Kamis, 27 Mei 2010

Ada Apa di sekitar Halte Busway?

Halte Juanda
MAU bersantap di Dapur Babah? Tak jauh dari halte Juanda di Koridor II (Harmoni-Pulo Gadung), adanya di jalan Veteran I No. 18, di situlah dapur Babah berada.
Inilah rumah makan yg menyajikan menu khas yg dipengaruhi oleh Culinary Eropa, Cina, Belanda, dan Indonesia. Selain menunya, kekhasan resto ini adalah keselarasan desain interiornya yg bernuansa masyarakat peranakan Tionghoa masa lalu. Sarat dengan nuansa oriental.
Kursi-kursi dan meja bergaya art deco seluruhnya bernuansa merah. Di atas meja-meja ditata pula beberapa cangkir beserta tea/coffee pot untuk menciptakan suasana yg berbeda seolah berada di sebuah "dapur".
Salah satu sudut ruang dapur Babah adalah tungku-tungku khas dan sarat dgn koleksi keramik-keramik antik serta poster yg terdisplai indah. Ketika anda mulai duduk, selain alunan musik pilihan, pandangan mata tak akan pernah lepas dari kekaguman terhadap display koleksi keramik-keramik antik itu.
Komposisi penataannya sangat artistic. Perhatikan pula pada sudut lain yg dipenuhi dengan beberapa koleksi perangkat dapur seperti tepong dan wajan. Koleksi ini dipadukan pula dgn benda-benda lain seperti koper-koper tua dan lampion-lampion kuno bermotif penjaga-penjaga arwana.
Pepohonan palem berjejer menghijaukan area. Suasana oriental terlukis pula melalui kerlipnya lampu-lampu hias. Detail salah satu sudut area duduk untuk tea time. Hangat dan romantis dengan kursi dan meja-meja gaya art deco.
Suasana benar-benar diciptakan seakan kita berada di sebuah dapur milik bediende babah-babah yg penuh dengan berbagai barang yg seharusnya tidak dipakai lagi.
Seluruh elemen yg ditata di area ini begitu saling menunjang dan harmonis. Suasana romantispun menebar ruangan ketika lilin-lilin bernuansa merah di atas meja mulai dinyalakan.

Untuk menuju lokasi dapur Babah, terlebih dahulu anda harus melewati beberapa area yg masing-masing memiliki nama khusus dgn tema khusus. Seluruhnya memperlihatkan pesona serta penuh fantasi.

Kedai kopi dan teh Kawisari, dgn ragam aroma dan rasa yg diracik sendiri dan aneka kue-kue babah tempo dulu dalam bentuk dan rasa yg khas.
Ada juga area VOC untuk ruang makan The Hall of Guan Yin/Kuan Im, untuk privat dining. Selain itu, ada Hapliong Tailor dan ruang selir Oei Tiong Ham. Dapur Babah berada pada lokasi paling belakang menghadap kebun.
Sirkulasi udara segar serta posisi area yg langsung ke area kebun memberikan suasana yg benar-benar relaks. Seluruh tamu seakan dibawa ke suasanan dapur zaman dulu, dapur pramuwisma atau bediende babah dgn patung dewa nenek moyang para juru masak yg dipercaya dapat memberikan berkah pada juru masak, sehingga menghasilkan makanan yg lezat serta penuh rezeki.
Hangatnya teh dan kopi Kawisari dgn aroma wangi khas dipadu dgn keragaman makanan yg juga khas, baik tradisional maupun modern dari paduan beragamdaerah/Negara seperti jawa, oriental, ataupun barat, dari koki terpilih mampu melepas seluruh kepenatan.
Penataan restoran yg apik dgn ornamen-ornamen Cina dan kaum Babah hasil koleksi sang pemilik, membuat anda serasa di beberapa abad silam. Pilih duduk di ruang terbuka saat malam hari, lampion-lampion besar yg menyala terang memberikan suasana yg romantis.

Nasi Campur Babah Sangat Digemari
Nasi campur Babah adalah salah satu menu yg paling digemari di sini. Menu ini terdiri atas nasi pandan, udang goreng kering, serundeng, sambal goreng kentang, tahu dan tempe, empal, perkedel udang, ayam bumbu rujak, peyek, sambal terasi, acar kuning dan sayur lodeh.
Pilihan menu lainnya adalah ikan goreng Moeloet Garing Boembon, yg merupakan ikan goreng yg diberi bumbu spesial dapur Babah.
Untuk pilihan minuman disarankan, memilih plasir D'Amor. Minuman ini sebenarnya merupakan lemon tea, tapi karena menggunakan brown sugar rasanya pun menjadi berbeda. Manis-manis asam, sangat segar dinikmati di hari yg panas.[-O-]

Minggu, 23 Mei 2010

Tak Sekedar Membangun Jalan

(Catatan Ekspedisi Susur Selatan Jawa)
Dari data produk domestik regional bruto (PDRB) tahun 2006 diketahui, Jawa bagian Utara mencatat Rp.980, triliun, Jawa bagian tengah Rp.476,1 triliun, sedangkan Jawa bagian selatan Rp. 196, 8 Triliun.

Angka tak jauh beda disampaikan Menteri Pemukiman dan Prasaran Wilayah Soenarno pada rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR Jun 2004. ”Selama ini PDRB di kawasan utara Jawa
mencapai 88,63 persen, sedangkan dari selatan hanya 11,37 persen. PDRB yg reatif rendah mengindikasikan tingginya kemiskinan," kata Soenarno.
Jawa bagian selatan miskin? Itulah realita di depan mata. Data dan Fakta saling menguatkan. Walaupun sebenarnya ada ada banyak potensi di kawasan itu yg belum di garap. Potensi yg tetap menjadi sekedar potensi bila tak ada langkah nyata.

Jalan Nasional
Salah satu langkah nyata yg diharapkan membangkitkan potensi sekaligus menyejahterakan masyarakat Jawa bagian selatan dari Ujung Kulon hingga hingga Banyuwangi adalah pembangunan jalan.
Infrastruktur jalan diharapkan menjadi urat nadi pergerakan orang dan barang yg mengantarkan barang modal, hasil produksi, hingga wisatawan ke pantai-pantai eksotis di pesisir selatan.
Untuk membangun jalan yg lebih baik, Pemerintah Provinsi Jabar dan pemerintah daerah lainnya di sepanjang pesisir selatan meminta pemerintah pusat mengambil alih jalan lintas selatan (JLS) Jawa dgn panjang total sekitar 1.500 kilometer. Tujuannya agar lebih banyak dana pusat untuk membangun jalan itu.
Di Jabar, dari total JLS sepanjang 421,17 km, hanya ada 44,64 km jalan Nasional. Sisanya adalah jalan provinsi sepanjang 118,78 km dan jalam non status 257,75 km. Harus diakui, jalan nonstatus kerap dibangun dan dipelihara dengan dana pusat.
Kejelasan sekaligus kontinuitas dana diharapkan dari Pemerintah Pusat, terutama jika ingin kualitas jalan mumpuni. Apabila kini dgn rata-rata jalan selebar 4,5 meter jelas perlu ditingkatkan. Terlebih Peraturan Pemerintah No 34 Tahun 2006 tentang jalan menggariskan bahwa lebar jalan kecil sedikitnya 5,5 meter.
”Karena keuangan negara terbatas, yg terpenting membuat jalan lintas selatan dapat dilintasi dulu. Nanti, seiring peningkatan lalu lintas, kami akan perlebar jalan,” kata Danis H Sumadilaga, Direktur Bina Teknik Direktorat Jendral Bina Marga PU.

Sesungguhnya, trase JLS Jawa, terutama di perkebunan-perkebunan, kelokkannya terlalu tajam sehingga harus dihaluskan dengan memangkas bukit atau menimbun jurang. Hal itu, kata Danis, biayanya terlalu mahal.

Untuk meningkatkan ruas menjadi jalan nasional juga tak semudah membalikkan telapak tangan. Selain usulan agar seluruh JLS Jawa jadi jalan nasional, pemda dari seluruh Indonesia juga mengusulkan 10.000-12.000 km
jalan provinsi atau kabupaten menjadi jalan nasional.
Karena itu JLS Jawa harus bertarung dgn rencana jalan di berbagai wilayah di luar Jawa. Harus ada argumentasi matang, mengapa kembali memprioritaskan pembangunan jalan di Jawa ketimbang mengurai keterisolasian daerah luar jawa.
Bulan-bulan ini, PU sedang "pening" menimbang ruas jalan yg layak diangkat statusnya. Penetapan dilakukan dgn surat keputusan Mentri PU hasil evaluasi lima tahunan yg terbit Agustus mendatang.
"Paling banyak kami meningkatkan status 4.000-5.000 km jalan," kata Direktur Bina Marga PU Taufik Widjoyono.

Penyebabnya, tiap pertambahan 1.000 km jalan nasional dibutuhkan tambahan anggaran Rp 750 miliar. Kini ada 34.628 km jalan nasional dengan anggaran hanya Rp. 17 Triliun.

Tak Cukup Jalan
Harus diingat, kemiskinan tak tuntas dengan rampungnya JLS Jawa. Jalan hanyalah jalan, bukan tujuan. Pemda masih harus bekerja keras untuk merangsang pengembangan kawasan, diantaranya meningkatkan kompetensi masyarakat, lalu membangun jalan penghubung dari pusat perekonomian menuju kawasan pedalaman atau pesisir selatan.
Tanpa jalan penghubung yg baik, bagaimana pemda melayani masyarakat dengan lebih baik? Mungkinkah ada hubungan dagang yg efektif? Ambil contoh, JLS Jawa mampu menghubungkan Pelabuhan Ratu dan Pangandaran, tetapi jalur radial dari Cianjur ke Sindangbarang, dari Garut ke Pamengpeuk, juga harus dibenahi agar distribusi barang lancar.
Ekspedisi Selatan Kompas akan menyusuri JLS Jawa. Hal ini bukan sekedar melihat infrastruktur jalan, tetapi sekaligus memotret potensi dan melihat kesiapan pemda untuk mengembangkan ekonomi ketika JLS Jawa tuntas dibangun.
Mungkin sdh saatnya ada kontrak antara PU dan Pemda. Harus ada janji dari pemda seberapa cepat mampu mengembangkan ekonomi suatu wilayah setelah jalan terbangun. Bila tidak, lebih baik memindahkan dana pembangunan jalan ke pemda yg lebih siap, misalnya ke Kalimantan Tengah. Ditengah keterbatasan anggaran prioritisasi adalah salah satu jalan keluar terbaik untuk kebaikan bersama...[-O-]

KOTA TUA, Wisata Sejarah Monoton

Penyajian wisata sejarah di Kota Tua, Jakarta, dinilai Monoton. Padahal banyak cerita menarik dan kemungkinan untuk membuat acara kreatif di kawasan bersejarah Kota Batavia yg dibangun pada tahun 1619 itu.

Penyajian pameran membosankan dan penataan kawasan semrawut,” ujar Yoga, peserta acara jalan-jalan di Kota Tua yg diselenggarakan Komunitas Jelajah Budaya dan British Council, Minggu (7/3).

Yoga mengaku sudah beberapa kali datang ke Kota Tua. Bangunan-bangunan tua dan koleksi museum di Kota Tua sebetulnya memiliki sejuta cerita menarik, tetapi tidak dikemas menjadi daya tarik bagi wisatawan.

”Cara menyajikan wisata sejarah hanya sebatas bercerita peristiwa,, tanggal, dan tahun. Seperti pelajaran sejarah di sekolah yg membosankan,” ujar Yoga.

Pdahal, lanjut Yoga, banyak cerita besar dan pesan strategis di dalam peristiwa sejarah yg terjadi di Batavia tempo dulu. Hal itu , misalnya, cabang internasional pertama bank HSBC di luar Sanghai dan Hongkong adalah di kota Batavia. Itu membuktikan betapa ekonomi Batavia jauh lebih maju dibandingkan dengan Singapura, Penang, Malaka, dan Kuala Lumpur, yg menjadi pusat industri karet dan Timah ataupun Saigon, Vietnam, yg menjadi pusat industri karet serta beras di Asia Tenggara.

Fakta-fakta sejarah itu bisa menjadi guru untuk mempelajari kelemahan dan kekuatan dari Kota Batavia dan Masyarakat Nusantara pada masa sekarang. Sekitar 200 peserta berkeliling museum dan bangunan tua di Kota Tua.

”Masyarakat diajarkan untuk melihat pengelolaan Kota Tua dan bangunan bersejarah di Inggris. Bangunan tua tidak harus dihancurkan karena bisa menjadi saksi sejarah dan bukti kemampuan sebuah masyarakat dalam menghargai masa lalunya,” ujar Kartum.

Media Relations Officer British Council Gusni Puspitasari mengatakan, pihaknya berusaha membangun kesadaran masyarakat untuk melestarikan bangunan tua.

”Jangan sampai terjadi penghancuran bangunan tua seperti yg menimpa tiga bioskop tua yg dihancurkan oleh penguasa setempat,” ujar Gusni.[-O-]

Jumat, 21 Mei 2010

Memilih dan Merawat AC dengan Tepat

Tak dapat dipungkiri, akhir-akhir ini cuaca di kota-kota besar terasa sangat panas. Inilah mungkin yg disebut orang-orang akibat dari pemanasan global. Agar udara dalam ruangan tidak panas, banyak orang yg menyiasatinya dengan memasang AC.
Memilih AC yg tepat, sebaiknya disesuaikan dengan jenis AC dan kondisi ruangan. Oleh sebab itu dikenal dgn istilah AC split dan window. AC jenis split biasanya dipilih karena bagian ruang dalam dan ruang luar yg terpisah. Jadi, antara AC dgn mesinnya terletak terpisah.
Pemisahan antara ruang dalam dan ruang luar biasanya berdampak pada suara yg dihasilkan pada saat pendingin bekerja. hal ini membuat AC jenis split mengeluarkan suara yg lembut. Oleh sebab itu, AC semacam ini cocok di tempatkan di ruangan yg membutuhkan ketenangan seperti, kamar tidur, perpustakaan atau ruang kerja.
jenis AC yg lainnya adalah AC jenis window. AC semacam ini biasa digunakan bagi rumah-rumah yg tidak mungkin menempatkan mesin AC dibagian ruang luar karena sempitnya lahan

Memilih dan Merawat AC
Salah satu pertimbangan orang ketika memilih AC adalha dari segi daya listriknya.Selain itu, biasanya orangpun memilih AC yg memiliki kemampuan meyerap partikel-partikel kecil seperti, debu, asap rokok, dan bau tak sedap. Andapun dapat memilih AC yg sesuai dengan interior ruangan. Sebab, kini desain AC tidak hanya berwarna putih, tersedia juga warna-warni lain seperti, biru dan metalik.
Agar AC selalu dapat bekerja dengan maksimal, sebaiknya anda juga memperhatikan kondisi ruangan. Tutuplah jendela-jendela dan pintu ketika AC sedang digunakan. Hal ini untuk mencegah debu, atau udara panas masuk ke dalam rumah.
Salah satu masalah pada AC adalah ketika AC sudah tidak terasa dingin lagi. Biasanya banyak orang yang langsung memanggil teknisi, lalu mengganti freonnya. Padahal, anda dapat mengantisipasinya dengan cara merawat AC secara berkala.
Merawat AC bukanlah hal yg sulit. Anda cukup membersihkan bagian filter udara. Bagian lain yg perlu dibersihkan adalah pada bagian evaporator. Jika bagian ini kotor, pendingin akan bekerja ekstra keras. Hasilnya, AC menjadi boros listrik dan udara yg dikeluarkan menjadi tidak dingin lagi.[-O-]

Rabu, 19 Mei 2010

Pulihkan Segera Lingkungan

Kondisi lingkungan Indonesia harus segera dipulihkan karena kondisinya sudah amat genting yg ditandai dengan jumlah bencana yg terus meningkat dari tahun ke tahun. Inisiatif pemulihan lingkungan oleh pemerintah pasti akan didukung rakyat.
Demikian dikemukakan Ketua Institute Hijau Indonesia Chalid Muhammad saat dihubungi, Kamis (22/4), bertepatan dgn Hari Bumi. ”Pemulihan bisa diawali dengan menghentikan proses perusakan, caranya dengan menghentikan pemberian izin konversi kawasan, dan perizinan eksploitasi yg berpotensi merusak lingkungan,” ujarnya.
”Penting dilakukan, Presiden dan DPR merancang sebuah kesepakatan politik utk upaya pemulihan, bukan hanya pada dimensi ekologis,, melainkan juga pemulihan politik, juga kehidupan sosial kemasyarakatan sesuai spirit para pendiri bangsa,” Chalid menambahkan. Dia yakin rakyat akan mendukung sepenuhnya karena pemulihan ini adalah demi keberlanjutan nasib bangsa.
Misalnya, untuk memulihkan 45 juta hektar kawasan kritis bisa melibatkan 20 juta keluarga, masing-masing memulihkan 2,5 hektar. Ekonomi rakyat terbantu dan mereka mencintai kawasan yg dipulihkan," katanya. Ekonomi rakyat terbantu dan mereka mencintai kawasan yg dipulihkan," katanya.
Seruan senada disampaikan Wahana Lingkungan Hidup Indunesia (Walhi) dalam siaran pers yg ditanda tangani Direktur Eksekutif Nasional Walhi Berry Nahdian Furqan dan Ketua Nasional Yani Sagaroa.
"Penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk secara bersama-sama melakukan upaya penyelamatan dari berbagai sisi ekologi, ekonomi, sosial, dan politik," kata Walhi. Menurut Walhi, tanah air Indonesia hanya menjadi sumber eksploitasi negara-negara industri maju dengan mengincar sumber daya alam, pasar dan buruh murah.
Di Kabupaten Tanggamus, Mentri Kehutanan Zulkifli Hasan menegaskan, pemerintah tidak bisa lagi mengutamakan pendekatan represif pada pelestarian hutan. “Hutan lindung kini boleh dikelola warga. Harapannya, hutan hijau kembali, warga tetap sejahtera dan masyarakat sendiri penjaganya,” ujar Zulkifli merujuk pola usaha pemanfaatan hutan kemasyarakatan.

Unjuk Rasa Marak
Di sejumlah wilayah terjadi unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat mulai dari mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat,, dan pemerhati lingkungan. Sementara sebagian masyarakat melakukan aktivitas penanaman bakau dan pohon sebagai kontribusi pemulihan lingkungan.
Mahasiswa se-Maluku yg berunjuk rasa di Kantor Gubernur Maluku menyampaikan tuntutan agar penggundulan hutan di Ambon dihentikan.
Di Banjarmasin, sekitar 50 masa menyerukan penghentian pemberian izin pertambangan batu-bara. Mereka menuding kegiatan eksploitasi itu sebagai salah satu penyebab parahnya kerusakan bumi.
Kemarin, habitat satwa langka owa jawa atau Hylobates moloch di blok hutan Tiwel, Desa nangerang, kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dipulihkan. Blok hutan alam sekitar lima hektar itu disatukan dengan hutan alam yg berada di wilayah Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango.
Para pencinta lingkungan dari perusahaan jasa konsultan audit internasional Mazars, bekerja sama dengan Conservation International-Indonesia, perkumpulan pecinta lingkungan Gedepahala, dan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, menanami 5 hektar area yg semula sebagai hutan produksi itu.[-O-]

Senin, 17 Mei 2010

Menyoal MORAL Dan POLITIK

Beberapa waktu yg lalu, pemerintah, melalui Kementrian Dalam negri, memperkenalkan gagasan yg penuh Kontroversi. Walaupun masih merupakan gagasan awal, Kementrian Dalam Negri berkeyakinan, perlu ada pasal khusus yg menyebutkan pentingnya para calon kepala daerah itu bebas dari “perbuatan moral tercela”.
Reaksi keras segera berdatangan mengecam pikiran aneh itu. Sebaliknya, di beberapa tempat, dukungan terhadap gagasan itu juga berkumandang.
Secara tersirat, gagasan itu muncul sebagai reaksi terhadap munculnya sejumlah kandidat dalam pilkada di beberapa daerah yg diduga ”bermasalah secara moral”. Kecemasan para pengusung gagasan ini adalah kandidat yg bermasalah secara moral itu berhasil memenangi pilkada.
Ikhwal yg diperkarakan pada pokoknya bersumber pada pertanyaan moral yg sangat klasik, yaitu apakah mereka yg, misalnya, pernah terlibat dalam skandal asmara masih memiliki hak moral untuk menjadi pemimpin? Dalam konteks yg hampir serupa juga muncul pertanyaan, apakah mereka yg pernah tertangkap tangan terlibat dalam perjudian itu pantas mencalonkan diri dalam pilkada? Atau, apakah seorang bekas pengguna Narkoba pantas menjadi seorang walikota?

Prasyarat Mutlak

Integritas moral adalah prasyarat mutlak yg harus diperhatikan dalam memilih pemimpin. Saya akur dengan pikiran itu, tetapi ketika percakapan tentang perkara itu diambil oleh sebuah rezim yg berlindung di balik otoritas negara (baca : undang-undang) sebagai hakim yg membuat penilaian dan keputusan, publik harus berkeberatan.
Saya menolak gagasan bahwa negara dapat dan atau boleh masuk ke wilayah otonom yg sesungguhnya merupakan bagian dari masyarakat.
Oleh karena itu, tidak boleh ada sebuah pikiran sekecil apa pun untuk ”menegarakan” wilayah otonom masyarakat itu. Dengan menggunakan jargon ”demi kemaslahatan publik” atau ” demi tegaknya moralitas masyarakat” sekalipun, tidak boleh kita biarkan sebuah rezim merengutnya dari kita dan membawanya ke dalam wilayah negara.
Memang, selalu ada kontestasi di antara dua wibawa dan atau yuridiksi itu. Walaupun begitu, aturan dasar tentang pembagian dua wilayah pengaruh itu cukup jelas. Negara mengurus wilayah publik dengan sokongan konstitusi. Produknya adalah sesuatu yg mengikat, seperti undang-undang, regulasi atau kebijakan.
Sebaiknya, masyarakat berurusan dengan wilayah privat dan inter-privat: mulai dari urusan cinta dan membangun rumah tangga hingga pendidikan anak-anak dan adat perkawinan. Juga, soal apa yg dianggap baik atau buruk, pantas atau seronok, patut atau tercela. Melalui nilai-nilai, etika, dan moral serta norma-norma sosial lainnya, masyarakat memelihara kohesi sosial di antara para warganya.
Seperti juga warga negara lain di republic ini, saya senang dan setuju bila para pemimpin di negeri ini memiliki integritas moral yg kuat. Namun, pertama-tama bukan pada soal yg bersifat pribadi, tetapi pada soal-soal yg beranah publik.
Untuk saya, seorang politikus pertama-tama haruslah memiliki ikatan moral yg kuat pada ihwal publik, seperti memastikan bahwa ia tidak pernah menyalah gunakan kepercayaan publik untuk kepentingan pribadinya, dalam semua bentuknya, tidak hanya memperkaya diri dan atau keluarganya. Atau, sebagai misal yg lain, ia tidak pernah terlibat, langsung ataupun tidak, dalam merayakan gagasan antidemokrasi, anti-pluralisme.
Atau, sebagai misal lainnya lagi, ia tidak pernah melecehkan gagasan tentang persamaan gender. Untuk saya, ini semua adalah soal moral yg lebih fundamental dari pada, misalnya, apakah seorang kandidat pernah terlibat perjudian atau narkoba, apalagi ketika di masa mudanya.
Terlibat di dalam perjudian atau narkoba adalah soal hukum. Itu perilaku buruk, memang. Tidak pantas ditiru. Itu jelas dan memiliki sanksi pidana yg dapat berimplikasi pada pencalonan seorang kandidat. Namun, meremehkan muatan moral yg lebih fundamental dan menggantikannya dengan soal-soal yg lebih instrumental, seperti gosip tentang kehidupan pribadi seorang kandidat, menurut saya, itu adalah awal bencana dari semua masalah moral.

Perkara Moral
Saya piker, semua pemilih tahu apa yg terbaik untuk mereka. Mereka juga ingin memastikan bahwa pemimpin yg mereka pilih adalah yg terbaik dari yg mungkin. Meremehkan bahwa rakyat memiliki kapasitas untuk menimbang, menurut saya adalah perkara moral yg sangat besar. Merengut kebajikan itu dari tangan pemilih untuk diserahkan kepada KPU, misalnya, adalah soal moral yg lebih besar lagi.
Biarlah pemilih yg menentukan apa yg terbaik menurut mereka. Termasuk dgn resiko bahwa keputusan itu salah. Demokrasi adalah sebuah proses. Ada pematangan, ada pembelajaran.
Di atas semua itu, demokrasi juga menyediakan koreksi dan control. Semua itu adalah esensi paling penting dalam demokrasi, yaitu pelibatan rakyat dalam pembuatan keputusan public. Mari kita jaga roh itu. Jangan biarkan seseorang, untuk dan atas nama moral sekalipun, merampasnya dari kita. Ini adalah soal pokok hidup kita karena sesungguhnya apa yg bernilai moral selalu datang dari kita, bukan dari negara.[-O-]

Minggu, 16 Mei 2010

Lezat Dengan Cita Rasa Khas

Bagi penikmat ayam bakar pasti mengenal ayam bakar Soponyono. Tak terkecuali dengan masyarakat Ogan Komering Ulu (OKU). Di kabupaten ini, santapan ayam bakar nan lezat tersebut bisa dinikmati di Rumah Makan Soponyono Jalan A Yani nomor330 Baturaja.

Sejak berdiri tahun 1993 lalu, rumah makan ini selalu ramai di kunjungi. Mulai pukul 07.00 hingga 21.00, ratusan pengunjung bergantian datang, apalagi letaknya begitu strategis.

Jadi tak mengherankan, jika pengunjung tidak hanya datang dari Kota Baturaja, OKU akan tetapi ada juga dari Martapura, Belitang hingga Muaradua.

Setiap pengunjung disuguhkan menu berupa ayam bakar ditambah hidangan pelengkap lainnya, yakni sayur asem, lalapan, dan ikan bawal bakar.

Hal yg paling membedakan dengan rumah makan lainnya, cita rasa menu utamanya, karena ayam bakar yg disajikan memang benar-benar pilihan yaitu yg segar dan baru dipotong.

Ayam yg disajikan kata H Jayadi, pengelola Ayam Bakar Soponyono ada dua jenis yaitu negri dan kampung. Namun, para pengunjung lebih suka ayam kampung. Nasi yg disuguhkan memang sangat pulen.

Untuk melengkapi sajian menu utama dihidangkan berbagai lalapan dan sayur asem, serta bila ada pesanan ikan bawal panggang siap menemani menu utama tadi.

Di sini ayam bakar dan sayur asem, menjadi menu kesukaan pengunjung. Menurut Jayadi, hal yg membuat citarasa ayam bakar yg disajikan berbeda adalah dari bumbunya. Cabe, laos, kemiri, asam jawa, bawang merah, dan putih diracik hingga menyatu menjadi bumbu yg meresap ke masakan.

Mengenai harga, untuk satu porsi ayam bakar dipatok dengan harga Rp.9 ribu. Harga ini dinilai masih terjangkau untuk seluruh kalangan masyarakat.[-O-]

Sungai Kota Lama Wisata di Kayuagung

Suasana tenang dan sejuta pesona tepian sungai menambah kesejukan hati.
Semilir angin sepoi-sepoi menerpa rimbunnya pepohonan di tepian sungai Komering, Kecamatan Paku, Kota Kayuagung. Kabupaten Ogan Komering Ilir. Terasa kesejukan dan ketenangan hingga menyusup ke relung hati.
Bangunan rumah adat, masjid dan perahu tradisional, menjadi pemandangan khas yg masih terjaga hingga sekarang. Ibarat seorang gadis, ia belum tersentuh dengan polesan make up.
Keasrian sungai dan kehidupan masyarakat di sekitar merupakan pesona yg memikat hati banyak orang untuk remain berkunjung setiap sabtu dan Minggu sore atau hari-hari libur.
Cukup dengan membayar Rp. 5 ribu per jam, pengunjung sudah puas berkeliling menyusuri sungai dengan mengendarai perahu., yg senantiasa siap mengantarkan kemanapun anda suka.
Jika semakin ke hilir, menyusuri aliran sungai maka akan terlihat beberapa kerambah ikan masyarakat. Saat musim panen tiba, pengunjungpun bisa membeli langsung ikan segar, sebagai oleh-oleh.
Anda juga tak perlu repot untuk memarkirkan kendaraan jika berkunjung ke tempat wisata yg cukup strategis ini. Pasalnya, lahan parkir yg luas telah disediakan Pemkab OKI. Tak hanya itu, pondokan tempat bersantai, berikut taman yg juga tersedia.
Pada hari-hari besar, seperti hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan HUT RI, objek wisata ini juga dijadikan sebagai pusat kegiatan masyarakat Kayuagung. Diantaranya pagelaran masyarakat dengan memakai berbagai pakaian adat (midang) dan lomba bidar.
Sungguh dengan sejuta pesona ini memang menawarkan ketenangan jiwa bagi mereka yang memandangnya.[-O-]

Jumat, 14 Mei 2010

UHA JUHARI Terinspirasi Kambing

Matahari musim kemarau di Kampung Golembang tepat berada pada puncaknya. Di gubuk yg merangkap sebagai kandang kambing Uha Juhari berteduh. Sekeliling tanah garapannya yg sudah menjadi gurun ditanami pohon buah naga. ”Bulan November nanti akan panen,” ujarnya bersemangat.

Kampung Golempang terletak di desa Cibereum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang , Jawa Barat. Pemandangan di kaki gunung Tampomas (1.684 meter) itu ironis. Eksploitasi isi perut bumi kampung tersebut berupa pasir dan batu telah menjadikan daerah ini meyerupai mangkuk-mangkuk raksasa, dengn permukaan berupa kerikil dan batu belaka.

Luasnya mencapai ratusan hektar, bahkan mungkin mencapai seribu hektar.. Bahan galian pasir dari daerah ini terkenal dengan nama pasir cimalaka. Penggalian bahan galian di daerah ini sudah berlangsung lebih dari sepuluh tahun. Karena lemahnya pengawasan, daerah ini lingkungannya hancur sehingga menyerupai gurun.

Tahun 1986 Uha Juhari kembali dari pengembaraan sebagai transmigran. Ia menyaksikan drama kerusakan lingkungan di daerahnya itu dengan perasaan getir. Di benaknya terbayang keadaan kampungnya di masa lalu. Golempang merupakan tempat kelahirannya, lebih dari 60 tahun lalu. Uha lahir Maret 1946. ”Tahun 1940 sampai 1960, Golempang merupakan kampung yg banyak dihuni penduduk,” kata Uha, mengenang masa kecilnya.

Sebagai seorang petani dan merasa masih memiliki sisa-sisa pengalaman melakukan gerakan Gandrung Tatangkalan (Rakgantang), yakni sebuah gerakan penghijauan, hatinya merasa sedih. ”Sebagai murid Mang Ihin, saya sangat prihatin menyaksikan daerah asal saya,” katanya.

Mang Ihin adalah julukan akrab Solihin Gautama Purwanegara, mantan Gubernur Jawa barat periode 1970-1975. Pada masa pemerintahannya, ia gencar melakukan penghijauan melalui Rakgantang yg melibatkan seluruh masyarakat Jawa Barat.

Dicemooh

Uha sama sekali tidak memmbayangkan dirinya bakal menjadi pendekar lingkungan. Pada mulanya, ia hanya ingin menebus kepedihan hatinya, ketika tahun 1987 membeli sebidang tanah seluas 100 tumbak (1.400 meter persegi). ”Semua orang, termasuk keluarga saya, mencemoohkan,” ujarnya. Mereka tidak habis pikir, untuk apa tanah yg sudah gersang itu dibeli.

Akan tetapi, tekad Uha sudah bulat untuk menghijaukan tempat kelahirannya. Daerah yg gersang itu kemudian ditanami pohon cebreng atau dadap inggris. Cebreng merupakan akronim dari bahasa Sunda, cleb artinya ditanam, kemudian breng berarti tunas-tunasnya muncul.

Uha mulamula memelihara ayam. Kemudian ia beralih menanam semangka. Tetapi, hasilnya tidak terlalu bagus. Setelah panen, ia membawa hasil panennya ke depok. Selama dua hari menunggui dagangannya, inspirasinya muncul tatkala melihat mobil-mobil pikap yg mengangkut kambing dari arah Bogor menuju Jakarta.

Ternak itu sangat mengganggu pikirannya. ”Kambing?” ia berpikir keras. Mengapa tidak banting setir? Apa lagi daun cebreng yg ditanamnya merupakan makanan yg disukai ternak kambing.

Dengan modal awal Rp. 105.000 yg dia gunakan untuk membeli sepasang kambing pejantan dan betina, serta dua ekor lainnya, Uha memulai usahanya memelihara kambing sejak Februari 1994. Ternyata setelah dua tahun, jumlahnya sudah 35 ekor. Kni ternak peliharaannya sudah lebih dari seratus ekor. Lantaran banyak ternak peliharaannya, ia dijuluki ”Uha Kambing”.

Mengubah Gurun

Cita-cita ayah lima anak dan kakek tujuh ini bukan hanya menjadi peternak kambing. Dengan beternak kambing, ia berharap bisa mewujudkan impiannya sejak awal, yakni mengembalikan keadaan kampung asalnya yg sudah menyerupai gurun menjadi menjadi daerah yg hijau. ”Saya ingin menyelamatkan tiga mata air yg masih terdapat di kampung ini,” ujarnya penuh semangat.

Mengembalikan tingkat kesuburan tanah yg sudah rusak dan gersang bukanlah bukanlah pekerjaan ringan. Sepanjang hari, Uha menghabiskan waktunya bekerja di bawah terik matahari yg menyengat, sehingga berpengaruh pada penglihatannya.

Selain cebreng yg dijadikan makanan ternaknya, lahannya ditanami sangon, jati, petai, avocad, dan beberapa jenis tanaman lainya. Untuk memudahkan pertemuan dgn petani lainnya yg tergabung dalam kelompok simpay Tampomas, ia membangun balai pertemuan.

Berkat kerja keras yg tak kenal lelah selama lebih dari lima tahun, kini lahan miliknya seluas kurang lebih dua hektar sudah tidak segersang dulu lagi. Petani sederhana dgn cita-cita yg luhur itu berhasil mengajak dan menggerakkan petani lainnya sehingga keadaan serupa sekarang ini bisa kita jumpai pada lahan milik petani-petani lainnya yg menjadi anggota Kelompok Simpay Tampomas.

Pantas jika wilayah kampung tersebut dijadikan proyek percontohan rehabilitasi lahan kritis sehingga kelompok tani di desa itu memperoleh fasilitas dan pendampingan teknis serta kelembagaan dari petugas yg menangani rehabilitasi hutan dan lahan.

(Penulis : anggota forum wartawan dan penulis jawa barat).[-O-]

CINTA Terhalang Tembok

(18 bulan dipenjara, teman kumpul kebo nikah dgn pria lain.)

Tak pernah terbayang di benak Adung (29) teman kumpul kebonya, Ela (25) akan beralih pandang ke pria lain. Tapi, itulah kepedihan yg harus diterimanya.
Selama tiga tahun Adung dan Ela hidup bersama bahkan telah dikaruniai anak lelaki, Burhanuddin yg kini berumur 10 bulan. Dalam perjalanan kasihnya, pria itu tersangkut masalah sehingga harus mendekam di Rutan Salemba, Jakpus, selama 18 bulan.
Bagi Adung yg kadung mencintai Ela, cintanya tak pernah pudar. Meski selama di tahanan kekasihnya tak pernah besuk, ia tetap menyayanginya. Kemarin ia bebas, tapi Ela sudah menikah dengan Apeb (26). Adung tak bisa menahan amrah langsung mendatangi Ela ke rumah orang tuanya di jalan Pegangsaan RT 04/08, Menteng, Jakpus.
Ia menyeret Ela keluar rumah lalu menyiksanya. Warga sekitar tidak berani mencegah, untuk petugas polsek Menteng yg dihubungi Apeb segera datang. Adung yg baru dua jam menghirup udara bebas, berurusan lagi dgn polisi. Ia dibawa ke kantor polisi.
”Siapa yg tidak sakit hati pak. Selama saya dalam tahanan, Ela tidak pernah membesuk. Begitu saya bebas, dia nikah dengan lelaki lain seminggu lalu.
Saya cinta sama Ela, rencananya setelah keluar dari Rutan Salemba, saya mau melamar Ela. Saya sangat sayang sama Burhanuddin. Dia lahir saat saya masih berada di Rutan Salemba,” ujarnya emosi.[-O-]

Rabu, 12 Mei 2010

250 Orang Menjadi Pembawa Pesan Perubahan Lingkungan

Sekitar 250 orang telah resmi menjadi pembawa pesan tentang perubahan iklim. Mereka akan berkiprah sebagai pembawa pesan untuk membangkitkan warga agar sadar terhadap penyebab, dampak, dan solusi mengatasi perubahan iklim.
Sekitar 250 orang telah mendapat pelatihan dari kelompok presenter perubahan iklim The Climate Project Indonesia (TCPI) melalui program Grand Connectors Training di Jakarta, Sabtu (24/4). Mereka para calon penghubung, pembawa pesan ini, terpilih dari sekitar 1.500 peminat dari seluruh Indonesia. Selain dari sejumlah kota di Jawa, peserta juga ada yg datang antara lain dari Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan Bali.
Latar belakang peserta juga sangat beragam, antara lain pejabat negara, dosen, peneliti, guru, Puteri Indonesia, petani, pegiat LSM, pelajar, aktivis, profesional, pemuka berbagai agama dan ibu rumah tangga. “Latar belakang” peserta sangat bagus dan penting karena informasi tentang perubahan iklim perlu dipahami oleh semua orang dari seluruh lapisan masyarakat,” kata Amanda Katili Niode, Ketua The Climate Project Indonesia.
Saat ini ada 54 warga Indonesia yg telah dilatih langsung oleh Al Gore dan menyandang status presenter. "Kami perlu sebanyak-banyaknya orang untuk menyebarkan virus pengetahuan akan penyebab, dampak, dan solusi tentang iklim," ujarnya. "Kami mengajak sekolah dan lembaga lain agar dapat bekerja sama dengan presenter dan coneccter untuk melaksanakan berbagai kegiatan," ujar Amanda.
Mereka amat antusias dan memiliki komitmen tinggi walau materi ada yg terlalu berat bagi peserta tertentu, terutama tentang negosiasi global,” ujar Yani Saloh, salah satu presenter dari TCPI. Pemghargaan diungkapkan Amanda, “Kami amat menghargai para connector yg mau ikut pelatihan dan berkomitmen untuk menyebarkan informasi dan berkegiatan.”
Peserta termuda , Fira Meutia (11 tahun) dari SD Nurul Hidayah, Reni Jaya, Depok, mengatakan, “saya ingin tahu lebih banyak tentang pemanasan global. Sebelumnya, tahu sedikit dari majalah, internet, dan buku. Saya mau kasih tahu teman-teman dan juga ingin menulis artikel untuk Koran.”
Arifah Handayani, seorang Sarjana Ilmu Kelautan, yg menyebut dirinya “a full time mom, mengungkapkan, “sebagai ibu rumah tangga dengan empat anak, saya merasa keluarga adalah kunci untuk mengurangi karbon. Saya akan memulai penanggulangan krisis penaggulangan iklim dari keluarga saya.” [-O-]

Jumat, 07 Mei 2010

Kerumunan Dua Juta Manusia di The national Mall

Sekitar dua juta manusia berkumpul di The National Mall, Washington DC, Amerika Serikat, tanggal 20 Januari 2009 untuk menyaksikan pengambilan sumpah Presiden Barrack Hussein Obama di balkon Capitol Hill. Luas The national Mall sekitar 125 hektar dengan panjang sekitar 3 km dan lebar sekitar 1,5 km diperkirakan dapat menampung 4,5 juta orang.
Hamparan rumput yg luas itu terakhir kali disesaki rekor kerumunan terbanyak, yakni sekitar 1,2 juta manusia, sat Presiden Lyndon baines Johnson diambil Sumpahnya tahun 1965. kini rekor itu dipecahkan oleh pelantikan Presiden Obama, kulit hitam pertama yg menghuni Gedung Putih.
Siksaan cuaca yg mencapai minus 7 derajat celcius tak mengurangi minat rakyat dari berbagai pelosok AS maupun dari manca-negara untuk menghadiri peristiwa bersejarah itu. Sejak malam sebelumnya ribuan warga bermalam di wilayah seputar The National mall dan saat subuh diperkirakan setengah juta telah mengambil posisi masing-masing. Sekitar pukul 10.00, sekitar dua juta manusia itu-termasuk 240.000 undangan- dengan khidmat mengikuti prosesi pengambilan sumpah yg berlangsung syahdu.
Pengambilan sumpah yg diikuti dgn pidato Presiden Obama usai sekitar 12.30. menurut catatan resmi berbagai instansi resmi, tidak satupun insiden kekerasan yg terjadi dan juga tidak seorangpun yg ditahan aparat keamanan. Satu-satunya peristiwa menyedihkan terjadi ketika seorang penumpang tewas ditabrak subway yg sedang melaju di salah satu stasiun kereta api bawah tanah.[-O-]

BRAM TELAH TIADA

Jenazah mantan aktivis mahasiswa FISIP UI yg pernah dipenjarakan rezim Orde Baru, Ibrahim Gidrach Zakir (57), dikebumikan di tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan, kemarin siang. Pria kelahiran Jakarta, 31 Mei 1951, yang akrab disapa Bram itu wafat pada hari Sabtu (31/1) pukul 01.55 di Rumah Sakit MMC, Jakarta.

Bram meninggalkan istri, Dewi Meiyani (49), dan tiga anak : Anis Murniwati (29) yg memberikan seorang cucu, Amalia Rachmani (17), dan Arief Rabbani (14).

”Ia diopname 4 Januari karena kanker hati hepatoma. Ia juga pengidap kanker kelenjar getah bening, tetapi sudah sembuh total,” ujar Dewi Meiyani.

Ratusan keluarga, kerabat, alumni, aktivis, politisi, dan wartawan mengantar kepergian tokoh yg dikenal hangat serta supel tersebut. Menurut rekan sesama mahasiswa tahun 1978, Rizal Ramli (ITB) Bram mendekam di Rutan Salemba selama setahun.

Salah seorang pelatih Persatuan Gerak Badan (PGB) Bangau Putih itu bekerja sebagai pemimpin redaksi The Point, harian berbahasa Inggris yg terbit pada Oktober 2006 dan tutup Maret 2008.

Bram juga salah seorang penggagas ”Bangkit Indonesia” bersama Rizal Ramli dan selama 1,5 tahun aktif memperjuangkan demokratisasi.

”Ia bersahaja, tidak neko-neko, dan dikenal sebagai tokoh pergerakan yg menjalin hubungan luas dengan berbagai kalangan. Kita kehilangan tokoh yg sampai akhir hayatnya bercita-cita menyaksikan Indonesia yg sungguh-sungguh demokratis,” ujar Rizal Ramli.[-O-]

REMAJA DAN KRIMINAL

Kenakalan di kalangan remaja kini rupanya tidak hanya sebatas tawuran atau perkelahian antar pelajar, tetapi sudah menjurus kea rah kriminalitas. Di Bekasi, sekelompok remaja merampok, bahkan membunuh korban, hanya gara-gara tergiur sepeda motor milik korban.
Di kabupaten Bekasi, dua remaja usia belasan tahun, JSY dan AMA, ditahan polisi karena terlibat pencurian sepeda motor. Mereka menghadapi ancaman hukuman lebih berat apabila polisi dapat membuktikan keduanya melakukan perampokan disertai pembunuhan terhadap Saiful Arip (12), siswa kelas I SMP di kecamatan Cibarusah.
Keluarga Arip menuturkan, anak kedua H Mahfudin itu menghilang dari rumahnya di kampung Setu Cikoronjo, desa Sindangmulya, kecamatan Cibarusah, sejak dia dijemput JSY dan AMA pada Kamis (4/2) petang. Keduanya kemudian ditangkap.
Kedua remaja yg berkawan dgn Arip itu mengaku membunuh Arip dan membuang mayatnya ke sungai Cipamingkis. Menurut pengakuan JSY dan AMA kepada Polisi, mereka bermaksud memiliki sepeda motor Suzuki Satria yg biasa dipakai Arip.
Apabila pengakuan kedua tersangka remaja itu benar dan polisi mendapat bukti yg cukup, kedua tersangka akan dijerat dengan pasal pencurian dgn kekerasan. Mereka juga dapat dijerat dgn pasal pembunuhan berencana yg ancaman pidana terberatnya adalah hukuman mati.
Sementara itu di kota Bekasi, tiga remaja usia sekolah menengah pertama, MI alias Igbal (15), Frn dan Hen, juga menjadi tersangka pencurian disertai kekerasan. Penyebabnya juga karena remaja-remaja itu tergiur memiliki sepeda motor. Igbal dan dua kawannya mengaku berniat memiliki sepeda motor Yamaha Jupiter Z yg biasa digunakan Choki Hafiz, kawan sekelas Iqbal di SMP Islam Raudlatul Jamnah, Bekasi Timur, untuk ikut adu balap motor jalanan. Ketiga remaja itu juga nyaris membunuh Choki.
Kepala Polres Metro Bekasi kabupaten, Ajun Komisaris Besar Herry Wibowo mengatakan, perbuatan JSY dan AMA termasuk pidana murni. Karena itu, proses hukum terhadap kedua tersangka remaja itu tetap diteruskan.
Sekretaris Jendral Komisi Nasional Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait mengatakan, proses hukum terhadap remaja yg terjerumus kriminalitas harus tetap dilanjutkan. Hal itu untuk memberikan keadilan bagi korban dan juga untuk para tersangka. Proses hukum tersebut juga diharapkan memberi efek jera. Namun, dalam pelaksanaan proses hukumnya harus ada perlakuan khusus kepada tersangka yg masih tergolong anak-anak itu, antara lain dengan menerapkan UU Perlindungan dan Peradilan Anak.[-O-]