatkan potensi ekonomi masyarakat lokal melalui bidang kewirausahaan sebagai alternatif penghasilan.

Terkait kegiatan konservasi, pada 17 Maret 2010 lalu, Sampoerna mengadakan upacara utk mengadakan program reboisasi 50 ha di Gunung Arjuno dgn penanaman 23.500 bibit pohon dgn melibatkan masyarakat lokal dan kelompok petani 200 orang dari berbagai organisasi seperti Sampoerna Volunteers Club (SVC), media dan petani lokal bergabung dalam upacara untuk menanam bibit pohon terakhir di hutan Gunung Arjuno. Program ini meliputi inisiatif pemberdayaan utk 60 petani setempat yg akan menjadi pengasuh program reboisasi.

Pada 27 Januari 2010, Sampoerna bekerja sama dgn pemasok tembakau PT Shadana Arif Nusa melaksanakan program kemitraan berbasis pelestarian lingkungan hidup di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada kesempatan tsb, Sampoena menanam bibit pohon lebih dari tujuh juta utk rehabilitasi hutan, pelestarian lingkungan dan promosi pertumbuhan ekonomi lokal. Kegiatan yg dinamakan program hutan lestari tsb bertujuan merehabilitasi lahan kritis sekaligus menjadikannya sebagai hutan Tanaman Cadangan Pangan dan Energi (HTCPE) yg berperan sbg sumber untuk cadangan pangan dan energi yg terbarukan. Melalui program tsb, Sampoerna memberikan peluang kpd masyarakat di sekitar lokasi lahan kritis untuk terlibat dalam program kemitraan pengelolaan lahan 1.200 hektar dan program pemberdayaan ekonomi. Program hutan Lestari mencerminkan dukungan Sampoerna dari program ”NTB Hijau” yg digalakkan oleh Pemerintah Provinsi NTB pd tahun 2008.

Penghargaan

Pengakuan terhadap peran aktif Sampoerna dalam menjalankan program pelestarian lingkungan terbukti dgn penerimaan piagam penghargaan ”Wanalestari” dari Kementrian Kehutanan RI. Penghargaan tsb diserahkan langsung oleh Menteri Kehutanan RI, Zulkifli Hasan kepada Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. John Gledhill yg turut disaksikan oleh Bupati Pasuruan, DEDE Angga, serta Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Yos Ginting, di lokasi Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPKS), Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur, pada 5 Mei 2010 lalu.

Pada kesempatan tsb dilakukan juga penanda tanganan nota kesepahaman sebagai bagian program penanaman 1 Miliar pohon. Hal tsb merupakan wujud komitmen Sampoerna untuk meneruskan program-program pelestarian lingkungan. Menteri kehutanan berkomentar, ”Saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT HM Sampoerna Tbk. Atas inisiatif dan peran sertanya dalam program-program perbaikan lingkungan, rehabilitasi hutan, dan pengelolaan hutan lestari.

Apa yg telah dilakukan Sampoerna merupakan salah satu contoh dan tentu saja masih dibutuhkan upaya dan kerja sama dari berbagai pihak untuk terus bahu-membahu melestarikan hiajunya zamrud khatulistiwa. Jika bukan kita, siapa lagi yg akan melakukannya?[-O-]

Senin, 07 Juni 2010

Cacat Tidak Berarti Berpangku Tangan

Cacat fisik tak membuat satu keluarga miskin di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, berpangku tangan atau menggantungkan hidup pada orang lain. Tangan dan kaki lumpuh yang diderita sang istri Tari serta tuna netra yang dialami sang suami Rustam, justru melecut semangat keluarga ini untuk berjuang membebaskan diri dari balutan kemiskinan. Beragam pekerjaan pun dilakukan, yang penting halal.
Agar bisa menghidupi keluarganya, Rustam dan Tari yang telah dikarunia tiga anak ini kerap berbagi peran. Misalnya, Rustam jadi tukang panjat kelapa atau buruh panen cokelat dengan upah yang tidak seberapa. Saat tawaran pekerjaan sepi, keluarga kecil ini tak pernah kehilangan ide cara mendapatkan penghasilan lain. Rustam memang kerap berutang pada tetangga untuk membeli beras dan lauk pauk. Namun, saat panen cokelat, hasil keringat Rustam dan istrinya sebagian digunakan untuk membayar utang itu.
Falsafah hidup tentang hakekat rezeki membuat keluarga ini tak pernah frustrasi menjalani hidup. Bagi mereka, Tuhan selalu membuka jalan bagi mereka yang mau menggerakkan tangannya. Inilah yang membuat Rustam dan keluarganya tetap bersemangat menghadapi kesulitan hidup.[-O-]

BELAJAR CEPAT

Gara-gara berakting di film Musik Hati (2007), Ben Kasyafani tertarik untuk terus mendalami akting. Saat ini Ben sedang shooting sinetron perdananya, ”Sejuta Cinta Marshanda”.

Main Sinetron ini baru buatku. Pastilah ada hal-hal yg membuat grogi karena kamera ada di depan muka. Tapi, aku berusaha untuk belajar cepat,” kata Ben Di sinetron itu Ben bermain bersama kekasihnya, Marshanda.

Ben banyak berdiskusi dan bertanya dengan pemain lain yg sudah lebih berpengalaman, termasuk Marshanda. ’Di luar itu, aku juga jadi banyak menonton film dan sinetron. Enggak masalah. Aku belajar aja karena semuanya dulu juga pasti melewati periode ini,” ujar pria kelahiran Jakarta, 4 Juli 1983, ini.

Beruntung Ben tidak mengalami kesulitan berarti, karena pernah mengambil kursus akting di dapur Film milik Hanung Brahmantyo. ”Jadi, lumayan membantu aktingku,” kata Ben yg mengaku sangat menggemari akting aktor Al Pacino ini.

Demi sinetron, untuk sementara waktu Ben siap kehilangan tawaran pekerjaan sebagai pemandu acara atau presenter. Akan tetapi, bukan berarti Ben melupakan dunia yg telah membesarkan namanya itu. ”Saat ini memang fokus di sinetron. Tapi, suatu saat aku tetap ingin menjadi presenter dan pemandu acara,” ujar Ben.[-O-]

PERUSAK LINGKUNGAN

Penyanyi Iwan Fals (49) geram dengan kerusakan lingkungan hidup di Indonesia, baik akibat penebangan pohon maupun penambangan. Kerusakan alam itu akan membawa berbagai bencana dan merugikan generasi-generasi berikutnya.

”Para perusak lingkungan itu bento atau penjahat. Mereka harus dibongkar,” kata penyanyi bernama asli Virgiawan Listanto itu di Desa Trengguli, kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pekan lalu.

Pelantun lagu ”Bento” dan ”Bongkar” itu menyampaikan kegalauan hatinya dalam acara penanaman 2.767 pohon Trembesi Djarum Trees for Life di sepanjang turus jalan Semarang-Kudus. Pada kesempatan itu, dia menyanyikan tiga lagu dari album terbarunya, Keseimbangan, yaitu ”Hutanku”, ”Pohon Kehidupan”, dan ”Tanam Siram Tanam”.

Sebagai kritik atas perusak lingkungan, Iwan menyanyikan lagu ”Bento” dan ”Bongkar”. Sontak dua lagu tenar itu disambut antusias para penggemar Iwan Fals, Orang Indonesia (OI), dan puluhan warga Demak, yg berjingkrak-jingkrak di tengah-tengah hujan.

Iwan, yg sempat turun panggung berhujan-hujan bersama penonton itu, menutup ”mini Konser” nya dgn pesan bernada satire. ”Jangan menanam ribuan pohon saja, tetapi tidak memperhatikan perawatannya. Berani menanam, berani pula menyiram,”ujarnya.[-O-]

Sekolah Alam.

Pebulu tangkis Alan Budikusuma (42) dan Susi Susanti (39) khawatir terhadap kondisi lingkungan hidup di Indonesia. Perusakan alam dan populasi udara terjadi dimana-mana. Mereka prihatin pada masa depan anak-anak Indonesia.

”Mereka butuh lingkungan bersih. Polusi itu penyakit bagi semua orang khususnya anak-anak,” kata Susi di desa Trengguli, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pekan lalu,.

Untuk itu, sejak dini, seorang ibu wajib memberikan pengertian kepada anak-anaknya tentang lingkungan hidup. Misalnya,mengajak anak-anak ”sekolah” atau belajar tentang alam di tempat yg banyak pohon, seperti di Puncak., Bogor.

”Di rumah, kami mengajari anak menanam dan merawat pohon, sampai mereka bangga menyebut ini pohonku, sebagai rasa kepemilikan pohon itu,” kata Susi. ”Tapi, tak hanya anak-anaka yg butuh pohon. Atletpun perlu, agar mereka bisa mengghirup udara segar dan istirahat di bawah pohon,” ujar Alan.

Pasangan perebut medali emas Olimpiade Barcelona 1992 ini menyatakan hal itu pada acara penanaman 2.767 pohon trembesi Djarum Tres for Life di turus jalan Semarang-Kudus. Mereka meminta agar masyarakat dan pemerintah berupaya menciptakan lingkungan yg bersih.[-O-]

Jumat, 04 Juni 2010

Pelabuhan Ikan Paotere.

Fajar di ufuk timur belumlah hilang ditelan cahaya mentari saat puluhan, bahkan ratusan, perahu nelyan merapat di Pangkalan pendaratan Ikan (PPI) Paotere, Makasar, Sulawesi Selatan, Minggu (9/11). Itulah saat dimulainya kehidupan di PPI Paotere yg lebih dikenal sebagai Pelabuhan Ikan Paotere.
Sebagai ikan terbesar di Sulawesi Selatan, tak hanya nelayan Sulawesi yg datang menjual tangkapannya, nelayan asal Kalimantanpun berdatangan menawarkan ikan. Berbagai ikan untuk konsumsi digelar untuk dilelang. Ikan-ikan segar pilihan kualitas utama disisihkan untuk memenuhi kebutuhan ratusan restoran atau rumah makan di Makasar.
Ratusan pedagang ikan eceran yg telah menunggu nelayan mulai berebut menampung hasil tangkapan. dengan modal transportasi sepeda atau motor, mereka siap menjajakan ikan di pasar hingga pelosok kampung di Makasar dan sekitarnya.
Pembelian ikan di sini ada yg dalam jumlah besar dengan memilih jenis ikan tertentu yg akan diolah lagi untuk dijadikan ikan asin atau ikan awetan. Bagi warga yg akan membeli eceran pun, memilih ikan bisa dilakukan sesuka hati. Bahkan, jika ingin segera dinikmati kelejatan ikan bakar, beberapa warung telah siap menawarkan jasa pengolahan hingga siap saji.
Saat sinar mentari terasa mulai menyengat, satu per satu pembeli dan pedagang meninggalkan pelabuhan. Nelayan beristirahat dan menghitung pendapatan. Anak-anak nelayan bermain di dermaga seusai membantu orang tua mereka. Denyut kehidupan kembali senyap dan akan berdetak saat fajar esok hari.[-O-]

Rabu, 02 Juni 2010

SAATNYA Dunia Kosmetik Indonesia Merambah Pasar Internasional.

Dunia Kosmetik merupakan salah satu dunia tertua yg diselami manusia. Dunia ini telah bertransformer dari masa ke masa seiring perkembangan zaman. Selama perempuan ingin tampil cantik, selama itu pula dunia kosmetika terus berlangsung.
Meski definisi cantik sangat beragam, namun merawat dan memulas diri merupakan faktor-faktor besar yg ambil bagian di dalamnya. Mulai dari cara yg sangat tradisional yaitu menggunakan tumbuhan dan buah-buahan di masa nenek moyang, hingga kini dikembangkan dgn mengadopsi teknologi terkini.
Kendati demikian, resep tradisional yg diwariskan turun-temurun tak pernah benar-benar ditinggalkan perempuan Indonesia. Ekstrak daun sirih, bengkoang atau ketimun, hingga kini masih banyak ditemui sebagai bahan-bahan dasar produk kosmetik. Indonesiapun boleh berbangga hati dengan keanekaragaman hayati dan budaya yg dimilikinya, sehingga formulasi ini bisa terus dipertahankan. Bahkan, seiring dgn konsep kembali ke alam yg kini merambah secara global, semakin mengangkat bahan-bahan alami dan banyak produsen kosmetik yg mulai meninggalkan bahan kimia.
Di lingkup ASEAN, Thailand memegang urutan atas dalam dunia kosmetik utk perkembangan maupun ekspansinya. Sangat mudah menemui produk-produk keluaran Thailand di Indonesia maupun di negara-negara lainnya. Seolah tak mau ketinggalan langkah, Indonesia berusaha mengejar dgn tetap mempertahankan identitas dan karakter bangsa.
Beberapa perusahaan kosmetik di Indonesia pun secara konsisten menggunakan bahan-bahan alami dalam mengembangkan produknya. Salah satunya adalah Martha Tilaar group.
Konsistennya dalam mengembangkan produk berbahan alami lewat bahan-bahan lokal selama kurang lebih 39 tahun di Indonesia inipun membuahkan hasil. Baru-baru ini Martha Tilaar group mendapat penghargaan dari ASEAN Bussiness Award 2008 dalam kategori inovasi. Acara yg digelar di Thailand ini telah diselenggarakan untuk kedua kalinya dgn jumlah peserta 110 perusahaan dari negara-negara yg tergabung dalam organisasi ASEAN.

“Tujuan untuk merecognize mereka yg selama ini berkontribusi ke ekonomi ASEAN dan mempromosikan mereka juga untuk jadi pemain regional dan global,” ujar Nararya Sangramawijaya Soeprapto, Executive Director, ASEAN Business Advisory Council (ASEAN BAC).

Hini pun diamini oleh Hartono Santoso, CEO Martha Tilaar Group. Yg mengatkan bahwa penghargaan ini menjadimomen penting untk memulai langkaj menggarap pasar regional dalam waktu dekat dan secara global untuk jangka panjang.Nararya juga berpendapat bahwa di tengah krisis global saat ini justru perusahaan-perusahaan lokal bisa lebih unjuk gigi karena bisa lebih bertahan. Sementara di negara-negara barat, banyak perusahaan yg telah bangkrut dan tak bisa lagi beroperasi. Meski pertumbuhan dalam negri kecil, namun setidaknya masih terus bergerak, demikian Nararya berpendapat.

Penilaian ASEAN Business Advisory ini sendiri dilakukan oleh pihak independen yg meneliti secara kualitatif maupun kuantitatif dari seluruh aspek manajemen. Untuk kategori inovasi, misalnya, bukan hanya dilihat dari segi pengembangan produk dan teknologinya, tetapi juga dari segi program CSR, pengelolaan manajemen, menciptakan tren, dan faktor-faktor lainnya.

Dari Lokal Untuk Global.

Kosmetik tak bisa dilepas dari dunia perempuan. Di masa modern ini, perempuanpun bersikap lebih selektif dalam menggunakan produk untuk merawat dirinya. Itu sebabnya, penggunaan bahan alami tak pernah berhenti dilakukan untuk sekaligus memberi kenyamanan tersendiri bagi penggunanya.

Penggunaan bahan baku alami lokal dalam produk kosmetika ini pun tidak dilakukan secara sembarang. Adanya tim research and development (R&D) yg didukung oleh beragam fasilitas berperan penting di dalamnya.

Martha Tilaar Group, mislanya, yg menggandeng kerja sama dengan Leiden University dalam hal etnobotani yaitu meneliti tumbuh-tumbuhan yg bersifat etnis. Misalnya memanfaatkan buah langsat untuk produk whitening. Buah langsat ini berasal dari Kalimantan, yg sejak dulu telah digunakan oleh suku Dayak untuk merawat kecantikan kulitnya.

Ada pula bahan temu-kunci yg digunakan untuk produk tabir surya atau biji okra yg menjadi bahan utama dalam sebuah produk dengan cara yg serupa botox, hanya dgn cara yg lebih alami dan tanpa menggunakan suntikan.

Alami, aman dan ditunjang teknologi terkini untuk bisa diterima pasar dunia, demikianlah misi yg dibawa, seperti yg disampaikan oleh Hartanto.

Potensi bahan baku dalam negri yg digali ini pun dibawa ke forum internasional dgn menyajikan makalah ilmiah yg diikuti olrh berbagai negara di dunia. Di sini pada akhirnya mulai menunjukkan banyaknya permintaan ekspor bahan baku lokal yg memberi keuntungan tersendiri.

Selain bekerja sama dgn Leiden University, dijalin pula kerja sama dgn lembaga riset dari Perancis yaitu Martha Tilaar Laboratories yg bertugas mengembangkan formula kosmetik yg tepat. Seperti yg dikatakan oleh Samuel Pranata Marketing Director Martha Tilaar, yg utama adalah memaksimalkan budaya dan alam Indonesia dalam pembuatan produk dgn tetap melihat kebutuhan konsumen dan dibuat sesuai kondisi kulit perempuan Asia.[-O-]